Sabtu, 8 Juni
2013
Bacaan Alkitab: Yesaya 51:12-13
“Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah
engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak
manusia yang dibuang seperti rumput?” (Yes 51:12)
Jangan Takut
terhadap Manusia
Bagi kita yang
bekerja di kantor, pasti kita memiliki atasan (kecuali mungkin bagi kita yang
berprofesi sebagai seorang wiraswasta). Bagaimanapun juga, kita memang harus
menghormati atasan kita. Tetapi terkadang kita pun memiliki atasan yang killer, yang sangat ditakuti karena berbagai
hal. Bisa saja ia sangat ditakuti karena
memiliki pengaruh yang besar terhadap promosi atau mutasi kita, bahkan kita
bisa dipecat jika ia tidak suka dengan kita. Bisa juga ia sangat ditakuti
karena sikapnya yang galak dan suka mengeluarkan kata-kata yang pedas. Lalu
bagaimana kita harus bersikap kepada atasan yang seperti itu?
Terkadang jika
kita memiliki atasan yang seperti itu, kita justru lebih takut kepada atasan
kita daripada takut kepada Tuhan. Contohnya seperti ini: Atasan kita tiba-tiba
meminta kita untuk masuk kerja pada hari Minggu, sementara pada hari yang sama
kita sudah ada jadwal untuk pelayanan di gereja pada hari Minggu tersebut. Mana
yang akan kita pilih? Mungkin jawabannya tak semudah pertanyaannya. Ada banyak
pertimbangan dan alasan mana yang kita harus pilih. Mungkin dalam beberapa
kasus (misal karena harus dikejar target yang harus selesai), kita harus masuk
pada hari Minggu. Tetap jika setiap hari Minggu kita harus masuk kerja, mungkin
kita pun perlu mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lainnya.
Akan tetapi,
menarik bahwa kita seringkali lebih takut kepada manusia, daripada takut kepada
Tuhan. Kita takut kepada bos kita yang dapat memarahi kita, sedangkan kita pun
tidak takut kepada Tuhan yang menciptakan hidup kita. Bacaan kita hari kini
berbicara tentang bagaimana manusia seharusnya tidak perlu takut terhadap
manusia (ay. 12b). Mengapa demikian? Karena Tuhan adalah Tuhan yang senantiasa
menghibur kita (ay. 12a).
Kita tidak boleh
lebih mementingkan manusia daripada Tuhan, apalagi sampai melupakan Tuhan (ay.
13a). Segala yang kita alami, entah itu masalah yang ada maupun apapun juga,
tidak terjadi tanpa seizin Tuhan (ay. 13b & 14). Tuhan kita adalah Tuhan yang
jauh lebih besar daripada masalah kita, karena Tuhan kita adalah Tuhan semesta
alam (ay. 15).
Ketika kita
menghadapi masalah yang seberat apapun, ingatlah bahwa kita masih punya Tuhan.
Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa. Walaupun demikian, Tuhan berkenan
menjadikan kita sebagai umatNya (ay. 16). Menjadi umat Tuhan berarti kita harus
menjadikan Tuhan sebagai pemimpin dan tuan kita. Oleh karena itu kita wajib
lebih tunduk dan lebih taat kepada Tuhan daripada kepada orang lain. Tuhan kita
adalah atasan dan bos kita secara rohani. Oleh karena itu, kita pun wajib taat
kepada Tuhan.
Tidak salah
menghormati atasan kita. Tidak salah menghormati bos kita. Tidak salah
menghormati orang tua kita. Tetapi akan jauh lebih baik jika kita menghormati
dan takut kepada Tuhan. Mari kita jangan takut kepada manusia, yang berkuasa
membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa, tetapi mari kita takut
hanya kepada Tuhan, yang berkuasa membinasakan jiwa (Mat 10:28).
Bacaan Alkitab: Yesaya 51:12-13
51:12 Akulah,
Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia
yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,
51:13 sehingga
engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan
meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap
kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di
manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?
51:14 Dia yang
dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang
kubur, dan tidak akan kekurangan makanan.
51:15 Sebab
Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga
gelombang-gelombangnya ribut, -- TUHAN semesta alam nama-Nya.
51:16 Aku menaruh
firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku,
supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata
kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.