Minggu, 19 Mei
2013
Bacaan Alkitab: Kejadian 30:37-43
“Jika kambing domba itu berkelamin dekat
dahan-dahan [yang berbelang-belang] itu, maka anaknya bercoreng-coreng,
berbintik-bintik dan berbelang-belang.” (Kej 30:39)
Iman yang
Melebihi Sains
Kita pasti pernah
belajar tentang ilmu pengetahuan alam (IPA) pada saat kita sekolah di SD, atau
minimal pernah belajar tentang Biologi pada saat kita duduk di bangku SMP dan
SMA. Atau mungkin saja kita pernah belajar lebih mendalam tentang biologi di
tingkat perguruan tinggi. Dalam ilmu pengetahuan yang diajarkan (dan yang sudah
diuji kebenarannya), dikatakan bahwa yang mempengaruhi keturunan itu adalah gen
dari kedua orang tua (bagi manusia) atau induk (bagi hewan dan tumbuhan), dan
bukan faktor lingkungan (kecuali jika ada mutasi gen pada tubuh organisme
tersebut). Akan tetapi, hari ini kita akan belajar bagaimana Yakub saat itu
melakukan suatu hal yang sama sekali bertentangan dengan ilmu pengetahuan
(sains) modern.
Sebelumnya, Yakub
dan Laban (mertuanya) membuat kesepakatan. Yakub bekerja sebagai penggembala
domba Laban, dan upahnya adalah hewan-hewan yang bercoreng-coreng,
berbintik-bintik, dan berbelang-belang. Hewan lain yang tidak seperti itu
adalah milik Laban. Memang pada umumnya domba atau kambing yang hidup di masa
tersebut adalah yang berwarna putih. Kambing domba yang berwarna putih terlihat
sebagai kambing domba kualitas no.1, sementara yang tidak putih (yaitu yang memiliki
bintik-bintik dan belang) biasanya terlihat sebagai kambing domba dengan kualitas
no.2.
Tetapi itu semua bukan
masalah bagi Yakub. Dengan imannya, Yakub pun melakukan tindakan ekstrem. Ia
mengambil dahan dari pohon hawar, badam, dan berangan, lalu mengupas dahan
tersebut hingga berbelang-belang, yaitu sampai yang bagian dalamnya yang
berwarna putih terlihat (ay. 37). Ia kemudian meletakkan dahan yang
berbelang-belang itu ke dalam palungan, karena kambing domba pada saat minum
juga sering berkelamin (ay. 38). Alkitab menulis bahwa jika kambing domba
tersebut berkelamin dekat dengan dahan-dahan tersebut maka anak-anak yang
dilahirkannya akan bercoreng-coreng, berbintik-bintik, dan berbelang-belang
(ay. 39).
Yakub pun
melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk membuat kumpulan ternaknya sendiri.
Ia mengumpulkan hewan-hewan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang (ay.
40), dan ketika ada kambing domba yang kuat yang berkelamin, ia pun meletakkan
dahan yang berbelang-belang tersebut di dekat palungan, tempat kambing domba
berkelamin (ay. 41). Sebaliknya, jika ada kambing domba yang lemah yang
berkelamin, maka ia tidak meletakkan dahan yang berbelang-belang itu (ay. 42). Dengan
demikian, Alkitab mengatakan bahwa kawanan kambing domba Yakub (yaitu yang
berbelang-belang, bercoreng-coreng, dan berbintik-bintik) semakin banyak.
Selain itu, kambing domba Yakub adalah kambing domba yang kuat-kuat, sedangkan
kambing domba yang dimiliki Laban adalah kambing domba yang lebih lemah.
Secara lmu
pengetahuan, sebenarnya hal ini agak tidak masuk di akal. Jika hal ini
diterapkan kepada manusia, apa iya jika seorang berhubungan seksual di dekat
dahan yang berbelang-belang, atau mungkin dalam konteks manusia, di kamar
dengan sprei yang bemotif belang-belang maka anaknya juga akan menjadi
belang-belang? Jika demikian maka sprei bermotif tidak akan laku. Saya sendiri
tidak mengetahui apakah sudah pernah dilakukan pengujian terhadap hal ini oleh
para ilmuwan dan bagaimana hasilnya. Tetapi berdasarkan ilmu yang saya
pelajari, hal tersebut tidak sesuai dengan buku teks yang saya baca di sekolah.
Walaupun tidak
masuk logika, tetapi saya percaya bahwa Tuhan mampu melakukan sesuatu yang jauh
di luar ilmu pengetahuan. Alkitab berisi dengan banyak hal-hal yang ajaib,
mujizat-mujizat, kesembuhan-kesembuhan, dan lain sebagainya. Apa yang menyebabkan
hal itu dapat terjadi? Tak lain dan tak bukan adalah iman. Iman kepada Tuhan membuat
kita mampu melakukan hal-hal yang sepertinya mustahil untuk terjadi. Tetapi
bukankah bagi Tuhan tidak ada perkara
yang mustahil (Yer 32:17, Luk 1:37)? Tuhan mampu melakuakan segala sesuatu yang
melebihi ilmu pengetahuan yang kita pernah pelajari. Apakah kita ingin hal itu
terjadi? Caranya mudah saja. Apakah kita mampu membawa dan menjaga iman kita
untuk tetap lebih besar daripada masalah kita? Jika ya, maka apa yang kita
imankan pasti terjadi, karena iman kita sudah bisa mengatasi segala hal yang
menjadi masalah kita.
Bacaan Alkitab: Kejadian 30:37-43
30:37 Lalu Yakub
mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah
dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.
30:38 Ia
meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum,
ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba
itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
30:39 Jika
kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya
bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.
30:40 Kemudian
Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu
kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing
domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri,
dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.
30:41 Dan setiap kali,
apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan
itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat
dahan-dahan itu.
30:42 Tetapi
apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke
dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.
30:43 Maka
sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba,
budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.