Kamis, 13 Juni 2013

Waspada Risiko Selingkuh



Jumat, 14 Juni 2013
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 6:15-18
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!” (1 Kor 6:15)


Waspada Risiko Selingkuh


Saya bekerja sebagai auditor di sebuah instansi. Ketika saya mengobrol dengan teman-teman yang lebih senior, ternyata saya mendengar bahwa ada beberapa orang di instansi saya yang akhirnya terlibat cinta lokasi (cinlok) dan berlanjut ke hubungan gelap antar mereka. Mungkin tidak masalah jika sesama pegawai saling cinlok apabila mereka sama-sama masih bujangan, tetapi ternyata ada beberapa pegawai yang sebenarnya sudah menikah dan memiliki pasangan tetapi masih berselingkuh. Malah beberapa waktu yang lalu, ada 2 orang pegawai yang berselingkuh dan kemudian mati keracunan di dalam mobil di daerah Ancol. Untungnya kasus itu pun tidak terlalu diekspose oleh media.

Tidak hanya di instansi saya, hampir di setiap pekerjaan ada saja risiko selingkuh. Mengapa demikian? Jika mau jujur, rata-rata pegawai menghabiskan waktu minimal 8 jam berada di kantor. Di kota-kota besar seperti Jakarta, mungkin kita menghabiskan hampir 12 jam berada di kantor dengan teman sekerja kita. Tentunya jika tidak hati-hati, godaan untuk berselingkuh akan sangat besar. Apalagi untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang menuntut kita untuk sering bersama-sama dengan orang lain dalam waktu yang lama.
Semua pasti tahu bahwa selingkuh itu tidak baik. Bagi saya, selingkuh itu sama saja dengan dosa percabulan. Bacaan Alkitab kita berbicara tentang bagaimana anak-anak Tuhan harus menjaga tubuhnya dari bahaya percabulan. Apa dasarnya? Bagi kita yang telah percaya kepada Tuhan, sesungguhnya hidup kita sekarang sudah menjadi milik Tuhan (ay. 15). Artinya kita pun adalah bagian (anggota) dari tubuh Kristus. Apa iya kita membiarkan tubuh Kristus digunakan untuk pecabulan? Bukankah seharusnya kita menjaga tubuh kita dengan sungguh-sungguh agar nama Tuhan yang dipermuliakan?

Ingat Firman Tuhan yang manyatakan bahwa ketika kita berhubungan intim dengan orang lain, maka kita sesungguhnya menjadi 1 tubuh dengan orang itu (ay. 16a). Ini adalah rahasia yang besar. Itulah mengapa ketika seorang laki-laki menikahi seorang perempuan, Tuhan menyebutkan bahwa mereka bukan lagi 2 melainkan 1 (Mat 19:6). Lalu, bagaimana jika kita berhubungan intim dengan seorang perempuan (atau seorang laki-laki) cabul? Jawabannya sudah jelas, kita akan menjadi satu tubuh dengan orang itu (ay. 16b). Oleh karena itu perhatikan dengan baik-baik Firman Tuhan hari ini. Apakah kita akan menyerahkan tubuh kita kepada orang lain yang adalah orang cabul? Kata cabul di sini bukan hanya dimaknai sebagai pelacur, tetapi juga sikap orang yang tidak menjaga kekudusan hidup, dalam artian mau berhubungan intim dengan orang yang bukan merupakan pasangannya. Orang yang [gemar] berselingkuh pun bisa dikatakan sebagai orang yang cabul.

Oleh karena itu Firman Tuhan hari ini ditutup dengan perintah (perhatikan tanda seru yang digunakan Paulus di pasal ini untuk menekankan pentingnya hal ini) agar kita menjaga diri kita dari percabulan (ay. 18a). Paulus menekankan bahwa dosa-dosa lain dilakukan di luar tubuh. Mencuri, berbohong, dan lain sebagainya adalah dosa-dosa yang dilakukan di luar tubuh, walau mungkin berdampak secara tidak langsung terhadap tubuh kita. Akan tetapi percabulan/perzinahan/perselingkuhan adalah dosa yang terjadi di dalam tubuh kita (ay. 18). Kita melakukan dosa itu di dalam tubuh kita. Dan hal itu bukan hal yang bisa dianggap sepele.

Tuhan sebenarnya ingin agar kita mengikatkan diri kita kepada Tuhan, agar kita menjadi 1 (dalam roh) dengan Tuhan (ay. 17). Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk memiliki kehidupan yang intim dan dekat dengan Tuhan. Otomatis jika kita dekat dengan Tuhan, maka kita pun akan lebih kuat bertahan terhadap godaan percabulan. Tetapi jika kita menjauh dari Tuhan, kita akan semakin rentan terhadap godaan dan bisa saja suatu saat kita jatuh ke dalam dosa perselingkuhan/percabulan.

Perselingkuhan atau percabulan tidak hanya bisa terjadi di kantor dimana kita bertemu dengan rekan kerja lawan jenis dalam waktu lama. Perselingkuhan bisa terjadi di sekolah, di kampus, di lingkungan tetangga kita, bahkan juga di gereja. Perselingkuhan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan menimpa orang dengan usia berapa saja. Acara televisi dan akses internet yang semakin “vulgar” membuat banyak orang menganggap  bahwa perselingkuhan adalah suatu hal yang wajar. Tetapi Firman Allah pada hari ini dengan jelas menyatakan bahwa hal itu adalah dosa. Oleh karena itu mari kita jauhi percabulan atau perselingkuhan atau apapun namanya. Mari kita jaga kekudusan tubuh kita karena tubuh kita ini adalah Bait Allah. Biarlah kita mempersembahkan tubuh kita hanya kepada Tuhan saja, dan biarlah kita menjadi 1 dalam persekutuan dengan Tuhan.


Bacaan Alkitab: 1 Korintus 6:15-18
6:15 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
6:16 Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.