Jumat, 14 Juni
2013
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 6:15-18
“Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada
percabulan? Sekali-kali tidak!” (1 Kor 6:15)
Waspada Risiko Selingkuh
Saya bekerja
sebagai auditor di sebuah instansi. Ketika saya mengobrol dengan teman-teman
yang lebih senior, ternyata saya mendengar bahwa ada beberapa orang di instansi
saya yang akhirnya terlibat cinta lokasi (cinlok) dan berlanjut ke hubungan
gelap antar mereka. Mungkin tidak masalah jika sesama pegawai saling cinlok
apabila mereka sama-sama masih bujangan, tetapi ternyata ada beberapa pegawai
yang sebenarnya sudah menikah dan memiliki pasangan tetapi masih berselingkuh.
Malah beberapa waktu yang lalu, ada 2 orang pegawai yang berselingkuh dan
kemudian mati keracunan di dalam mobil di daerah Ancol. Untungnya kasus itu pun
tidak terlalu diekspose oleh media.
Tidak hanya di
instansi saya, hampir di setiap pekerjaan ada saja risiko selingkuh. Mengapa
demikian? Jika mau jujur, rata-rata pegawai menghabiskan waktu minimal 8 jam
berada di kantor. Di kota-kota besar seperti Jakarta, mungkin kita menghabiskan
hampir 12 jam berada di kantor dengan teman sekerja kita. Tentunya jika tidak
hati-hati, godaan untuk berselingkuh akan sangat besar. Apalagi untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu yang menuntut kita untuk sering bersama-sama
dengan orang lain dalam waktu yang lama.
Semua pasti tahu
bahwa selingkuh itu tidak baik. Bagi saya, selingkuh itu sama saja dengan dosa
percabulan. Bacaan Alkitab kita berbicara tentang bagaimana anak-anak Tuhan
harus menjaga tubuhnya dari bahaya percabulan. Apa dasarnya? Bagi kita yang
telah percaya kepada Tuhan, sesungguhnya hidup kita sekarang sudah menjadi
milik Tuhan (ay. 15). Artinya kita pun adalah bagian (anggota) dari tubuh
Kristus. Apa iya kita membiarkan tubuh Kristus digunakan untuk pecabulan?
Bukankah seharusnya kita menjaga tubuh kita dengan sungguh-sungguh agar nama
Tuhan yang dipermuliakan?
Ingat Firman
Tuhan yang manyatakan bahwa ketika kita berhubungan intim dengan orang lain,
maka kita sesungguhnya menjadi 1 tubuh dengan orang itu (ay. 16a). Ini adalah
rahasia yang besar. Itulah mengapa ketika seorang laki-laki menikahi seorang
perempuan, Tuhan menyebutkan bahwa mereka bukan lagi 2 melainkan 1 (Mat 19:6).
Lalu, bagaimana jika kita berhubungan intim dengan seorang perempuan (atau
seorang laki-laki) cabul? Jawabannya sudah jelas, kita akan menjadi satu tubuh
dengan orang itu (ay. 16b). Oleh karena itu perhatikan dengan baik-baik Firman
Tuhan hari ini. Apakah kita akan menyerahkan tubuh kita kepada orang lain yang
adalah orang cabul? Kata cabul di sini bukan hanya dimaknai sebagai pelacur,
tetapi juga sikap orang yang tidak menjaga kekudusan hidup, dalam artian mau
berhubungan intim dengan orang yang bukan merupakan pasangannya. Orang yang [gemar]
berselingkuh pun bisa dikatakan sebagai orang yang cabul.
Oleh karena itu
Firman Tuhan hari ini ditutup dengan perintah (perhatikan tanda seru yang
digunakan Paulus di pasal ini untuk menekankan pentingnya hal ini) agar kita
menjaga diri kita dari percabulan (ay. 18a). Paulus menekankan bahwa dosa-dosa
lain dilakukan di luar tubuh. Mencuri, berbohong, dan lain sebagainya adalah
dosa-dosa yang dilakukan di luar tubuh, walau mungkin berdampak secara tidak
langsung terhadap tubuh kita. Akan tetapi percabulan/perzinahan/perselingkuhan
adalah dosa yang terjadi di dalam tubuh kita (ay. 18). Kita melakukan dosa itu
di dalam tubuh kita. Dan hal itu bukan hal yang bisa dianggap sepele.
Tuhan sebenarnya
ingin agar kita mengikatkan diri kita kepada Tuhan, agar kita menjadi 1 (dalam
roh) dengan Tuhan (ay. 17). Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk
memiliki kehidupan yang intim dan dekat dengan Tuhan. Otomatis jika kita dekat
dengan Tuhan, maka kita pun akan lebih kuat bertahan terhadap godaan
percabulan. Tetapi jika kita menjauh dari Tuhan, kita akan semakin rentan
terhadap godaan dan bisa saja suatu saat kita jatuh ke dalam dosa
perselingkuhan/percabulan.
Perselingkuhan
atau percabulan tidak hanya bisa terjadi di kantor dimana kita bertemu dengan
rekan kerja lawan jenis dalam waktu lama. Perselingkuhan bisa terjadi di
sekolah, di kampus, di lingkungan tetangga kita, bahkan juga di gereja.
Perselingkuhan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan menimpa orang dengan
usia berapa saja. Acara televisi dan akses internet yang semakin “vulgar”
membuat banyak orang menganggap bahwa
perselingkuhan adalah suatu hal yang wajar. Tetapi Firman Allah pada hari ini dengan
jelas menyatakan bahwa hal itu adalah dosa. Oleh karena itu mari kita jauhi
percabulan atau perselingkuhan atau apapun namanya. Mari kita jaga kekudusan
tubuh kita karena tubuh kita ini adalah Bait Allah. Biarlah kita
mempersembahkan tubuh kita hanya kepada Tuhan saja, dan biarlah kita menjadi 1 dalam
persekutuan dengan Tuhan.
Bacaan Alkitab: 1
Korintus 6:15-18
6:15 Tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota
Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
6:16 Atau tidak
tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul,
menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan
menjadi satu daging."
6:17 Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
6:18 Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.