Rabu, 1 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Kejadian 3:9-13
“Manusia itu menjawab: "Perempuan yang
Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka
kumakan."” (Kej 3:12)
Suka Menyalahkan
Orang Lain
Saya melihat bahwa para ibu-ibu di Indonesia
ini berperan cukup besar terhadap kekacauan yang terjadi di negara kita. Tidak
percaya? Coba saja lihat ibu-ibu yang memiliki anak kecil (balita). Ketika
anaknya jatuh misalnya, maka ibu-ibu pada umumnya akan menenangkan anaknya lalu
“menyalahkan” pihak lain. Contohnya saja si ibu akan berkata, “Duh, kamu jatuh
ya nak? Kursinya nakal ya?” atau “Cup cup cup... lantainya nakal ya, sini ibu
pukul lantainya”, dan begitu seterusnya. Ibu-ibu sudah mengajarkan prinsip
menyalahkan pihak lain sejak kita kecil. Bahkan kadang-kadang benda mati pun
bisa disalahkan. Apa hubungannya kursi, meja, lantai, dan lain sebagainya,
padahal anak itu jatuh karena si ibu atau si anak sendiri yang tidak hati-hati?
Akibatnya, saat ini di negeri kita, semua orang saling menyalahkan. Atasan
menyalahkan bawahan, bawahan menyalahkan atasan, dan begitu seterusnya. Tidak
ada orang yang mau disalahkan, sehingga jika mungkin mereka mencari orang lain
untuk disalahkan.
Sifat saling menyalahkan orang lain ini ternyata
sudah ada jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan pada masa Adam dan Hawa hidup
ketika masih di Taman Eden. Ketika manusia (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa
akibat memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat (pohon
terlarang), maka manusia sadar bahwa mereka telanjang dan berdosa. Oleh karena
itu, Adam dan Hawa pun bersembunyi ketika Tuhan datang untuk bertemu dengan
manusia dan memanggil Adam, “Di manakah engkau?” (ay. 9). Saat itu Adam lalu
menjawab “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi” (ay. 10).
Tuhan pun bertanya kepada Adam, “Siapakah
yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari
buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” (ay. 11). Perhatikan pertanyaan Tuhan
kepada Adam. Ada 2 pertanyaan yang diajukan Tuhan yaitu: 1) siapa yang
memberitahukan kepada Adam bahwa ia telanjang?; dan 2) Apakah Adam makan buah
pohon terlarang? Sebenarnya hanya 2 pertanyaan yang diajukan Tuhan tersebut.
Tetapi Adam tidak menjawab sama sekali 2 pertanyaan Tuhan tersebut, melainkan
justru mengatakan bahwa “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan” (ay. 12). Adam justru
melempar kesalahan kepada Hawa di hadapan Tuhan. Padahal baru saja Adam
mengatakan bahwa Hawa adalah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku (Kej
2:23). Tetapi ketika ada permasalahan, Adam langsung memojokkan Hawa, isterinya
tersebut.
Tuhan pun tidak langsung menyalahkan Adam
maupun Hawa, tetapi Tuhan bertanya kepada Hawa, “Apakah yang telah kauperbuat
ini?” (ay. 13a). Hawa juga tidak mau disalahkan, sehingga ia pun menyalahkan
iblis, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan” (ay. 13b). Perhatikan
bahwa Hawa sama sekali tidak mau mengakui bahwa ia salah karena memberikan buah
kepada Adam. Hawa memposisikan dirinya sebagai korban dari ular. Padahal jika
mau jujur, sebenarnya Hawa juga salah karena ia sendiri yang memberikan buah terlarang
itu kepada Adam (Kej 3:6). Adam pun juga salah karena ia tidak menanyakan
dulu buah apa yang diberikan Hawa kepada
Adam. Adam juga salah karena ia tidak menjaga isterinya dengan cara membiarkan
isterinya memiliki pemahaman yang salah tentang pohon terlarang itu. Tuhan
memerintahkan Adam agar tidak memakan buah dari pohon terlarang tersebut (Kej
2:17). Tetapi yang Hawa tahu adalah bahwa selain tidak boleh memakan buah dari
pohon terlarang, ia juga tidak boleh meraba buah tersebut (Kej 3:3).
Sejak kejadian itulah, manusia menjadi makhluk
yang suka menyalahkan orang lain. Bahkan jika tidak ada orang lain, benda mati
pun bisa disalahkan. Bahkan mungkin saja kita juga menyalahkan iblis. Kita yang
tidak suka ngebut ketika mengendarai sepeda motor, tidak suka memakai helm, dan
lain sebagainya, ketika kita mengalami kecekakaan, terjatuh dan harus dirawat,
kita (atau mungkin Pendeta) menyalahkan Iblis. Ya mungkin saja iblis telah
mempengaruhi orang itu secara tidak langsung, tetapi sebenarnya orang itu
sendiri yang salah karena melanggar peraturan lalu lintas bukan? Hal itu
sebenarnya lebih kepada karakter orang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan,
bukan melulu salah Iblis yang menyebabkan kecelakaan secara langsung.
Apa yang dapat kita pelajari hari ini? Bagi
kita yang memiliki anak kecil, ajarlah sejak kecil anak kita agar bertanggung
jawab atas apa yang ia lakukan. Jangan karena rasa sayang kita kemudian kita
membiasakan anak kita untuk menyalahkan orang lain. Bahkan kita yang sudah
dewasa pun harus dapat memiliki sikap bertanggung jawab. Jika kita memang
salah, ya akuilah kesalahan kita. Jika kita tidak salah, ya katakan saja yang
sebenarnya, walaupun mungkin ada sebagian kecil kesalahan kita karena kita
kurang mengontrol orang lain yang salah tersebut. Jadilah orang yang
bertanggung jawab di dunia ini, dari hal-hal yang kecil, karena ketika nanti
kita mati dan menghadap tahta pengadilan Allah, kita harus
mempertanggungjawabkan hidup kita secara pribadi di hadapanNya. Karena pada saat
itu, kita sudah tidak bisa menyalahkan orang lain lagi.
Bacaan Alkitab: Kejadian 3:9-13
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu
dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar,
bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang;
sebab itu aku bersembunyi."
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang
memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah
pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan
yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,
maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada
perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan
itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.