Kamis, 20 Juni 2013

Nubuat Damai Sejahtera?



Minggu, 16 Juni 2013
Bacaan Alkitab: Yeremia 28:7-9
Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN.” (Yer 28:9)


Nubuat Damai Sejahtera?


Jika kita mau jujur melihat kondisi bangsa kita sekarang, apakah bangsa kita ini adalah bangsa yang sungguh-sungguh sudah hidup benar sesuai dengan standar Tuhan atau tidak? Jika kita mau jujur, tentu kita bisa melihat bahkan mengalami sendiri bahwa bangsa kita ini sudah sangat-sangat berdosa di hadapan Tuhan. Jika demikian, apa yang akan terjadi terhadap bangsa Indonesia ini untuk beberapa waktu ke depan?

Cukup banyak hamba Tuhan yang mengatakan bahwa Tuhan sangat mengasihi bangsa Indonesia ini dan Tuhan akan tetap memberkati bangsa Indonesia ini. Benarkah demikian? Memang jika kita melihat bagaimana Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih, bisa jadi Tuhan akan tetap memberkati bangsa Indonesia. Tetapi menurut saya pribadi, bagaimanapun yang namanya dosa adalah tetap dosa, dan Tuhan tidak pernah kompromi terhadap dosa.

Bangsa Indonesia adalah tetap bangsa yang penuh dengan dosa. Hanya karena kasih karunia Tuhan sajalah bangsa kita tidak mengalami hukuman Allah yang lebih dashyat lagi. Tentu itu juga karena anak-anak Tuhan di negara ini masih rajin mendoakan bangsa dan negara kita. Tetapi, jika kita mau jujur, kondisi yang sama juga pernah terjadi di bangsa Yehuda. Bangsa Yehuda adalah bangsa pilihan Tuhan. Rajanya adalah keturunan Daud sendiri. Akan tetapi bangsa Yehuda akhirnya semakin hari semakin meninggalkan Tuhan dengan cara berlaku serong di hadapan Tuhan. Akibatnya, Tuhan pun mengizinkan kerajaan Babel untuk mengepung dan menyerang Yehuda.

Di saat-saat terakhir kerajaan Yehuda tersebut, Tuhan pun mengutus nabi-nabiNya (antara lain nabi Yeremia) untuk menyampaikan Firman Tuhan. Isi Firman Tuhan itu cukup keras, yaitu bahwa Tuhan sudah muak dengan bangsa Yehuda dan akan menyerahkan mereka ke tangan raja Babel. Akan tetapi, ada banyak “nabi-nabi” lain yang menyatakan bahwa Yehuda akan diselamatkan. Nabi-nabi palsu itu menyampaikan bahwa Tuhan sangat mengasihi Yehuda dan tidak mungkin membiarkan Yehuda ditawan oleh bangsa Babel. Akibatnya sungguh menyedihkan. Banyak rakyat Yehuda yang percaya dan disesatkan oleh perkataaan nabi-nabi palsu tersebut.

Oleh karena itu nabi Yeremia berseru kepada segenap rakyat Yehuda agar mereka mendengarkan dengan sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan ini  (ay. 7). Apa isinya? Nabi Yeremia memperingatkan bahwa ada banyak nabi yang telah menubuatkan malapetaka yang menimpa Yerusalem dan seluruh bangsa Yehuda karena dosa-dosa mereka (ay. 8). Akan tetapi kemudian muncul nabi-nabi palsu yang menyatakan kedamaian. Mereka menyatakan bahwa Tuhan akan tetap mengasihi bangsa Yehuda sekalipun mereka berdosa di hadapan Tuhan.

Akan tetapi nabi Yeremia menyatakan dengan tegas bahwa untuk menunjukkan siapa yang benar adalah dengan cara melihat nubuatan siapa yang digenapi oleh Tuhan (ay. 9). Memang ada masa-masa dimana Tuhan masih menunda untuk menghukum bangsa Yehuda dan masih memberikan damai sejahtera kepada bangsa Yehuda. Tetapi jika kita membaca sejarah dalam Perjanjian Lama, kita akan mengerti bahwa Tuhan bertindak seperti itu pada masa-masa dimana raja Yehuda dan segenap bangsa Yehuda bertobat dan berbalik dari jalan mereka yang jahat. Akan tetapi raja-raja terakhir dari kerajaan Yehuda justru adalah orang-orang yang jahat di mata Tuhan sehingga akhirnya Tuhan pun menghukum bangsa Yehuda dengan membuang ke Babel selama 70 tahun lamanya.

Kembali lagi kepada tulisan saya di awal. Bagaimana dengan bangsa kita, Indonesia tercinta? Jujur saya juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Tuhan. Tetapi jika bangsa kita tidak mau  bertobat, dan masih tetap melakukan dosa-dosa di mata Tuhan, bisa saja Tuhan juga akan menghukum bangsa kita. Para hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan “Tenang, bangsa kita akan tetap diberkati Tuhan” atau “Tuhan akan tetap mengasihi Indonesia”, atau perkataan lainnya yang bernada positif tanpa menekankan tentang artinya pertobatan, dapat menyesatkan anak-anak Tuhan pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Justru dalam masa-masa ini sangat penting ditekankan agar setiap orang bertobat dari dosa-dosanya dan mencari Tuhan. Itu jauh lebih penting untuk disampaikan di atas mimbar gereja daripada hanya menyampaikan berita tentang kedamaian, ketenangan, dan juga berita tentang berkat-berkat Tuhan. Justru kedamaian, ketenangan, berkat-berkat Tuhan dan lain sebagainya pasti akan kita terima ketika kita mau bertobat dan sungguh-sungguh hidup menurut FirmanNya.



Bacaan Alkitab: Yeremia 28:7-9
28:7 Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini:
28:8 Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.