Sabtu, 11 Mei
2013
Bacaan Alkitab: Yosua 2:8-13
“Dan [Rahab] berkata kepada orang-orang itu:
"Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa
kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini
gemetar menghadapi kamu.”” (Yos 2:9)
Pertaruhan Iman
Jika saya tanya
kepada para pembaca: berapa banyak dari kita yang sudah beriman kepada Tuhan?
Pasti hampir semua mengangkat tangan. Tetapi ketika saya bertanya: berapa
banyak dari kita yang pernah mengalami suatu “pertaruhan iman” bersama dengan Tuhan?
Mungkin tidak banyak dari kita yang mengangkat tangan. Yang dimaksud dengan petualangan
iman di sini adalah ketika kita berada dalam suatu kondisi dimana kita harus memilih
apakah mempertaruhkan seluruh iman kita kepada Tuhan dengan segala risikonya,
atau memilih untuk meninggalkan iman kita kepada Tuhan.
Rahab adalah
salah satu orang dalam Alkitab yang berani mempertaruhkan imannya dalam kondisi
yang luar biasa sulit. Rahab adalah salah satu perempuan dalam Alkitab yang
tinggal di kota Yerikho, pada saat Yosua hendak merebut kota tersebut. Jika
melihat silsilah Tuhan Yesus, Rahab sebenarnya masih merupakan keturunan dari
Yehuda (salah satu anak Yakub), walaupun ia lahir dari cabang keturunan yang
kurang baik (Mat 1:3-5). Alkitab tidak menceritakan bagaimana Rahab bisa
tinggal di Yerikho dan tidak termasuk keturunan Israel yang keluar dari Mesir.
Tetapi justru itu yang membuat pertaruhan iman Rahab menjadi benar-benar
pertaruhan iman yang luar biasa.
Ketika Yosua
mengirim dua orang mata-mata ke kota Yerikho, mereka masuk ke rumah Rahab. Siapa
Rahab ini? Alkitab mengatakan bahwa Rahab adalah seorang perempuan sundal, yang
dengan bahasa yang kasar saat ini dapat pula dikatakan bahwa Rahab adalah
seorang pelacur (Yos 2:1). Alkitab mengatakan bahwa ketika raja Yerikho ingin
menangkap mata-mata bangsa Israel tersebut, Rahab bertindak tepat dengan
menyembunyikan mereka berdua di atas sotoh rumahnya.
Perhatikan bacaan
Alkitab kita hari ini. Rahab kemudian menjumpai kedua orang tersebut (ay. 8),
dan berkata dengan perkataan iman: “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan
negeri ini kepada kamu” (ay. 9a). Siapa Rahab itu sebenarnya? Ia hanyalah
seorang penduduk Yerikho, bahkan mungkin di Yerikho ia pun tidak dianggap
karena profesinya yang sebagai seorang perempuan sundal. Mungkin Rahab juga
tidak menyadari garis keturunannya bahwa ia sebenarnya adalah salah satu
keturunan dari Yehuda. Tetapi ketika ia mendengar bagaimana Tuhan telah
mengeringkat air Laut Merah sehingga bangsa Israel dapat berjalan melaluinya, dan
bagaimana bangsa Israel dapat mengalahkan bangsa Amori (ay. 10), maka Rahab
sadar bahwa memang tanah Kanaan (termasuk kota Yerikho) yang ia tempati itu
suatu saat nanti pasti akan jatuh ke tangan bangsa Israel, karena Tuhan telah
memberikan negeri ini kepada bangsa Israel (ay. 9a).
Sebenarnya tidak
hanya Rahab yang mengerti hal ini. Hampir seluruh penduduk negeri ini termasuk
penduduk Yerikho sudah mengetahui hal ini. Mereka sangat gemetar menghadapi
bangsa Israel (ay. 9b & 11). Mereka tahu bahwa Tuhan bangsa Israel tidak
sama seperti dewa-dewa yang disembah bangsa-bangsa Kanaan. Mereka tahu bahwa
Tuhan bangsa Israel jauh lebih besar daripada dewa apapun juga. Oleh karena
itu, Rahab berani mempertaruhkan imannya kepada Tuhan, bahkan dengan melakukan
tindakan yang berisiko kematiannya (karena mengkhianati bangsanya sendiri yaitu
bangsa Yerikho).
Oleh karena itu,
Rahab mengatakan kepada mata-mata bangsa Israel, jika ia boleh meminta, maka ia
meminta agar bangsa Israel juga mau “berlaku ramah” (baca: tidak membunuh) kaum
keluarganya, karena ia juga telah menyelamatkan kedua orang mata-mata bangsa
Israel tersebut (ay. 12-13). Sebenarnya, jika mau jujur, tindakan Rahab ini
sangat berisiko. Siapa yang dapat menjamin bahwa mata-mata tersebut akan mau
dan mampu menyelamatkan Rahab sekeluarga? Bagaimana jika mata-mata tersebut
ingkar janji? Bagaimana jika Yosua tidak mau menyelamatkan Rahab walaupun mata-mata
tersebut telah berjanji? Bagaimana jika tembok Yerikho runtuh dan menimpa rumah
Rahab? Bagaimana jika ternyata tindakannya ketahuan oleh raja Yerikho terlebih
dahulu sebelum Yosua menyelamatkan mereka? Ada ratusan bahkan ribuan pertanyaan
“bagaimana” di dalam benak Rahab, tetapi Rahab mengesampingkan itu semua dan
berani melangkah di dalam iman, bahkan berani mempertaruhkan imannya dengan
risiko terburuk yaitu kematian.
Tetapi jika kita
membaca ayat-ayat selanjutnya, kita mengetahui bahwa pertaruhan Rahab tidak
sia-sia. Alkitab mencatat bahwa tidak ada orang Yerikho yang selamat dari
serangan bangsa Israel kecuali Rahab dan kaum keluarganya (Yos 6:25). Pertaruhan
Rahab tidak hanya menyelamatkan dirinya tetapi juga kaum keluarganya yang mau
mengikuti Rahab.
Apa yang dapat
kita pelajari hari ini? Tidak sia-sia dan tidak akan pernah sia-sia ketika kita
mau mempertaruhkan iman kita kepada Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang saat
ini diperhadapkan pada kondisi dimana kita ditawari suatu posisi jabatan yang tinggi
asalkan kita mau meninggalkan iman kita. Atau kita ditawari untuk menikah
dengan orang yang sangat cantik tetapi berbeda agama, asalkan kita mau meninggalkan
iman kita. Mana yang kita pilih? Apakah kita memilih untuk meninggalkan iman
kita demi hal-hal semacam itu atau kita memilih untuk mempertaruhkan iman kita
kepada Tuhan walaupun kita harus tidak naik pangkat atau kita harus menunda
impian menikah dengan gadis yang cantik. Sekali lagi, ingat bahwa
mempertaruhkan iman kita kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. Tuhan mampu membuat kita mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik ketika kita tetap setia mengiring Tuhan, atau memberikan jodoh yang
jauh lebih baik sekalipun kepada kita. Jadilah seperti Rahab, yang mau
mempertaruhkan imannya kepada Tuhan, dan kita akan melihat bagaimana Tuhan akan
mengembalikan kepada kita apa yang kita pertaruhkan dengan berlipat ganda.
Bacaan Alkitab: Yosua 2:8-13
2:8 Tetapi
sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas
sotoh
2:9 dan berkata
kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini
kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan
segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
2:10 Sebab kami
mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu,
ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua
raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
yang telah kamu tumpas.
2:11 Ketika kami
mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi
kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
2:12 Maka
sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan
berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
2:13 bahwa kamu
akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang
perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa
kami dari maut."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.