Minggu, 26 Mei
2013
Bacaan Alkitab: Ibrani 3:12-14
“Karena kita telah beroleh bagian di dalam
Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan
iman kita yang semula.” (Ibr 3:14)
Teguh Berpegang
Sampai Akhir
Kadang-kadang jika
saya ditanya, “Bisakah keselamatan itu hilang?”, saya sendiri juga bingung
menjawabnya. Mengapa saya bingung? Karena saya bukanlah ahli teologi yang
pintar mengenai doktrin-doktrin. Memang keselamatan itu hanya ada di dalam nama
Yesus (Kis 4:12), dan barangsiapa percaya kepadaNya dan mengaku dengan
mulutNya, maka orang itu akan diselamatkan (Rm 10:9).
Apakah cukup
seperti itu? Apakah keselamatan bisa didapatkan dengan percaya dan mengaku
seperti itu? Jawabannya adalah “ya”. Apabila seseorang percaya kepada Yesus,
mengaku Yesus adalah Juruselamat dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, lalu
kemudian ia langsung mati, maka orang itu pasti selamat. Contohnya adalah penjahat
di sebelah Tuhan Yesus yang percaya kepada Yesus pada saat-saat terakhir
hidupnya. Akan tetapi menjadi persoalan apabila ternyata kita tidak langsung
mati setelah percaya Yesus.
Katakanlah
seseorang percaya kepada Yesus kira-kira pada usia 20 tahun. Dengan umur
rata-rata manusia 70 tahun, maka ia pun masih memiliki waktu 50 tahun untuk hidup
di dunia ini. Nah, selama 50 tahun
tersebut, apakah orang itu masih mampu mempertahankan imannya hingga
akhir hayatnya?
Nyatanya, hal
tersebut tidaklah mudah. Orang yang baru menerima Kristus setelah usia 20
tahun, berarti selama 20 tahun itu pulalah ia telah memiliki karakter duniawi
yang telah terbentuk dari pengalaman hidupnya selama ini. Mungkin ia sudah
memiliki kebiasaan yang tidak baik, namun kebiasaan tidak baik tersebut sudah
ada selama 20 tahun dan tidak mudah untuk diubah. Hal ini jika tidak dijaga bisa membuat orang berbalik dari
jalan Tuhan (baca: murtad). Jangankan orang yang baru di usia 20 Tahun menerima
Kristus, orang yang sejak lahir dibesarkan di keluarga Kristen pun memiliki
peluang murtad juga, malah justru menurut saya lebih besar karena rata-rata
mereka sudah lahir Kristen dan tidak mengerti arti kekristenan yang
sesungguhnya.
Bacaan Alkitab
kita hari ini berbicara tentang bagaimana orang percaya harus menjaga hatinya
agar tidak memiliki hati yang jahat dan
menjadi murtad dari kasih karunia Allah (ay. 12). Ini berarti setiap orang
percaya (termasuk saya dan anda) memiliki peluang untuk murtad. Bisa jadi kita
menjadi murtad karena kecewa kepada Tuhan, misal karena doa kita tidak
dijawab-jawab Tuhan, atau bisa jadi karena godaan duniawi seperti jabatan dan
pasangan hidup. Apapun penyebabnya, kita wajib saling mengingatkan saudara
seiman kita agar mereka tidak murtad, dan sebaliknya kita pun harus rela jika
diingatkan oleh saudara seiman kita (ay. 13). Jangan sampai kita justru yang
tidak mau diingatkan oleh saudara seiman kita yang memiliki maksud baik.
Keselamatan di
dalam nama Yesus memang kita dapatkan dengan cuma-cuma. Akan tetapi, jika dalam
perjalanan hidup kita, kita ternyata murtad kepada Yesus alias meninggalkan
Yesus, maka sesungguhnya kita sendiri yang meninggalkan keselamatan yang sudah
Tuhan berikan kepada kita. Kita harus tetap berpegang teguh pada keselamatan
tersebut, melalui keyakinan iman kita hingga akhir (ay. 14). Ketika seseorang
suatu saat mengaku percaya kepada Yesus lalu kemudian di tengah perjalanan hidupnya ia meninggalkan
imannya, maka patut dipertanyakan apakah ketika ia mengaku percaya itu ia
benar-benar percaya atau hanya sebatas tindakan lahiriah saja? Bisa jadi ia
hanya melakukannya dengan terpaksa tanpa kesadaran penuh. Akibatnya ia tidak
menganggap keselamatan sebagai hal yang berharga, dan “membuang” keselamatan
itu dengan hal yang lain. Orang yang sungguh-sungguh telah menerima
keselamatan, pasti menyadari betapa berharganya keselamatan itu, sehingga pasti
akan mempertahankannya dengan sungguh-sungguh. Ingatlah, apa gunanya seseorang
memperoleh seisi dunia ini tetapi ia kehilangan nyawanya (Mrk 8:36)?
Bacaan Alkitab: Ibrani 3:12-14
3:12 Waspadalah,
hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya
jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi
nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan
"hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar
hatinya karena tipu daya dosa.
3:14 Karena kita
telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai
kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.