Rabu, 05 Juni 2013

Apa Artinya Baik?



Selasa, 28 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Yohanes 10:11-15
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (Yoh 10:11)


Apa Artinya Baik?


Banyak orang bertanya, apa artinya menjadi orang yang baik? Apa kriteria orang bisa disebut orang baik dan orang yang tidak baik? Apa kriteria kita bisa menyebut seseorang sebagai pendeta yang baik dan pendeta yang tidak baik? Guru yang baik dan guru yang tidak baik? Bos yang baik dan bos yang tidak baik? Suami yang baik dan suami yang tidak baik? Isteri yang baik dan isteri yang tidak baik? Orang tua yang baik dan orang tua yang tidak baik? Anak yang baik dan anak yang tidak baik?

Memang jika kita memakai standar dunia ini, orang yang baik adalah orang yang tidak melakukan hal yang jahat, yang memiliki penampilan baik, yang suka menolong orang, dan lain sebagainya. Memang hal itu ada benarnya juga. Tetapi Yesus memberikan gambaran yang sangat jelas tentang apa artinya baik itu. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia adalah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (ay. 11).

Sesungguhnya, inilah standar baik menurut Tuhan. Baik tidak hanya dilihat dari berapa banyak ia mau melakukan hal-hal yang berguna bagi orang lain. Menurut standar Alkitab, baik atau tidaknya seseorang dilihat dari berapa banyak kasih yang ia miliki dan berapa banyak kasih yang ia berikan kepada orang lain. Mengapa demikian? Yesus menggambarkan diriNya sebagai seorang Gembala yang baik, yaitu gembala yang memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Inilah kasih yang paling besar, yaitu orang yang memberikan nyawanya kepada sahabat-sahabatnya (Yoh 15:13).

Itulah yang dilakukan oleh Yesus. Yesus adalah seorang gembala yang baik. Beda halnya dengan orang upahan yang harus menggembalakan domba-domba yang bukan miliknya (ay. 12-13). Orang upahan hanya bekerja berdasarkan upah. Ia tidak memiliki kasih seperti seorang gembala yang baik. Yesus sendiri tidak menyebut orang upahan sebagai “orang upahan yang baik”. Yesus hanya menyebut sebagai “orang upahan” saja. Itu menunjukkan standar baik menurut Tuhan. Orang upahan tidak memiliki kasih, ia hanya bekerja karena diupah. Itulah mengapa Yesus tidak menyebut dengan kata “baik”.

Sebaliknya, Yesus menambahkan 1 lagi standar “baik” yaitu adanya rasa saling mengenal dengan orang yang dilayaninya. Gembala mengenal domba-dombanya, dan domba-domba mengenal gembalanya (ay. 14). Itulah standar “baik” menurut Tuhan. Dan tentu saja tidak ada orang yang mau mengenal orang lain secara mendalam (baca: mengenal secara pribadi) kecuali jika ia mengasihi orang tersebut. Kasih yang sejati membuat orang saling mengenal satu sama lain, bukan hanya sekedar mengenal nama dan wajah saya. Ketika kita sudah mengenal dengan mendalam, tentu kita akan mampu untuk memberikan yang terbaik kepada orang yang kita kenal tersebut, bahkan nyawa kita sekalipun (ay. 15).

Seorang suami harus terlebih dahulu memiliki kasih kepada isterinya. Dalam kasih mereka pun saling mengenal karakter dan kebiasaan masing-masing pasangannya. Selanjutnya, dalam kehidupan rumah tangga, suami dan isteri pun akan saling memberi yang terbaik kepada pasangannya. Mengapa demikian? Karena mereka sudah saling mengenal dan saling mengasihi, sehingga suami pun tanpa paksaan memberikan yang terbaik kepada isteri mereka dan begitu pula sebaliknya. Ya suami yang baik maupun isteri yang baik, adalah mereka yang memiliki kasih yang sejati dalam hidupnya, dan mau membagikan kasih itu kepada orang lain. Demikian juga dengan pendeta yang baik, orang tua yang baik, bawahan yang baik, maupun atasan yang baik. “Baik” menurut standar Tuhan sangat berkaitan dengan kasih. Kita tidak dapat mengatakan diri kita baik jika kita tidak memiliki kasih di dalam hidup kita. Belajarlah dari Tuhan Yesus, yang menyatakan kebaikanNya itu dengan cara yang sungguh-sungguh luar biasa, sehingga Ia pun dapat mengatakan bahwa Ia adalah gembala yang baik. Sudahkah kita yang mengaku sebagai pengikut Kristus juga siap menyatakan diri kita sebagai orang yang baik?


Bacaan Alkitab: Yohanes 10:11-15
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.