Senin, 10 Juni 2013

Jangan Takut terhadap Manusia



Sabtu, 8 Juni 2013
Bacaan Alkitab: Yesaya 51:12-13
Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput?” (Yes 51:12)


Jangan Takut terhadap Manusia


Bagi kita yang bekerja di kantor, pasti kita memiliki atasan (kecuali mungkin bagi kita yang berprofesi sebagai seorang wiraswasta). Bagaimanapun juga, kita memang harus menghormati atasan kita. Tetapi terkadang kita pun memiliki atasan yang killer, yang sangat ditakuti karena berbagai hal.  Bisa saja ia sangat ditakuti karena memiliki pengaruh yang besar terhadap promosi atau mutasi kita, bahkan kita bisa dipecat jika ia tidak suka dengan kita. Bisa juga ia sangat ditakuti karena sikapnya yang galak dan suka mengeluarkan kata-kata yang pedas. Lalu bagaimana kita harus bersikap kepada atasan yang seperti itu?

Terkadang jika kita memiliki atasan yang seperti itu, kita justru lebih takut kepada atasan kita daripada takut kepada Tuhan. Contohnya seperti ini: Atasan kita tiba-tiba meminta kita untuk masuk kerja pada hari Minggu, sementara pada hari yang sama kita sudah ada jadwal untuk pelayanan di gereja pada hari Minggu tersebut. Mana yang akan kita pilih? Mungkin jawabannya tak semudah pertanyaannya. Ada banyak pertimbangan dan alasan mana yang kita harus pilih. Mungkin dalam beberapa kasus (misal karena harus dikejar target yang harus selesai), kita harus masuk pada hari Minggu. Tetap jika setiap hari Minggu kita harus masuk kerja, mungkin kita pun perlu mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lainnya.

Akan tetapi, menarik bahwa kita seringkali lebih takut kepada manusia, daripada takut kepada Tuhan. Kita takut kepada bos kita yang dapat memarahi kita, sedangkan kita pun tidak takut kepada Tuhan yang menciptakan hidup kita. Bacaan kita hari kini berbicara tentang bagaimana manusia seharusnya tidak perlu takut terhadap manusia (ay. 12b). Mengapa demikian? Karena Tuhan adalah Tuhan yang senantiasa menghibur kita (ay. 12a).

Kita tidak boleh lebih mementingkan manusia daripada Tuhan, apalagi sampai melupakan Tuhan (ay. 13a). Segala yang kita alami, entah itu masalah yang ada maupun apapun juga, tidak terjadi tanpa seizin Tuhan (ay. 13b & 14). Tuhan kita adalah Tuhan yang jauh lebih besar daripada masalah kita, karena Tuhan kita adalah Tuhan semesta alam (ay. 15).

Ketika kita menghadapi masalah yang seberat apapun, ingatlah bahwa kita masih punya Tuhan. Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa. Walaupun demikian, Tuhan berkenan menjadikan kita sebagai umatNya (ay. 16). Menjadi umat Tuhan berarti kita harus menjadikan Tuhan sebagai pemimpin dan tuan kita. Oleh karena itu kita wajib lebih tunduk dan lebih taat kepada Tuhan daripada kepada orang lain. Tuhan kita adalah atasan dan bos kita secara rohani. Oleh karena itu, kita pun wajib taat kepada Tuhan.

Tidak salah menghormati atasan kita. Tidak salah menghormati bos kita. Tidak salah menghormati orang tua kita. Tetapi akan jauh lebih baik jika kita menghormati dan takut kepada Tuhan. Mari kita jangan takut kepada manusia, yang berkuasa membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa, tetapi mari kita takut hanya kepada Tuhan, yang berkuasa membinasakan jiwa (Mat 10:28).


Bacaan Alkitab: Yesaya 51:12-13
51:12 Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,
51:13 sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?
51:14 Dia yang dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang kubur, dan tidak akan kekurangan makanan.
51:15 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, -- TUHAN semesta alam nama-Nya.
51:16 Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.