Rabu, 03 Mei 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 30): Satu Tuhan, Satu Iman, Satu Baptisan



Rabu, 3 Mei 2017
Bacaan Alkitab: Efesus 4:3-6
Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan (Ef 4:5)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 30): Satu Tuhan, Satu Iman, Satu Baptisan


Mau tidak mau, semakin kita belajar mengenai baptisan di Perjanjian Baru, maka kita akan dibawa lebih dalam lagi untuk mengenal kebenaran yang murni dan orisinil. Dalam hal ini, pengertian kita semakin diperdalam untuk mengerti makna sesungguhnya dari baptisan. Dalam suratnya ke jemaat Efesus, Paulus mengemukakan supaya jemaat Efesus berusaha atau berjuang untuk memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera (ay. 3). Kesatuan Roh di sini dapat diartikan kesatuan di dalam Roh yang sama, yaitu Roh Allah atau Roh Kudus.

Hal ini lebih diperjelas dalam ayat-ayat selanjutnya, dimana Paulus menjelaskan bahwa kesatuan Roh dapat dilihat dari satu tubuh (tubuh Kristus) dan satu Roh (yaitu Roh Allah atau Roh Kudus) (ay. 4a). Jika jemaat Tuhan sudah merupakan satu tubuh dan satu Roh, maka sebenarnya menjaga dan memelihara kesatuan Roh itu tidaklah terlalu sulit. Sayangnya, masih ada orang-orang belum menyadari bahwa Roh Kudus yang ada di dalam diri orang percaya di seluruh dunia adalah Roh yang sama. Ada orang-orang tertentu yang berpikir bahwa Roh Kudus di gerejanya berbeda dengan Roh Kudus di gereja lain. Bagaimana mungkin ada berbagai macam Roh Kudus? Bukankah Roh Kudus di Indonesia dan di Amerika adalah Roh yang sama?

Ingatlah ketika Tuhan memanggil kita kepada satu pengharapan yang sama (ay. 4). Pengharapan itu adalah ketika suatu saat nanti kita boleh memerintah bersama-sama dengan Tuhan dalam kerajaan-Nya yang kekal. Ini harus menjadi satu-satunya pengharapan kita. Selain satu pengharapan yang sama, juga ada kesamaan hal yang lain bagi sesama jemaat Tuhan, yaitu: satu Tuhan, satu iman, satu baptisan (ay. 5).

Hal ini terkait dari pengakuan kita mengenai Ketuhanan yang maha esa. Artinya kita percaya bahwa kita memiliki Tuhan yang sama, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kita juga memiliki iman yang sama, dalam hal ini minimal adalah Pengakuan Iman Rasuli. Masing-masing gereja boleh saja memiliki pengakuan imannya masing-masing, tetapi gereja yang benar pasti mengakui pokok-pokok iman di dalam Pengakuan Iman Rasuli, meskipun mungkin ada gereja yang lebih memperdalam pokok-pokok iman tertentu dari Pengakuan Iman Rasuli di dalam pengakuan iman sinode gereja tersebut.

Selain itu juga ada satu baptisan. Tentu satu baptisan di sini tidak dapat dipisahkan dari satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan dan satu iman. Bahkan satu baptisan di sini juga merujuk pada baptisan yang sama yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya yaitu dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Jika seseorang sudah dibaptis dengan benar, maka sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk dibaptis kembali. Tidak boleh ada gereja yang berhak untuk meminta seseorang dibaptis kembali oleh pendeta gereja tersebut, selama orang tersebut memang sudah dibaptis secara benar.

Dalam ayat selanjutnya juga dikatakan bahwa kita semua memiliki satu Allah dan Bapa dari semua (ay. 6a). Dalam kalimat lain juga dapat dikatakan kita memiliki satu Allah dan satu Bapa. Satu Allah karena kita semua diciptakan oleh Allah yang sama, dimana kita semua memiliki Roh Allah dalam diri kita yang diingini-Nya dengan cemburu (Yak 4:5). Kita juga hanya memiliki satu Bapa karena kita semua adalah anak-anak Allah, yaitu Bapa di surga (Mat 23:9). Oleh karena kita memiliki Allah yang ada di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua (ay. 6b), maka kita harus sungguh-sungguh menghayati ini dan menjadi satu di dalam kebenaran.

Jadi jika demikian, mari kita mencoba memandang saudara-saudara seiman kita dengan sudut pandang yang lebih benar lagi. Kita tahu bahwa kita memiliki satu Tuhan, satu iman, satu Allah, satu Bapa, dan satu Roh. Oleh karena itu kita semua sebenarnya membentuk satu tubuh yaitu tubuh Kristus. Oleh karena itu kita juga harus menyadari bahwa semua umat percaya di seluruh penjuru bumi juga telah dipersatukan oleh satu baptisan, yaitu baptisan pertobatan dan iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, jangan beda-bedakan baptisan selama baptisan itu dilakukan dengan cara yang benar, yaitu pertobatan dan iman percaya yang benar di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Mari kita mendukung satu sama lain dan membangun kesatuan Roh, kesatuan tubuh Kristus dalam ikatan damai sejahtera.



Bacaan Alkitab: Efesus 4:3-6
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.