Selasa, 23 Mei 2017
Bacaan
Alkitab: Nehemia 9:26-31
Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi
hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud
membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar. (Neh 9:26)
Penistaan di dalam Alkitab (9): Membelakangi Hukum Tuhan
dan Membunuh Nabi Tuhan
Selain membuat patung anak lembu emas
dan menyembahnya, ternyata bangsa Israel juga melakukan tindakan lain yang
dikatakan sebagai suatu “perbuatan nista yang besar”. Dalam hal ini memang
mereka tidak melakukannya di padang gurun, tetapi mereka melakukannya sejak
mereka diam di tanah Kanaan bahkan hingga mereka dibuang ke Babel.
Perbuatan nista yang dimaksud itu pada
intinya adalah sama, yaitu sikap durhaka dan pemberontakan terhadap Tuhan (ay.
26a, 26d). Namun dalam bacaan Alkitab kita hari ini, ada penjelasan yang lebih
spesifik mengenai kedurhakaan dan pemberontakan terhadap Tuhan yang dipandang
sebagai suatu perbuatan nista, yaitu ketika bangsa Israel membelakangi hukum
Tuhan dan membunuh nabi-nabi Tuhan (ay. 26b). Membelakangi hukum Tuhan di sini
artinya di depan manusia, mereka berbuat dan bertindak seakan-akan mereka
beragama dan bermoral baik. Namun ternyata di balik itu semua, mereka
sebenarnya adalah orang-orang yang memberontak kepada Tuhan.
Nabi-nabi Tuhan yang diutus untuk
mengajak bangsa Israel bertobat dan berbalik dari jalan yang salah kepada jalan
yang benar, justru dibunuh oleh bangsa Israel. Mereka menolak nabi-nabi Tuhan
yang telah memperingatkan bangsa Israel (ay. 26c). Oleh karena tidak ada orang
yang mau bertobat, maka Tuhan pun menyerahkan bangsa Israel ke tangan musuh
(ay. 27a). Mereka mengalami kesulitan dan kesesakan. Dan di masa-masa sulit itu
mereka baru berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan mau menjawab mereka (ay. 27b).
Namun demikian, begitu mereka mendapat
keamanan (karena jawaban Tuhan), maka mereka pun kembali berbuat jahat kepada
Tuhan (ay. 28a). Akibatnya Tuhan pun kembali menyerahkan bangsa Israel ke
tangan musuh-musuh mereka (ay. 28b). Hal ini ibarat suatu siklus yang tidak ada
akhirnya. Tuhan sebenarnya sudah sering memperingatkan bangsa Israel untuk
bertobat, tetapi ternyata bangsa Israel bersifat angkuh (ay. 29a). Mereka tidak
patuh terhadap perintah-perintah Tuhan dan memilih berdosa dengan melanggar
peraturan Tuhan (ay. 29b). Padahal perintah dan peraturan Tuhan itu adalah
perintah dan peraturan yang memberi hidup kepada mereka yang setia melakukannya
(ay. 29c). Namun bangsa Israel justru dengan sengaja melawan Tuhan dan tidak
mau mendengar suara Tuhan (ay. 29d).
Tuhan sebenarnya memiliki rasa sabar
yang sangat panjang bagi bangsa Israel karena bangsa Israel adalah bangsa
pilihan-Nya. Jika bangsa lain melakukan dosa yang sama seperti bangsa Israel,
mungkin mereka sudah musnah dari muka bumi ini. Namun demikian, karena telah
sekian lama Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya untuk memperingatkan bangsa Israel
namun mereka masih mengeraskan hati bahkan tidak menghiraukannya sehingga Tuhan
akhirnya menyerahkan bangsa Israel ke bangsa-bangsa lain, termausk membuang
mereka ke Babel (ay. 30). Di situlah nampak kasih sayang Tuhan kepada bangsa
Israel (ay. 31).
Namun demikian jangan dipandang bahwa
apapun yang dilakukan oleh bangsa Israel tidak memiliki konsekuensi. Bukan
berarti karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan maka mereka bebas dari
hukuman meskipun mereka berbuat dosa. Walaupun Tuhan sangat menyayangi bangsa
Israel, bukan berarti mereka pasti bebas dari hukuman. Alkitab dan juga sejarah
mencatat bagaimana bangsa Israel ditaklukkan dan ditawan oleh Kerajaan Asyur,
bangsa Yehuda dibuang ke Babel, kemudian bagaimana bangsa Romawi menghancurkan
Yerusalem di tahun 70 Masehi. Selanjutnya bangsa Yahudi tersebar kemana-mana,
dan juga menderita di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Barulah pada tahun 1948
mereka kembali ke tanah air dan menyatakan kemerdekaan negara Israel. Ini
menunjukkan bahwa Tuhan tetap adil, dan tetap menghukum bangsa pilihan-Nya
ketika mereka bersalah.
Namun demikian, dari apa yang kita
pelajari hari ini kita melihat bagaimana sikap membelakangi hukum-hukum Tuhan
dan membunuh nabi-nabi Tuhan adalah suatu penistaan. Kita mungkin di masa
modern ini tidak membunuh (secara fisik) nabi-nabi Tuhan. Akan tetapi dengan
tidak mengindahkan suara kenabian yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya, atau
bahkan menghina para nabi Tuhan yang benar, itu sudah sama saja dengan membunuh
mereka. Jaga diri kita supaya kita tetap hidup benar di hadapan Tuhan sesuai
dengan hukum-hukum Tuhan, dan kita menghormati suara Tuhan yang disampaikan
oleh nabi-nabi-Nya yang benar.
Bacaan
Alkitab: Nehemia 9:26-31
9:26 Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka
membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka
dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang
besar.
9:27 Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan mereka, yang
menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu
Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu yang besar Kauberikan
kepada mereka orang-orang yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.
9:28 Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat
di hadapan-Mu. Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang
menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari
langit, lalu menolong mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.
9:29 Engkau memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik
kepada hukum-Mu. Tetapi mereka bertindak angkuh, mereka tidak patuh kepada
perintah-perintah-Mu dan mereka berdosa terhadap peraturan-peraturan-Mu, yang justru
memberi hidup kepada orang yang melakukannya. Mereka melintangkan bahu untuk
melawan, mereka bersitegang leher dan tidak mau dengar.
9:30 Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabar-Mu terhadap
mereka. Dengan Roh-Mu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan
para nabi-Mu, tetapi mereka tidak menghiraukannya, sehingga Engkau menyerahkan
mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri.
9:31 Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan
mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang
pengasih dan penyayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.