Rabu, 05 Juni 2013

Ketika Mezbah Tuhan Berdiri di Tanah Mesir



Sabtu, 25 Mei 2013
Bacaan Alkitab: Yesaya 19:19-22
Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu peringatan bagi TUHAN pada perbatasannya.” (Yes 19:19)


Ketika Mezbah Tuhan Berdiri di Tanah Mesir


Mesir adalah salah satu bangsa yang memiliki budaya polytheisme alias memiliki agama dengan banyak dewa. Mereka punya banyak sekali dewa, dengan satu dewa utama, yang biasanya ditetapkan oleh raja Mesir (Firaun). Jika terdapat pergantian Firaun, maka bisa jadi dewa utama tersebut berganti pula, sesuai dengan kepercayaan yang dianut Firaun baru. Maka tidak mengherankan apabila bangsa Mesir terbiasa dengan dewa-dewa yang banyak, dengan banyak patung-patung dan tugu-tugu pemujaan bagi para dewa tersebut.

Sepertinya hampir mustahil bagi bangsa Mesir untuk bisa percaya kepada TUHAN, Allah Israel. Mereka sudah punya banyak dewa, untuk apalagi mereka harus percaya kepada TUHAN? Bukankah justru bangsa Israel yang seringkali jatuh ke dalam penyembahan dewa-dewa asing, termasuk dewa-dewa Mesir? Ingat bahwa raja Salomo pun mengambil anak Firaun sebagai isterinya (1 Raj 3:1), akibatnya pada masa tuanya pun Salomo dicondongkan hatinya untuk menyembah dewa-dewa bangsa lain, termasuk dewa-dewa Mesir ini (1 Raj 11:4).

Akan tetapi Firman Tuhan melalui nabi Yesaya dengan jelas menyatakan bahwa pada suatu waktu, maka akan ada mezbah bagi Tuhan yang didirikan di tengah-tengah tanah Mesir, serta akan ada tugu-tugu peringatan bagi Tuhan di perbatasan Mesir (ay. 19). Apa artinya ini? Artinya TUHAN akan melawat bangsa Mesir sehinga bangsa Mesir pun akan percaya dan menyembah Tuhan, bahkan beribadah kepadaNya.

Bahkan dalam ayat selanjutnya, dikatakan bahwa ketika bangsa Mesir berseru-seru kepada TUHAN dan meminta pertolongan kepadaNya, maka TUHAN akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka yang akan melepaskan bangsa Mesir (ay. 20). TUHAN akan membuat diriNya dinyatakan kepada bangsa Mesir, sehingga mereka akan mengenal TUHAN, bahkan mereka akan beribadah, mempersembahkan korban kepada TUHAN  dan bernazar kepadaNya (ay. 21). Bahkan TUHAN akan menjadi TUHAN bagi bangsa Mesir, Ia akan menjawab doa-doa mereka, menyembuhkan mereka, bahkan membuat bangsa Mesir berbalik kepadaNya.

Mustahilkah hal tersebut terjadi? Secara manusia rasanya sepertinya mustahil bagi sebuah bangsa yang sudah terbiasa menyembah allah-allah lain (bahkan menyembah banyak allah), serta memiliki budaya polytheisme yang sangat kental bisa berbalik kepada Tuhan. Memang Firman Tuhan ini tidak langsung digenapi di zaman nabi Yesaya hidup. Tetapi sejarah membuktikan bahwa salah satu gereja tertua yang ada di dunia ini ada di Mesir, yaitu gereja orthodoks dan gereja koptik Mesir. Bahkan pada masa gereja mula-mula, gereja-gereja yang ada di Mesir ini berperan sangat penting dalam perkembangan gereja. Gereja tersebut pun masih bertahan hingga kini. Bandingkan dengan aliran gereja-gereja baru yang mungkin hanya bertahan selama puluhan atau ratusan tahun, dan kemudian pecah karena adanya konflik di gereja tersebut.

TUHAN selalu menggenapi janjiNya. Memang mungkin saja TUHAN tidak langsung menggenapi FirmanNya secara langsung dan instan. Tetapi waktu membuktikan bahwa nubuatan Firman Tuhan tidak pernah gagal. Pertanyaan saya, jika TUHAN saja bisa membuat bangsa Mesir yang selama ini percaya kepada dewa-dewa untuk berbalik kepadaNya, bagaimana dengan iman kita bagi bangsa kita? Mungkin kita melihat bahwa hampir tidak mungkin bahwa bangsa kita bisa bertobat dan berbalik dari jalannya yang jahat. Akan tetapi perhatikan baik-baik, ketika mezbah Tuhan dibangun maka hadirat Tuhan akan turun dan dampaknya akan dirasakan oleh lingkungan sekitarnya. Mesir yang tidak pernah mengenal mezbah Tuhan saja bisa dilawat Tuhan, apalagi bangsa kita, dengan begitu banyaknya mezbah Tuhan yang ada di bangsa kita, apakah mungkin Tuhan tidak melawat bangsa ini dan memulihkan keadaan bangsa kita?

Persoalannya terkadang hanya 1, apakah kita sebagai umat Tuhan sudah benar-benar membangun mezbah Tuhan dimana kita ditempatkan? Apakah gereja yang saat ini berdiri di mana-mana hanya sekedar berperan sebagai gedung gereja, ataukah sudah menjadi gereja yang memberi dampak besar bagi lingkungan sekitarnya? Atau dalam konteks yang lebih kecil, sudahkah kita sebagai anggota-anggota gereja memberi dampak besar bagi keluarga kita dan tetangga kita? Bagaimana bangsa kita mau merasakan berkat TUHAN jika kita saja tidak mau membayar harga untuk mendirikan mezbah Tuhan? Ini bukan berbicara tentang kristenisasi, tetapi berbicara tentang bagaimana kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan, dan memberi dampak positif bagi semua orang di sekitar kita, sehingga orang yang mengenal kita dapat berkata, “Memang benar hadirat TUHAN bisa saya rasakan”. Itu saja pun sudah sangat cukup bagi kita dalam melakukan bagian kita.


Bacaan Alkitab: Yesaya 19:19-22
19:19 Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu peringatan bagi TUHAN pada perbatasannya.
19:20 Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka.
19:21 TUHAN akan menyatakan diri kepada orang Mesir, dan orang Mesir akan mengenal TUHAN pada waktu itu; mereka akan beribadah dengan korban sembelihan dan korban sajian, dan mereka akan bernazar kepada TUHAN serta membayar nazar itu.
19:22 TUHAN akan menghajar orang Mesir, akan menghajar dan menyembuhkan; dan mereka akan berbalik kepada TUHAN dan Ia akan mengabulkan doa mereka serta menyembuhkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.