Rabu, 29 Mei 2013
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 3:27-28
“Ketika seluruh orang Israel mendengar
keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab
mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan
keadilan.” (1 Raj 3:28)
Ada Hikmat dalam
Hati Raja
Saat saya menulis
renungan ini, Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memutuskan apakah
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan atau tidak.
Jika ya, Pemerintah pun harus memilih berapa besaran kenaikan BBM bersubsidi
yang tepat, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Pemerintah mungkin
membutuhkan waktu yang lama untuk mempertimbangkan masak-masak tentang
keputusan ini, karena keputusan ini bukan keputusan yang mudah, mengingat
dampak dari dinaikkannya (atau tidak dinaikkannya) BBM bersubsidi ini sangatlah
besar bagi keuangan negara dan juga bagi masyarakat Indonesia.
Dalam mengambil
keputusan yang penting seperti ini, saya yakin bahwa Presiden maupun Pemerintah
pada umumnya harus benar-benar mengambil keputusan dengan bijaksana. Alkitab
menyebutnya sebagai hikmat. Hikmat adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan
kepada manusia untuk dapat mengambil keputusan yang benar. Hikmat tidak dapat
diperoleh begitu saja, karena butuh suatu hubungan yang intim dengan Tuhan sehingga
kita memiliki hikmat yang benar, yaitu hikmat dari Tuhan. Hikmat dari manusia
mungkin dapat dipelajari di sekolah, melalui pengalaman, dan lain sebagainya.
Akan tetapi hikmat dari Tuhan hanya dapat diberikan oleh Tuhan itu sendiri.
Salomo adalah
salah satu orang paling berhikmat di dunia (bahkan mungkin memang orang yang
paling berhikmat yang pernah hidup di dunia ini). Ia juga adalah seorang raja
Israel, meneruskan tahta Daud, ayahnya. Dalam memimpin rakyatnya, ia sangat
mengandalkan hikmat yang dari Tuhan. Tentu saja kita sudah pernah membaca atau
minimal mendengar tentang bagaimana raja Salomo memutuskan siapa ibu yang
berhak atas bayinya, ketika terjadi perselisihan antara 2 orang ibu. Dengan
hikmatnya, raja Salomo telah memutuskan hal yang benar, yaitu memberikan bayi
yang hidup kepada ibunya yang tepat (ay. 27).
Mari kita baca
ayat selanjutnya. Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang
diberikan raja, maka rakyat Israel pun menjadi takut kepada raja Salomo (ay.
28a). Mengapa demikian? Karena mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri
dan mendengar dengan telinga mereka sendiri bahwa ada hikmat Allah dalam hati
raja Salomo untuk melakukan keadilan (ay. 28b). Inilah kunci yang sangat
penting bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin tidak mungkin tidak menghadapi
persoalan, malah mungkin setiap hari ia akan selalu menghadapi masalah dan
dituntut untuk memikirkan jalan keluar yang terbaik dan memutuskannya. Oleh
karena itu, bagaimana seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat?
Tentu salah satu caranya adalah dengan cara meminta hikmat kepada Tuhan. Hanya
hikmat Tuhanlah yang dapat membuat pemimpin mengambil keputusan yang benar.
Saya yakin, bahwa
kita semua minimal memiliki 1 peran sebagai pemimpin, entah di sekolah, di
pekerjaan, di rumah, di lingkungan sekitar, di keluarga, atau di dalam gereja.
Sudahkah kita menjadi pemimpin yang memiliki hikmat di hati kita? Kita mungkin
bukan seorang presiden atau seorang raja seperti Salomo. Tetapi kita juga masih
memerlukan hikmat tersebut dalam hidup kita. Sudahkah kita memilikinya? Atau
minimal sudahkah kita memintanya kepada Tuhan? Ingat bahwa kita tidak dapat
mengandalkan diri kita, atau mengandalkan orang lain. Kita harus mengandalkan
Tuhan dalam segala perkara, termasuk ketika kita akan mengambil keputusan.
Apapun posisi kita, berdoalah senantiasa agar Tuhan memberikan hikmatNya kepada
kita dalam mengambil keputusan, sehingga kita tidak salah melangkah tetapi benar-benar
mengambil keputusan menurut kehendakNya.
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 3:27-28
3:27 Tetapi raja
menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan
sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
3:28 Ketika
seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka
takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah
ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.