Rabu, 05 Juni 2013

Teguh Berpegang Sampai Akhir



Minggu, 26 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Ibrani 3:12-14
Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.” (Ibr 3:14)


Teguh Berpegang Sampai Akhir


Kadang-kadang jika saya ditanya, “Bisakah keselamatan itu hilang?”, saya sendiri juga bingung menjawabnya. Mengapa saya bingung? Karena saya bukanlah ahli teologi yang pintar mengenai doktrin-doktrin. Memang keselamatan itu hanya ada di dalam nama Yesus (Kis 4:12), dan barangsiapa percaya kepadaNya dan mengaku dengan mulutNya, maka orang itu akan diselamatkan (Rm 10:9).

Apakah cukup seperti itu? Apakah keselamatan bisa didapatkan dengan percaya dan mengaku seperti itu? Jawabannya adalah “ya”. Apabila seseorang percaya kepada Yesus, mengaku Yesus adalah Juruselamat dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, lalu kemudian ia langsung mati, maka orang itu pasti selamat. Contohnya adalah penjahat di sebelah Tuhan Yesus yang percaya kepada Yesus pada saat-saat terakhir hidupnya. Akan tetapi menjadi persoalan apabila ternyata kita tidak langsung mati setelah percaya Yesus.

Katakanlah seseorang percaya kepada Yesus kira-kira pada usia 20 tahun. Dengan umur rata-rata manusia 70 tahun, maka ia pun masih memiliki waktu 50 tahun untuk hidup di dunia ini. Nah, selama 50 tahun  tersebut, apakah orang itu masih mampu mempertahankan imannya hingga akhir hayatnya?

Nyatanya, hal tersebut tidaklah mudah. Orang yang baru menerima Kristus setelah usia 20 tahun, berarti selama 20 tahun itu pulalah ia telah memiliki karakter duniawi yang telah terbentuk dari pengalaman hidupnya selama ini. Mungkin ia sudah memiliki kebiasaan yang tidak baik, namun kebiasaan tidak baik tersebut sudah ada selama 20 tahun dan tidak mudah untuk diubah. Hal ini jika  tidak dijaga bisa membuat orang berbalik dari jalan Tuhan (baca: murtad). Jangankan orang yang baru di usia 20 Tahun menerima Kristus, orang yang sejak lahir dibesarkan di keluarga Kristen pun memiliki peluang murtad juga, malah justru menurut saya lebih besar karena rata-rata mereka sudah lahir Kristen dan tidak mengerti arti kekristenan yang sesungguhnya.

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang bagaimana orang percaya harus menjaga hatinya agar tidak memiliki  hati yang jahat dan menjadi murtad dari kasih karunia Allah (ay. 12). Ini berarti setiap orang percaya (termasuk saya dan anda) memiliki peluang untuk murtad. Bisa jadi kita menjadi murtad karena kecewa kepada Tuhan, misal karena doa kita tidak dijawab-jawab Tuhan, atau bisa jadi karena godaan duniawi seperti jabatan dan pasangan hidup. Apapun penyebabnya, kita wajib saling mengingatkan saudara seiman kita agar mereka tidak murtad, dan sebaliknya kita pun harus rela jika diingatkan oleh saudara seiman kita (ay. 13). Jangan sampai kita justru yang tidak mau diingatkan oleh saudara seiman kita yang memiliki maksud baik.

Keselamatan di dalam nama Yesus memang kita dapatkan dengan cuma-cuma. Akan tetapi, jika dalam perjalanan hidup kita, kita ternyata murtad kepada Yesus alias meninggalkan Yesus, maka sesungguhnya kita sendiri yang meninggalkan keselamatan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Kita harus tetap berpegang teguh pada keselamatan tersebut, melalui keyakinan iman kita hingga akhir (ay. 14). Ketika seseorang suatu saat mengaku percaya kepada Yesus lalu kemudian di  tengah perjalanan hidupnya ia meninggalkan imannya, maka patut dipertanyakan apakah ketika ia mengaku percaya itu ia benar-benar percaya atau hanya sebatas tindakan lahiriah saja? Bisa jadi ia hanya melakukannya dengan terpaksa tanpa kesadaran penuh. Akibatnya ia tidak menganggap keselamatan sebagai hal yang berharga, dan “membuang” keselamatan itu dengan hal yang lain. Orang yang sungguh-sungguh telah menerima keselamatan, pasti menyadari betapa berharganya keselamatan itu, sehingga pasti akan mempertahankannya dengan sungguh-sungguh. Ingatlah, apa gunanya seseorang memperoleh seisi dunia ini tetapi ia kehilangan nyawanya (Mrk 8:36)?


Bacaan Alkitab: Ibrani 3:12-14
3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.