Minggu, 9 Juni
2013
Bacaan Alkitab: Ibrani 11:13-16
“Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air
yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu
disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.”
(Ibr 11:16)
Rindu Tanah Air
Surgawi
Kita sebagai
warga negara Indonesia, wajib membela tanah air kita tercinta, yaitu Indonesia.
Kita tentu sangat mencintai tanah air kita yaitu Indonesia, sehingga apapun
yang mengancam negara kita, kita wajib membela negara kita. Hal tersebut adalah
hal yang sangat baik. Akan tetapi selain tanah air duniawi kita yaitu
Indonesia, kita pun perlu merindukan dan mencintai tanah air surgawi, yaitu
surga itu sendiri.
Mungkin ada di
antara kita yang bertanya, “Memangnya ada tanah air surgawi? Lalu apa buktinya
kalau surga adalah tanah air kita?”. Hal ini secara jelas dinyatakan dalam
bacaan Alkitab kita hari ini. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, penulis
kitab Ibrani menjelaskan kepada kita tentang para pahlawan-pahlawan iman, yaitu
Abraham, Ishak, Yakub, dan lain sebagainya. Alkitab mengatakan bahwa mereka
semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan
(ay. 13a). Apa yang dimaksud dengan hal ini? Jika kita membaca dengan seksama,
kita akan mengerti bahwa yang dijanjikan adalah suatu hal yang hanya dapat
mereka lihat dari jauh (ay. 13b). Hal ini khususnya dalam kaitannya dengan
status mereka di bumi ini, yaitu sebagai orang asing dan pendatang (ay. 13c).
Apa artinya ini?
Artinya adalah bahwa para pahlawan-pahlawan iman di masa Perjanjian Lama ini
adalah orang-orang yang belum mendapatkan janji mereka, yaitu janji akan suatu
tanah air surgawi, karena Alkitab menyebutkan bahwa mereka masih merindukan
suatu tanah air (ay. 14). Itulah mengapa Alkitab menulis bahwa mereka bisa
pulang ke tanah air duniawi mereka (ay. 15), akan tetapi mereka masih
merindukan suatu tanah air yang jauh lebih baik, yaitu suatu tanah air surgawi,
yang telah dipersiapkan Allah bagi mereka (ay. 16).
Para pahlawan
iman di zaman Perjanjian Lama ini memang belum mengenal “jalan” menuju tanah
air surgawi tersebut, yaitu melalui Yesus Kristus (Yoh 14:6). Pada saat mereka
hidup di dunia ini, Yesus belum turun ke dunia untuk menjadi satu-satunya jalan
menuju Allah Bapa di surga. Akan tetapi bagi kita yang hidup di zaman anugerah
(zaman di mana Yesus telah turun ke dunia), kita mengenal Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat bagi setiap orang yang mau percaya kepadaNya. Oleh karena
itu, adalah sangat sia-sia apabila kita hanya memikirkan tanah air duniawi kita
di dunia ini.
Memang betul,
kita pun harus memikirkan pekerjaan kita di dunia ini, bagaimana kita menafkahi
keluarga kita di dunia ini, berpikir akan pendidikan dan masa depan anak-anak
kita, dan lain sebagainya. Tetapi semua hal tersebut harus kita pikirkan karena
memang Tuhan memberi kita tanggung jawab seperti itu di dunia ini. Terlepas
dari segala tanggung jawab kita di dunia, kita pun harus memikirkan akan tanah
air surgawi. Bukankah percuma kita menjadi pemimpin suatu negeri di dunia ini
tetapi kita tidak bisa masuk di dalam surga? Lebih baik kita hidup benar dengan
secukupnya di dunia ini, akan tetapi di surga justru kita diberi mahkota yang
besar oleh Tuhan karena jerih payah kita dalam pekerjaan Tuhan.
Rindukanlah tanah
air surgawi kita lebih daripada kita merindukan tanah air duniawi, bahkan
segala hal di dunia ini. Tanah air duniawi kita hanya sementara, tetapi tanah
air surgawi kita adalah kekal adanya.
Bacaan Alkitab: Ibrani 11:13-16
11:13 Dalam iman
mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang
dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai
kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di
bumi ini.
11:14 Sebab
mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari
suatu tanah air.
11:15 Dan kalau
sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka
tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
11:16 Tetapi
sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air
sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah
mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.