Minggu, 16 Juni
2013
Bacaan Alkitab: Yeremia 28:7-9
“Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat
tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan,
bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN.” (Yer 28:9)
Nubuat Damai
Sejahtera?
Jika kita mau
jujur melihat kondisi bangsa kita sekarang, apakah bangsa kita ini adalah
bangsa yang sungguh-sungguh sudah hidup benar sesuai dengan standar Tuhan atau
tidak? Jika kita mau jujur, tentu kita bisa melihat bahkan mengalami sendiri
bahwa bangsa kita ini sudah sangat-sangat berdosa di hadapan Tuhan. Jika
demikian, apa yang akan terjadi terhadap bangsa Indonesia ini untuk beberapa
waktu ke depan?
Cukup banyak
hamba Tuhan yang mengatakan bahwa Tuhan sangat mengasihi bangsa Indonesia ini
dan Tuhan akan tetap memberkati bangsa Indonesia ini. Benarkah demikian? Memang
jika kita melihat bagaimana Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih, bisa jadi
Tuhan akan tetap memberkati bangsa Indonesia. Tetapi menurut saya pribadi,
bagaimanapun yang namanya dosa adalah tetap dosa, dan Tuhan tidak pernah
kompromi terhadap dosa.
Bangsa Indonesia
adalah tetap bangsa yang penuh dengan dosa. Hanya karena kasih karunia Tuhan
sajalah bangsa kita tidak mengalami hukuman Allah yang lebih dashyat lagi.
Tentu itu juga karena anak-anak Tuhan di negara ini masih rajin mendoakan
bangsa dan negara kita. Tetapi, jika kita mau jujur, kondisi yang sama juga
pernah terjadi di bangsa Yehuda. Bangsa Yehuda adalah bangsa pilihan Tuhan.
Rajanya adalah keturunan Daud sendiri. Akan tetapi bangsa Yehuda akhirnya semakin
hari semakin meninggalkan Tuhan dengan cara berlaku serong di hadapan Tuhan.
Akibatnya, Tuhan pun mengizinkan kerajaan Babel untuk mengepung dan menyerang
Yehuda.
Di saat-saat
terakhir kerajaan Yehuda tersebut, Tuhan pun mengutus nabi-nabiNya (antara lain
nabi Yeremia) untuk menyampaikan Firman Tuhan. Isi Firman Tuhan itu cukup
keras, yaitu bahwa Tuhan sudah muak dengan bangsa Yehuda dan akan menyerahkan
mereka ke tangan raja Babel. Akan tetapi, ada banyak “nabi-nabi” lain yang
menyatakan bahwa Yehuda akan diselamatkan. Nabi-nabi palsu itu menyampaikan
bahwa Tuhan sangat mengasihi Yehuda dan tidak mungkin membiarkan Yehuda ditawan
oleh bangsa Babel. Akibatnya sungguh menyedihkan. Banyak rakyat Yehuda yang
percaya dan disesatkan oleh perkataaan nabi-nabi palsu tersebut.
Oleh karena itu
nabi Yeremia berseru kepada segenap rakyat Yehuda agar mereka mendengarkan
dengan sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan ini (ay. 7). Apa isinya? Nabi Yeremia memperingatkan
bahwa ada banyak nabi yang telah menubuatkan malapetaka yang menimpa Yerusalem
dan seluruh bangsa Yehuda karena dosa-dosa mereka (ay. 8). Akan tetapi kemudian
muncul nabi-nabi palsu yang menyatakan kedamaian. Mereka menyatakan bahwa Tuhan
akan tetap mengasihi bangsa Yehuda sekalipun mereka berdosa di hadapan Tuhan.
Akan tetapi nabi
Yeremia menyatakan dengan tegas bahwa untuk menunjukkan siapa yang benar adalah
dengan cara melihat nubuatan siapa yang digenapi oleh Tuhan (ay. 9). Memang ada
masa-masa dimana Tuhan masih menunda untuk menghukum bangsa Yehuda dan masih
memberikan damai sejahtera kepada bangsa Yehuda. Tetapi jika kita membaca
sejarah dalam Perjanjian Lama, kita akan mengerti bahwa Tuhan bertindak seperti
itu pada masa-masa dimana raja Yehuda dan segenap bangsa Yehuda bertobat dan
berbalik dari jalan mereka yang jahat. Akan tetapi raja-raja terakhir dari
kerajaan Yehuda justru adalah orang-orang yang jahat di mata Tuhan sehingga
akhirnya Tuhan pun menghukum bangsa Yehuda dengan membuang ke Babel selama 70
tahun lamanya.
Kembali lagi
kepada tulisan saya di awal. Bagaimana dengan bangsa kita, Indonesia tercinta? Jujur
saya juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Tuhan. Tetapi jika bangsa kita
tidak mau bertobat, dan masih tetap
melakukan dosa-dosa di mata Tuhan, bisa saja Tuhan juga akan menghukum bangsa
kita. Para hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan “Tenang, bangsa kita akan tetap diberkati
Tuhan” atau “Tuhan akan tetap mengasihi Indonesia”, atau perkataan lainnya yang
bernada positif tanpa menekankan tentang artinya pertobatan, dapat menyesatkan
anak-anak Tuhan pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Justru
dalam masa-masa ini sangat penting ditekankan agar setiap orang bertobat dari
dosa-dosanya dan mencari Tuhan. Itu jauh lebih penting untuk disampaikan di
atas mimbar gereja daripada hanya menyampaikan berita tentang kedamaian,
ketenangan, dan juga berita tentang berkat-berkat Tuhan. Justru kedamaian,
ketenangan, berkat-berkat Tuhan dan lain sebagainya pasti akan kita terima
ketika kita mau bertobat dan sungguh-sungguh hidup menurut FirmanNya.
Bacaan Alkitab: Yeremia 28:7-9
28:7 Hanya,
dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke
telinga seluruh rakyat ini:
28:8 Nabi-nabi
yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada
banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan
malapetaka dan penyakit sampar.
28:9 Tetapi
mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi
itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh
TUHAN."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.