Rabu, 05 Juni 2013

Ada Hikmat dalam Hati Raja



Rabu, 29 Mei 2013
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 3:27-28
Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.” (1 Raj 3:28)


Ada Hikmat dalam Hati Raja


Saat saya menulis renungan ini, Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memutuskan apakah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan atau tidak. Jika ya, Pemerintah pun harus memilih berapa besaran kenaikan BBM bersubsidi yang tepat, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Pemerintah mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk mempertimbangkan masak-masak tentang keputusan ini, karena keputusan ini bukan keputusan yang mudah, mengingat dampak dari dinaikkannya (atau tidak dinaikkannya) BBM bersubsidi ini sangatlah besar bagi keuangan negara dan juga bagi masyarakat Indonesia.

Dalam mengambil keputusan yang penting seperti ini, saya yakin bahwa Presiden maupun Pemerintah pada umumnya harus benar-benar mengambil keputusan dengan bijaksana. Alkitab menyebutnya sebagai hikmat. Hikmat adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk dapat mengambil keputusan yang benar. Hikmat tidak dapat diperoleh begitu saja, karena butuh suatu hubungan yang intim dengan Tuhan sehingga kita memiliki hikmat yang benar, yaitu hikmat dari Tuhan. Hikmat dari manusia mungkin dapat dipelajari di sekolah, melalui pengalaman, dan lain sebagainya. Akan tetapi hikmat dari Tuhan hanya dapat diberikan oleh Tuhan itu sendiri.

Salomo adalah salah satu orang paling berhikmat di dunia (bahkan mungkin memang orang yang paling berhikmat yang pernah hidup di dunia ini). Ia juga adalah seorang raja Israel, meneruskan tahta Daud, ayahnya. Dalam memimpin rakyatnya, ia sangat mengandalkan hikmat yang dari Tuhan. Tentu saja kita sudah pernah membaca atau minimal mendengar tentang bagaimana raja Salomo memutuskan siapa ibu yang berhak atas bayinya, ketika terjadi perselisihan antara 2 orang ibu. Dengan hikmatnya, raja Salomo telah memutuskan hal yang benar, yaitu memberikan bayi yang hidup kepada ibunya yang tepat (ay. 27).

Mari kita baca ayat selanjutnya. Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka rakyat Israel pun menjadi takut kepada raja Salomo (ay. 28a). Mengapa demikian? Karena mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri dan mendengar dengan telinga mereka sendiri bahwa ada hikmat Allah dalam hati raja Salomo untuk melakukan keadilan (ay. 28b). Inilah kunci yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin tidak mungkin tidak menghadapi persoalan, malah mungkin setiap hari ia akan selalu menghadapi masalah dan dituntut untuk memikirkan jalan keluar yang terbaik dan memutuskannya. Oleh karena itu, bagaimana seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat? Tentu salah satu caranya adalah dengan cara meminta hikmat kepada Tuhan. Hanya hikmat Tuhanlah yang dapat membuat pemimpin mengambil keputusan yang benar.

Saya yakin, bahwa kita semua minimal memiliki 1 peran sebagai pemimpin, entah di sekolah, di pekerjaan, di rumah, di lingkungan sekitar, di keluarga, atau di dalam gereja. Sudahkah kita menjadi pemimpin yang memiliki hikmat di hati kita? Kita mungkin bukan seorang presiden atau seorang raja seperti Salomo. Tetapi kita juga masih memerlukan hikmat tersebut dalam hidup kita. Sudahkah kita memilikinya? Atau minimal sudahkah kita memintanya kepada Tuhan? Ingat bahwa kita tidak dapat mengandalkan diri kita, atau mengandalkan orang lain. Kita harus mengandalkan Tuhan dalam segala perkara, termasuk ketika kita akan mengambil keputusan. Apapun posisi kita, berdoalah senantiasa agar Tuhan memberikan hikmatNya kepada kita dalam mengambil keputusan, sehingga kita tidak salah melangkah tetapi benar-benar mengambil keputusan menurut kehendakNya.


Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 3:27-28
3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
3:28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.