Rabu, 8 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Amsal 23:13-14
“Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau
menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.” (Ams 23:14)
Pukulan Rotan
Saat ini saya
melihat bahwa anak-anak yang lahir pada masa-masa sekarang ini memiliki sikap
yang jauh lebih buruk daripada masa 20 tahun yang lalu. Mengapa demikian?
Walaupun banyak faktor yang menyebabkan hal itu, saya melihat bahwa salah satu
penyebabnya adalah karena tingkat disiplin yang semakin menurun. Dahulu kala,
jika si anak tidak mau belajar, maka orang tuanya akan mengambil rotan (atau
benda apapun) dan memukul anaknya agar anaknya mau belajar. Tentu mau tidak mau
anak itu akan lebih memilih untuk belajar daripada dipukul anaknya. Si anak pun
akhirnya berusaha melakukan yang seharusnya ia lakukan daripada harus dipukul
oleh orang tuanya.
Di saat sekarang
ini, hal tersebut dianggap sebagai hal kuno. Paradigma mendidik anak yang
berkembang saat ini adalah cara mendidik tanpa kekerasan. Orang tua harus
lembut terhadap anak. Memang itu ada benarnya juga. Tetapi menurut saya, jika
memang si anak sudah sangat “keterlaluan”, kadang-kadang “pukulan rotan” juga
diperlukan untuk mendisiplinkan anak itu. Jika tidak, maka akibatnya adalah
seperti generasi saat ini: orang tua sudah tidak peduli dengan anak mereka,
yang penting mereka sudah memberikan uang kepada anaknya, mau uang itu dipakai
anaknya untuk hal-hal yang tidak benar, maka orang tua juga tidak akan peduli
dan tidak akan memarahi anaknya. Mereka berprinsip bahwa si anak seharusnya
sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Bacaan Alkitab
kita hari ini berbicara tentang bagaimana seorang ayah (atau orang tua) yang
mendidik anaknya dengan rotan (ay. 13a). Dalam ayat yang sama sepertinya
penulis Amsal ini hendak mengatakan bahwa memukul anak dengan rotan itu
perlu, toh anak kita tidak akan mati
jika kita memukulnya dengan rotan (ay. 13b). Ayat ini sepertinya bertentangan
dengagn prinsip pendidikan sekarang ini yang mengajarkan pendidikan tanpa
kekerasan. Mana yang benar? Alkitab, atau teori pendidikan modern?
Saya sendiri
bukan orang kolot, tetapi saya jauh lebih percaya bahwa Firman Tuhan itu tidak
pernah berubah dari dahulu sampai sekarang. Tetapi yang kita perlu perhatikan
adalah latar belakang budaya ketika Firman Tuhan itu ditulis. Coba kita lihat
ayat 13, penulis Amsal tidak mengatakan bahwa orang tua harus selalu memukul
anaknya dengan rotan, tetapi dalam konteks untuk mendidik anak agar ia menjadi
lebih baik lagi, terkadang “pukulan rotan” itu perlu. Ayat selanjutnya
menjelaskan lebih lagi mengenai tujuan kita memukul dengan rotan, yaitu agar
menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati (ay. 14).
Jadi, kapan kita
harus melakukan pukulan rotan kepada anak-anak kita? Tentu kita tidak boleh
setiap hari memukul dengan rotan, apalagi jika anak kita tidak bersalah. Kita
diijinkan untuk memukul anak kita dengan rotan hanya jika anak kita menyimpang
dari jalan Tuhan dan menuju jalan kebinasaan, sehingga kita perlu memukulnya
agar ia kembali ke jalan yang benar. Atau kita perlu memukul dengan rotan agar
ia bisa dididik untuk menjadi lebih baik lagi. Pukulan rotan yang benar adalah
tidak terlalu keras dan tidak terlalu banyak sehingga menyakiti orang yang kita
pukul, tetapi juga tidak terlalu pelan sehingga orang itu tidak sadar bahwa apa
yang ia lakukan itu salah.
Belajarlah dari
para penunggang kuda pada saat perlombaan balap kuda. Si penunggang kuda (joki)
akan memukul kudanya agar kudanya itu berlari lebih cepat dan dapat menjadi
juara. Tetapi jika si joki memukul kudanya secara sembarangan dan tanpa tujuan
yang jelas, saya yakin kudanya akan berontak dan akibatnya justru si kuda akan
“ngambek” dan tidak mau lari. Prinsip yang sama harus kita terapkan ke
anak-anak kita. Ketika mereka sudah berada di jalur yang benar maka mungkin
pukulan rotan itu tidak kita perlukan, tetapi ketika mereka sudah mulai malas
atau justru menuju arah yang salah, saatnya kita harus memukul dengan rotan.
Ingat, lakukan hal ini dengan kasih yang benar sesuai dengan Firman Tuhan,
bukan sebagai pembalasan karena dahulu kita juga diperlakukan sama oleh orang
tua kita. Memukul dengan kasih jauh lebih baik daripada membiarkan orang itu
jatuh ke dalam kebinasaan.
Bacaan Alkitab: Amsal 23:13-14
23:13 Jangan menolak didikan dari anakmu ia
tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.
23:14 Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi
engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.