Kamis, 13 Juni 2013

Harus Sempurna, Tidak Hanya Sekedar Baik



Rabu, 12 Juni 2013
Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5:48)


Harus Sempurna, Tidak Hanya Sekedar Baik


Ketika kita menyatakan diri sebagai orang Kristen, sadarkah kita apa sebenarnya arti menjadi sebagai seorang Kristen itu? Kata “Kristen” dapat diartikan sebagai “pengikut Kristus”. Menjadi pengikut Kristus bukan hanya sekedar memasang foto Kristus lalu seseorang sudah dapat mengaku diri sebagai pengikut Kristus. Menjadi pengikut Kristus berarti kita harus mengikuti dan meneladani Kristus dalam segala aspek kehidupan kita.

Salah satu sifat Kristus yang harus kita teladani adalah kasih yang dimiliki oleh Yesus Kristus. Kristus sangat mengasihi manusia sehingga ia rela mengorbankan diriNya untuk mati di atas kayu salib dan menebus dosa-dosa manusia yang mau percaya kepadaNya. Oleh karena itu, Yesus Kristus menyampaikan standar yang luar biasa yaitu: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (ay. 44). Ini adalah standar yang luar biasa. Sebelumnya bangsa Yahudi (dulu bangsa Israel) mendapatkan perintah agar mereka mengasihi sesama manusia dan membenci musuh mereka (ay. 43). Tetapi Yesus dengan jelas menyatakan suatu standar baru yang harus diikuti oleh para pengikutNya.

Yesus menyatakan bahwa jika mereka mau menjadi anak-anak Bapa, maka mereka harus memiliki sikap seperti Bapa di surga, yang tetap memberikan matahari dan menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar (ay. 45). Jika Bapa mau, bisa saja Bapa hanya memberikan matahari dan hujan kepada orang-orang benar. Tetapi Allah Bapa adalah Allah yang penuh kasih, dan tetap memberikan kesempatan kepada orang-orang jahat sekalipun.

Inilah standar yang ditetapkan Kristus sendiri. Jika kita mengasihi orang lain yang juga mengasihi kita dan baik kepada kita, apa artinya itu? Semua orang di dunia ini juga bisa melakukannya, termasuk pemungut cukai, para penjahat, dan orang-orang ateis yang tidak percaya kepada Tuhan (ay. 46-47). Tetapi Tuhan mau kita hidup dengan standar yang lebih tinggi. Inilah standar surgawi, yaitu standar yang harus kita capai dalam kehidupan kita di dunia ini.

Jika kita perhatikan, dalam Perjanjian Lama, Tuhan memberi standar agar bangsa Israel harus bisa menjadi bangsa atau orang yang baik. Lihat saja 10 Hukum Allah yang diberikan di Gunung Sinai. Semua itu adalah larangan-larangan yang memang baik untuk dilakukan: Jangan mencuri, jangan berbohong, jangan berzinah, dan lain sebagainya. Akan tetapi di dalam Perjanjian Baru, Tuhan menuntut agar kita bisa hidup sempurna, karena Bapa di surga adalah Bapa yang sempurna (ay. 48). Ini berarti menjadi baik saja tidak cukup. Kita harus sempurna di hadapan Tuhan.

Bisakah kita sempurna? Tentu Tuhan tidak akan memberi perintah yang tidak mungkin dapat dilakukan manusia. Walaupun demikian, kita pun wajib mengetahui bagaimana cara kita untuk bisa menjadi sempurna di hadapan Tuhan. Salah satu kuncinya adalah dengan meneladani Yesus Kristus. Mengapa? Karena Yesus Kristus adalah pribadi yang memiliki kehidupan sempurna. Kristus hidup tanpa dosa, taat akan perintah Allah Bapa, dan juga memiliki kasih yang luar biasa. Itulah yang harus kita teladani dalam kehidupan kita.

Banyak gereja dan hamba Tuhan yang “lupa” akan hal ini. Mereka menyampaikan Firman Tuhan yang menyatakan agar umat Tuhan harus menjadi orang-orang yang baik. Mereka harus hidup baik menurut standar dunia. Padahal sesungguhnya standar yang harus dicapai oleh setiap anak Tuhan adalah standar surgawi, yaitu dimana setiap anak-anak Tuhan harus bisa sempurna di hadapan Tuhan. Banyak gereja dan hamba Tuhan yang hanya menyampaikan Firman tentang berkat-berkat Tuhan. Itu tidak salah. Tetapi jika kita mau meneladani Kristus, berapa banyak ajaran Kristus yang menyampaikan tentang berkat-berkat Tuhan? Sangat sedikit dibandingkan dengan ajaran Kristus tentang kasih atau tentang pertobatan terhadap dosa.

Mungkin kita saat ini berjemaat di gereja yang mungkin tidak pernah membahas tentang Firman Tuhan yang keras. Selama ini kita terbuai dalam zona nyaman dimana kita merasa bahwa kita sudah hidup baik, setiap hari Minggu kita ke gereja, kita berdoa sebelum makan, dan lain sebagainya. Saya tidak meminta kita untuk pindah gereja. Tetaplah beribadah di gereja tersebut, tetapi naikkan standar rohani kita sesuai dengan standar Tuhan (standar surgawi) sehingga hidup kita bukan hanya sekedar baik, bukan hanya sekedar berkenan, tetapi hidup kita mencapai tingkatan sempurna di hadapan Allah. Tidak ada yang mustahil. Dengan tekad yang kuat dan juga dengan bantuan Roh Kudus, kita pasti dapat mencapainya. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mau untuk mencapainya?


Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.