Sabtu, 11 Mei 2013

Pukulan Rotan



Rabu, 8 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Amsal 23:13-14
Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.” (Ams 23:14)


Pukulan Rotan


Saat ini saya melihat bahwa anak-anak yang lahir pada masa-masa sekarang ini memiliki sikap yang jauh lebih buruk daripada masa 20 tahun yang lalu. Mengapa demikian? Walaupun banyak faktor yang menyebabkan hal itu, saya melihat bahwa salah satu penyebabnya adalah karena tingkat disiplin yang semakin menurun. Dahulu kala, jika si anak tidak mau belajar, maka orang tuanya akan mengambil rotan (atau benda apapun) dan memukul anaknya agar anaknya mau belajar. Tentu mau tidak mau anak itu akan lebih memilih untuk belajar daripada dipukul anaknya. Si anak pun akhirnya berusaha melakukan yang seharusnya ia lakukan daripada harus dipukul oleh orang tuanya.

Di saat sekarang ini, hal tersebut dianggap sebagai hal kuno. Paradigma mendidik anak yang berkembang saat ini adalah cara mendidik tanpa kekerasan. Orang tua harus lembut terhadap anak. Memang itu ada benarnya juga. Tetapi menurut saya, jika memang si anak sudah sangat “keterlaluan”, kadang-kadang “pukulan rotan” juga diperlukan untuk mendisiplinkan anak itu. Jika tidak, maka akibatnya adalah seperti generasi saat ini: orang tua sudah tidak peduli dengan anak mereka, yang penting mereka sudah memberikan uang kepada anaknya, mau uang itu dipakai anaknya untuk hal-hal yang tidak benar, maka orang tua juga tidak akan peduli dan tidak akan memarahi anaknya. Mereka berprinsip bahwa si anak seharusnya sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah. 

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang bagaimana seorang ayah (atau orang tua) yang mendidik anaknya dengan rotan (ay. 13a). Dalam ayat yang sama sepertinya penulis Amsal ini hendak mengatakan bahwa memukul anak dengan rotan itu perlu,  toh anak kita tidak akan mati jika kita memukulnya dengan rotan (ay. 13b). Ayat ini sepertinya bertentangan dengagn prinsip pendidikan sekarang ini yang mengajarkan pendidikan tanpa kekerasan. Mana yang benar? Alkitab, atau teori pendidikan modern?

Saya sendiri bukan orang kolot, tetapi saya jauh lebih percaya bahwa Firman Tuhan itu tidak pernah berubah dari dahulu sampai sekarang. Tetapi yang kita perlu perhatikan adalah latar belakang budaya ketika Firman Tuhan itu ditulis. Coba kita lihat ayat 13, penulis Amsal tidak mengatakan bahwa orang tua harus selalu memukul anaknya dengan rotan, tetapi dalam konteks untuk mendidik anak agar ia menjadi lebih baik lagi, terkadang “pukulan rotan” itu perlu. Ayat selanjutnya menjelaskan lebih lagi mengenai tujuan kita memukul dengan rotan, yaitu agar menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati (ay. 14).

Jadi, kapan kita harus melakukan pukulan rotan kepada anak-anak kita? Tentu kita tidak boleh setiap hari memukul dengan rotan, apalagi jika anak kita tidak bersalah. Kita diijinkan untuk memukul anak kita dengan rotan hanya jika anak kita menyimpang dari jalan Tuhan dan menuju jalan kebinasaan, sehingga kita perlu memukulnya agar ia kembali ke jalan yang benar. Atau kita perlu memukul dengan rotan agar ia bisa dididik untuk menjadi lebih baik lagi. Pukulan rotan yang benar adalah tidak terlalu keras dan tidak terlalu banyak sehingga menyakiti orang yang kita pukul, tetapi juga tidak terlalu pelan sehingga orang itu tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan itu salah.

Belajarlah dari para penunggang kuda pada saat perlombaan balap kuda. Si penunggang kuda (joki) akan memukul kudanya agar kudanya itu berlari lebih cepat dan dapat menjadi juara. Tetapi jika si joki memukul kudanya secara sembarangan dan tanpa tujuan yang jelas, saya yakin kudanya akan berontak dan akibatnya justru si kuda akan “ngambek” dan tidak mau lari. Prinsip yang sama harus kita terapkan ke anak-anak kita. Ketika mereka sudah berada di jalur yang benar maka mungkin pukulan rotan itu tidak kita perlukan, tetapi ketika mereka sudah mulai malas atau justru menuju arah yang salah, saatnya kita harus memukul dengan rotan. Ingat, lakukan hal ini dengan kasih yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, bukan sebagai pembalasan karena dahulu kita juga diperlakukan sama oleh orang tua kita. Memukul dengan kasih jauh lebih baik daripada membiarkan orang itu jatuh ke dalam kebinasaan.


Bacaan Alkitab: Amsal 23:13-14
23:13 Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.
23:14 Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.