Senin, 22 Mei 2017

Penistaan di dalam Alkitab (10): Penistaan oleh Orang yang Loba



Rabu, 24 Mei 2017
Bacaan Alkitab: Mazmur 10:1-7
Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (Mzm 10:3)


Penistaan di dalam Alkitab (10): Penistaan oleh Orang yang Loba


Kitab Mazmur pasal 10 ini menunjukkan keluhan pemazmur kepada Tuhan terkait dengan perbuatan orang-orang fasik. Pemazmur mengawali mazmurnya dengan keluhan mengapa Tuhan sepertinya berdiam diri melihat ketidakadilan dan kefasikan yang terjadi (ay. 1). Inilah sebenarnya suara hati dari orang-orang yang benar. Mereka pasti tidak akan bersukacita atas ketidakadilan dan kefasikan (1 Kor 13:6). Orang-orang benar seperti ini hanya bisa disenangkan dengan keadilan dan kebenaran.

Hal tersebut wajar karena jika orang benar pasti memburu keadilan dan kebenaran, sedangkan orang fasik sangat senang memburu orang yang tertindas (ay. 2a). Mereka yang sudah tertindas justru dijadikan “sapi perah” untuk keuntungan dan kepuasan orang fasik tersebut. Mereka memiliki segala macam tipu daya dan kejahatan yang dirancangkan, dengan berbagai alternatif yang sudah dipikirkan sebelumnya (ay. 2b). Kelicikan seperti itulah yang dibanggakan oleh orang fasik (ay. 3a). Tidak jarang ada orang-orang benar yang tidak waspada kemudian masuk ke dalam perangkap yang dibuat oleh orang fasik tersebut.

Orang fasik melakukan kejahatan yang sangat ngeri karena ia berpendapat bahwa Allah itu tidak ada (ay. 4). Di sisi lain, ada juga orang Kristen yang menjadi fasik karena mereka memiliki prinsip bahwa Allah itu maha kasih. Sehingga setelah mereka melakukan dusta dan kejahatan, mereka berpikir bahwa mereka tinggal “meminta ampun” kepada Tuhan dan segala sesuatunya akan beres. Mereka tidak sadar bahwa sikap mereka yang dengan sengaja melakukan dosa lalu kemudian “meminta ampun” (padahal hanya di bibir saja tanpa pertobatan yang sungguh-sungguh) kepada Tuhan adalah tindakan yang menista Tuhan juga.

Namun entah mengapa, di dunia yang sudah jahat dan sudah terbolak-balik, seringkali kefasikan terlihat menang. Orang-orang fasik dan orang-orang yang tamak terlihat selalu berhasil, menjadi kaya, kebal akan hukum, dan bebas dari masalah (ay. 5-6). Orang-orang seperti ini akan menjadi semakin sombong dan angkuh. Mereka tidak segan-segan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh manusia normal. Bayangkan jika ada orang Kristen atau pendeta yang menjadi fasik seperti ini, maka kata-kata yang diucapkan sungguh tidak pantas dan tidak mencerminkan nilai-nilai Kekristenan. Kata-kata tersebut antara lain sumpah serapah, tipu dan dusta, serta menindas atau melecehkan/merendahkan orang lain (ay. 7).

Orang seperti ini sesungguhnya memiliki sifat hati yang penuh dengan loba. Kata loba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti: “selalu ingin mendapat (memiliki) banyak-banyak; serakah; tamak). Inilah sikap orang fasik yang selalu ingin lebih bagi dirinya sendiri. Ia tidak peduli apakah tindakannya melawan hukum atau tidak, merugikan orang lain atau tidak, bahkan menghina nama Tuhan atau tidak. Ia tidak peduli jika orang lain melihat tindakannya sebagai suatu kejahatan dan menghalangi orang lain untuk menerima keselamatan. Ia tidak peduli jika orang non Kristen mencibir kekristenan dan nama Yesus karena tindakannya yang memalukan. Yang terpenting ia dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan hatinya dan apa yang ia mau dapat tercapai.

Di situ sebenarnya letak penistaan yang dilakukan oleh orang fasik dan loba tersebut. Ia tidak segan-segan melakukan kejahatan di hadapan Tuhan, sehingga secara langsung maupun tidak langsung ia mengutuki Tuhan. Jika Tuhan adalah Tuhan yang benar, maka sikapnya yang menyukai ketidakbenaran, ketidakadilan, dan kefasikan adalah sikap yang tidak menghargai Tuhan. Ia membuat orang lain yang melihat hidupnya menjadi mengutuk Tuhan karena mereka berpikir: “Jikalau kelakuan orang Kristen saja seperti ini, pastilah Tuhannya orang Kristen juga sama saja. Buat apa saya menjadi seorang Kristen? Tuhan yang disembah oleh agamaku saja tidak sehina Tuhannya orang Kristen”. Inilah penistaan yang dilakukan oleh orang yang fasik dan juga orang yang loba. Mereka menista Tuhan yang benar dengan perbuatan mereka yang memalukan (ay. 3b).



Bacaan Alkitab: Mazmur 10:1-7
10:1 Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
10:2 Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
10:3 Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
10:4 Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
10:5 Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.
10:6 Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun."
10:7 Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.