Jumat, 10 Mei
2013
Bacaan Alkitab: Wahyu 6:12-17
“Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan
kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.”
(Why 6:14)
Gambaran Akhir
Zaman
Saat saya menulis
renungan ini, saya baru saja menonton film fiksi ilmiah yang berjudul “2012” di
televisi. Saya memang tidak percaya tentang ramalan-ramalan akhir zaman, entah
dari bangsa Maya, entah dari para peramal lainnya. Tetapi saya suka melihat
film-film tersebut tentang bagaimana mereka mencoba untuk menggambarkan kondisi
pada akhir zaman, yaitu pada hari-hari terakhir dunia ini. Saat saya menonton
film 2012 tersebut, saya melihat gambaran gempa bumi yang dashyat sehingga
tanah terbelah dan gedung-gedung runtuh dan jatuh ke dalam lubang yang sangat
dalam. Air laut naik, terjadi tsunami raksasa yang menghancurkan kota-kota.
Kondisi tersebut digambarkan sebagai sesuatu yang sangat mengerikan dimana
banyak orang menjadi korban. Film tersebut diakhiri dengan gambaran bahwa dunia
akhirnya bergeser namun masih ada orang-orang yang selamat (yaitu tokoh-tokoh
utama dalam film tersebut).
Apakah film
tersebut alkitabiah? Saya berani menjawab dengan tegas bahwa film tersebut sama
sekali tidak alkitabiah. Tetapi menarik melihat bahwa apa yang digambarkan di
film tersebut sangat mirip dengan kondisi yang digambarkan di kitab Wahyu,
yaitu ketika Tuhan membuka meterai yang keenam (ay. 12a).
Alkitab
menggambarkan bahwa saat Tuhan membuka meterai yang keenam, akan terjadi
sejumlah bencana yang luar biasa: gempa bumi yang dashyat (ay. 12b), matahari
yang menghitam (ay. 12c), bulan yang memerah (ay. 12d), bintang-bintang yang
berjatuhan ke bumi, mungkin ini menggambarkan hujan meteor atau asteroid (ay.
13), dan langit yang menyusut (ay. 14a) serta gunung dan pulau yang bergesar
dari tempatnya (ay. 14b). Ini menggambarkan kondisi bumi pada akhir zaman yang
begitu mengerikan. Akan banyak terjadi tanda-tanda di langit dan di muka bumi.
Alkitab juga
menggambarkan bagaimana sikap orang-orang yang ada di bumi ketika peristiwa itu
terjadi. Memang kitab Wahyu tidak menggambarkan secara jelas di mana posisi
umat Tuhan ketika hal tersebut terjadi? Ada ahli Alkitab yang menganggap bahwa umat
Tuhan sudah “diangkat” sebelum peristiwa kitab Wahyu terjadi, ada pula yang
menganggap bahwa umat Tuhan sesungguhnya masih ada di dunia ini dan ikut
mengalami semua peristiwa yang tertulis di kitab Wahyu, tetapi bagi umat Tuhan,
justru ketika mereka mati, maka mereka akan lebih cepat masuk ke surga. Saya
sendiri tidak tahu mana yang benar, ayat selanjutnya memang hanya berbicara
tentang raja-raja di bumi, para pembesar dan perwira, orang kaya dan berkuasa
serta para budak dan orang merdeka (ay. 15a). Apa yang mereka lakukan? Mereka
bersembunyi ke dalam gua dan celah batu karang di gunung (ay. 15b). Tetapi jika
melihat sikap mereka bahwa mereka merasa ketakutan terhadap murka Anak Domba
tersebut (ay. 16), maka kemungkinan besar umat Tuhan tidak termasuk dalam
kelompok orang-orang tersebut karena umat Tuhan seharusnya tidak perlu takut
(dalam arti negatif) kepada Tuhan.
Saya lebih
menekankan kepada fakta bahwa suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, siap
atau tidak siap, hari Tuhan (akhir zaman) itu akan datang suatu saat nanti (ay.
17). Saya percaya dan sangat percaya bahwa kondisi sebenarnya pada saat itu
jauh melebih dari apa yang digambarkan di film-film fiksi ilmiah yang beredar
saat ini. Suasananya akan sangat menakutkan, tidak akan ada orang yang dapat
bertahan dari murka Tuhan, kecuali orang-orang yang percaya sepenuhnya kepada
Tuhan. Pertanyaannya, sudahkah kita menyiapkan diri menyambut hari tersebut?
Tidak ada yang tahu kapan hari Tuhan itu akan datang. Bisa besok, bisa setahun
lagi, bisa 10 tahun lagi, atau bisa 100 bahkan 1.000 tahun lagi. Kita tidak
perlu tahu kapan waktu tepatnya, tetapi kita perlu mempersiapkan diri kita
dengan sungguh-sungguh, yaitu percaya kepada Yesus dan hidup dengan
sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, sehingga ketika Tuhan datang, kita tidak perlu takut, lari
dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi kita bisa menyongsong kedatangan Tuhan
dengan sukacita.
Orang yang sudah
memiliki kepastian keselamatan seharusnya tidak perlu kuatir tentang kedatangan
Tuhan yang kedua kali. Mau Tuhan datang kapanpun, kita sudah siap. Tetapi jika
kita masih kuatir setiap kali menonton film tentang akhir zaman, atau membaca
berita tentang kondisi dunia yang menakutkan, mungkin kita sendiri belum yakin
tentang keselamatan kita. Mungkin kita adalah orang Kristen tetapi belum hidup
sungguh-sungguh sehingga kita ragu akan keselamatan kita. Ingat bahwa
keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Percayalah kepadaNya,
hiduplah menurut FirnanNya setiap hari, maka kita akan meyakini keselamatan kita,
dan kita sudah tidak takut lagi terhadap akhir zaman (kedatangan Tuhan Yesus
yang kedua kali), tetapi kita justru sudah rindu untuk menyongsong Tuhan
andaikata Ia akan datang sebentar lagi ke dunia ini.
Bacaan Alkitab: Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku
melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya
terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung
rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan
bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara
menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka
menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah
gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan
raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang
kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka
bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka
berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah
menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta
dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah
tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.