Senin, 22 Mei 2017

Penistaan di dalam Alkitab (9): Membelakangi Hukum Tuhan dan Membunuh Nabi Tuhan



Selasa, 23 Mei 2017
Bacaan Alkitab: Nehemia 9:26-31
Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar. (Neh 9:26)


Penistaan di dalam Alkitab (9): Membelakangi Hukum Tuhan dan Membunuh Nabi Tuhan


Selain membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya, ternyata bangsa Israel juga melakukan tindakan lain yang dikatakan sebagai suatu “perbuatan nista yang besar”. Dalam hal ini memang mereka tidak melakukannya di padang gurun, tetapi mereka melakukannya sejak mereka diam di tanah Kanaan bahkan hingga mereka dibuang ke Babel.

Perbuatan nista yang dimaksud itu pada intinya adalah sama, yaitu sikap durhaka dan pemberontakan terhadap Tuhan (ay. 26a, 26d). Namun dalam bacaan Alkitab kita hari ini, ada penjelasan yang lebih spesifik mengenai kedurhakaan dan pemberontakan terhadap Tuhan yang dipandang sebagai suatu perbuatan nista, yaitu ketika bangsa Israel membelakangi hukum Tuhan dan membunuh nabi-nabi Tuhan (ay. 26b). Membelakangi hukum Tuhan di sini artinya di depan manusia, mereka berbuat dan bertindak seakan-akan mereka beragama dan bermoral baik. Namun ternyata di balik itu semua, mereka sebenarnya adalah orang-orang yang memberontak kepada Tuhan.

Nabi-nabi Tuhan yang diutus untuk mengajak bangsa Israel bertobat dan berbalik dari jalan yang salah kepada jalan yang benar, justru dibunuh oleh bangsa Israel. Mereka menolak nabi-nabi Tuhan yang telah memperingatkan bangsa Israel (ay. 26c). Oleh karena tidak ada orang yang mau bertobat, maka Tuhan pun menyerahkan bangsa Israel ke tangan musuh (ay. 27a). Mereka mengalami kesulitan dan kesesakan. Dan di masa-masa sulit itu mereka baru berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan mau menjawab mereka (ay. 27b).

Namun demikian, begitu mereka mendapat keamanan (karena jawaban Tuhan), maka mereka pun kembali berbuat jahat kepada Tuhan (ay. 28a). Akibatnya Tuhan pun kembali menyerahkan bangsa Israel ke tangan musuh-musuh mereka (ay. 28b). Hal ini ibarat suatu siklus yang tidak ada akhirnya. Tuhan sebenarnya sudah sering memperingatkan bangsa Israel untuk bertobat, tetapi ternyata bangsa Israel bersifat angkuh (ay. 29a). Mereka tidak patuh terhadap perintah-perintah Tuhan dan memilih berdosa dengan melanggar peraturan Tuhan (ay. 29b). Padahal perintah dan peraturan Tuhan itu adalah perintah dan peraturan yang memberi hidup kepada mereka yang setia melakukannya (ay. 29c). Namun bangsa Israel justru dengan sengaja melawan Tuhan dan tidak mau mendengar suara Tuhan (ay. 29d).

Tuhan sebenarnya memiliki rasa sabar yang sangat panjang bagi bangsa Israel karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan-Nya. Jika bangsa lain melakukan dosa yang sama seperti bangsa Israel, mungkin mereka sudah musnah dari muka bumi ini. Namun demikian, karena telah sekian lama Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya untuk memperingatkan bangsa Israel namun mereka masih mengeraskan hati bahkan tidak menghiraukannya sehingga Tuhan akhirnya menyerahkan bangsa Israel ke bangsa-bangsa lain, termausk membuang mereka ke Babel (ay. 30). Di situlah nampak kasih sayang Tuhan kepada bangsa Israel (ay. 31).

Namun demikian jangan dipandang bahwa apapun yang dilakukan oleh bangsa Israel tidak memiliki konsekuensi. Bukan berarti karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan maka mereka bebas dari hukuman meskipun mereka berbuat dosa. Walaupun Tuhan sangat menyayangi bangsa Israel, bukan berarti mereka pasti bebas dari hukuman. Alkitab dan juga sejarah mencatat bagaimana bangsa Israel ditaklukkan dan ditawan oleh Kerajaan Asyur, bangsa Yehuda dibuang ke Babel, kemudian bagaimana bangsa Romawi menghancurkan Yerusalem di tahun 70 Masehi. Selanjutnya bangsa Yahudi tersebar kemana-mana, dan juga menderita di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Barulah pada tahun 1948 mereka kembali ke tanah air dan menyatakan kemerdekaan negara Israel. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap adil, dan tetap menghukum bangsa pilihan-Nya ketika mereka bersalah.

Namun demikian, dari apa yang kita pelajari hari ini kita melihat bagaimana sikap membelakangi hukum-hukum Tuhan dan membunuh nabi-nabi Tuhan adalah suatu penistaan. Kita mungkin di masa modern ini tidak membunuh (secara fisik) nabi-nabi Tuhan. Akan tetapi dengan tidak mengindahkan suara kenabian yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya, atau bahkan menghina para nabi Tuhan yang benar, itu sudah sama saja dengan membunuh mereka. Jaga diri kita supaya kita tetap hidup benar di hadapan Tuhan sesuai dengan hukum-hukum Tuhan, dan kita menghormati suara Tuhan yang disampaikan oleh nabi-nabi-Nya yang benar.


                                                                                                                                        
Bacaan Alkitab: Nehemia 9:26-31
9:26 Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar.
9:27 Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan mereka, yang menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu yang besar Kauberikan kepada mereka orang-orang yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.
9:28 Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat di hadapan-Mu. Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari langit, lalu menolong mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.
9:29 Engkau memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada hukum-Mu. Tetapi mereka bertindak angkuh, mereka tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu dan mereka berdosa terhadap peraturan-peraturan-Mu, yang justru memberi hidup kepada orang yang melakukannya. Mereka melintangkan bahu untuk melawan, mereka bersitegang leher dan tidak mau dengar.
9:30 Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabar-Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, tetapi mereka tidak menghiraukannya, sehingga Engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri.
9:31 Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.