Rabu, 08 Mei 2013

Bertanding dengan Benar



Minggu, 5 Mei 2013
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 6:11-12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.” (1 Tim 6:12)


Bertanding dengan Benar


Saya sebenarnya cukup suka dengan olahraga sepakbola. Walaupun saya belum pernah menyaksikan pertandingan langsung di stadion, tetapi saya cukup suka menyaksikan pertandingan di televisi. Sayangnya beberapa tahun terakhir saya melihat bahwa sportivitas dalam sepakbola dan olahraga lain pada umumnya mulai memudar. Sekarang ini pemain sangat sering melakukan diving atau melakukan pelanggaran yang kasar dan bertujuan untuk mencederai lawannya. Tidak hanya hal tersebut, pengaturan dan permainan skor pun sering terjadi dalam olahraga. Olahraga yang awalnya sportif kin lambat laun mulai kehilangan sportivitasnya.

Kita juga (baik secara sadar maupun tidak sadar) harus bertanding dalam suatu pertandingan iman. Perbedaannya adalah bahwa kita harus bertanding dalam pertandingan dengan cara-cara yang benar (ay. 12a). Kita tidak boleh bertanding dengan kecurangan dan motivasi yang salah. Mengapa demikian? Karena hadiah dari pertandingan tersebut adalah hidup yang kekal (ay. 12b). Alasan kedua adalah karena kita bertanding tidak sendiri, melainkan ditonton oleh begitu banyak saksi yang melihat pertandingan kita (ay. 12c).

Oleh karena itu sudah sepantasnya kita harus bertanding dengan benar. Bertanding di sini tidak sama artinya dengan bertanding dalam pertandingan pada umumnya di dunia ini. Kita tidak bertanding (dalam artian mencoba mengalahkan orang lain) dengan orang lain, tetapi lebih bertanding dengan diri kita sendiri, apakah kita mampu hidup sesuai dengan standar Firman Tuhan ataukah kita justru kalah dan menyerah dengan sifat daging kita sendiri? Selain itu, kita juga sekaligus bertanding dengan iblis, apakah kita mampu menang terhadap godaan iblis, atau kita justru menyerah kepada godaan iblis?

Oleh karena itu Paulus menasehatkan agar kita dapat menang dalam pertandingan tersebut, kita harus mengejar hal-hal yang bersifat kekal atau abadi. Jangan kita terdistraksi dengan hal-hal duniawi. Paulus menyarankan agar kita menjauhi hal-hal yang duniawi, dan di sisi lain kita mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (ay. 11),. Ini adalah kunci agar kita dapat menang dalam pertandingan kita. Ingat bahwa Tuhanlah yang menjadi “wasit” dalam pertandingan kita, dan ketika kita bertanding di hadapan Tuhan, maka kita harus melakukan pertandingan tersebut dengan aturan yang Tuhan miliki, bukan aturan kita sendiri.

Pertanyaan bagi kita, sudahkah kita bertanding dengan cara yang benar di hadapan Tuhan? Memang benar hadiah dari pertandingan itu sangat luar biasa, yaitu mahkota kehidupan kekal. Tetapi jangan gunakan cara-cara curang dari dunia ini untuk “memenangkan” pertandingan. Jangan hanya karena mengejar jemaat yang banyak kemudian kita melakukan segala cara termasuk mencuri jemaat dari gereja lain. Jika demikian halnya yang terjadi, maka pertandingan kita akan menjadi sia-sia dan tidak berarti. Namun ketika kita mau bertanding dengan benar di hadapan Tuhan, mengikuti segala aturan dan cara-cara Tuhan, maka Tuhan akan membuat kita menang dalam pertandingan tersebut. Kita akan memperoleh hadiah yaitu kehidupan kekal di surga nanti bersamaNya.

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, pertanidngan ini wajib kita jalani. Jika kita tidak siap, maka bisa saja kita tidak akan menang. Akan tetapi jika kita siap, maka kita akan mampu bertanding dengan baik dan benar di hadapan Tuhan.




Bacaan Alkitab: 1 Timotius 6:11-12
6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.