Jumat, 19 Mei 2017
Bacaan
Alkitab: Ulangan 31:19:22
Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada
nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka
akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada
allah lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan
perjanjian-Ku akan diingkari mereka. (Ul 31:20)
Penistaan di dalam Alkitab (5): Mengingkari Perjanjian
Latar belakang atau konteks dari bacaan
Alkitab kita hari ini adalah ketika Musa sedang meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa Israel kepada Yosua bin Nun. Adapun pada saat itu Musa
sudah berumur 120 tahun, tetapi bukan itu masalahnya sehingga Musa harus undur
diri sebagai pemimpin bangsa itu, tetapi karena Musa sudah berdosa kepada Tuhan
sehingga Tuhan tidak mengijinkan Musa untuk masuk ke tanah Kanaan (Ul 31:2).
Dalam akhir masa kepemimpinannya, Musa akan menyampaikan suatu nyanyian kepada
seluruh bangsa Israel (ay. 19). Namun sebelum itu, ada sejumlah perkataan Musa
yang menarik untuk kita cermati terkait dengan kata “nista” yang sedang kita
pelajari dalam rangkaian renungan kita.
Musa menyampaikan perkataan dan janji
Tuhan bahwa Ia akan membawa bangsa Israel ke tanah yang telah dijanjikan Tuhan
kepada nenek moyang bangsa Israel (ay. 20a). Tanah itu begitu subur dan
menarik, berlimpah susu dan madu, bahkan bangsa Israel akan makan hingga
kenyang dan menjadi gemuk (ay. 20b). Ini adalah janji Tuhan yang sangat luar
biasa bagi bangsa Israel. Ada kemakmuran dan kesejahteraan yang sangat indah di
depan mata mereka.
Namun demikian, Tuhan mengingatkan
bahwa mereka akan berpaling kepada allah lain dan beribadah kepadanya (ay.
20c). Mereka akan tergoda menyembah dewa-dewa Kanaan dan melupakan perjanjian
antara bangsa Israel dengan Allah (Yahweh) (ay. 20e). Inilah yang disebut Tuhan
sebagai sikap bangsa Israel yang menista Tuhan (ay. 20d).
Jadi dari bacaan Alkitab kita hari ini,
penistaan terhadap Tuhan itu juga memiliki unsur adanya pengingkaran
perjanjian. Bayangkan jika ada seorang pria dan wanita yang saling mengikat
janji sehidup semati, bahwa mereka akan tetap mencintai satu sama lain, lalu
seiring berjalannya waktu ternyata ada yang selingkuh dan mengingkari
perjanjian. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu penistaan terhadap janji
nikah mereka. Mereka tidak menganggap penting perjanjian yang mereka ucapkan
sendiri. Mereka melupakan perjanjian yang telah dilakukan di masa lalu hanya
karena adanya “oknum pihak ketiga” yang terlihat lebih menawan daripada
pasangannya.
Dalam hal ini setiap pelanggaran
terhadap perjanjian tentu memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Jika
perjanjian duniawi saja (misalkan perjanjian bisnis atau perjanjian antara
perusahaan dan pegawai), ada pihak yang melanggar, maka ada klausul sanksi di
dalam perjanjian tersebut yang harus dipenuhi. Demikian pula dengan bangsa
Israel, ketika mereka menista Tuhan dengan mengingkari perjanjian mereka dengan
Tuhan, maka akan datang malapetaka dan kesusahan dalam hidup mereka (ay. 21a).
Namun setiap kali mereka mengalami masalah, maka baru mereka akan teringat akan
nyanyian yang disampaikan Musa setelah ini (ay. 21b & 22).
Tuhan tahu betul karakter asli bangsa
Israel (ay. 21c). Di saat mereka damai, kenyang dan sejahtera, justru di situ
mereka akan tergoda untuk mengingkari perjanjian dengan Tuhan dan menyembah
dewa-dewa bangsa Kanaan. Namun ketika Tuhan menghukum bangsa Israel atas
kesalahannya, maka mereka akan berseru-seru kepada Tuhan dan meminta
pertolongan Tuhan. Jika kita membaca kisah bangsa Israel sejak keluar dari
Mesir hingga zaman pembuangan di Babel, bukankah alur kehidupan bangsa Israel
selalu seperti itu?
Pelajaran bagi kita saat ini, ingatlah
baik-baik setiap janji atau sumpah yang kita ucapkan di hadapan Tuhan. Itu bisa
jadi adalah janji nikah kita dengan pasangan kita, atau janji kita kepada Tuhan
ketika kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Jangan lupakan janji
itu, apalagi dengan mengingkari perjanjian yang telah kita sepakati di hadapan
Tuhan. Jangan biarkan kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang menista
Tuhan dengan mengingkari perjanjian kita yang kita buat di hadapan Tuhan.
Sungguh mengerikan jika kita sampai melupakan apalagi dengan sengaja melanggar
perjanjian tersebut.
Bacaan
Alkitab: Ulangan 31:19:22
31:19 Oleh
sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel,
letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku
terhadap orang Israel.
31:20 Sebab
Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek
moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka akan
makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada allah
lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan perjanjian-Ku
akan diingkari mereka.
31:21 Maka
apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian
ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan tetap
melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung mereka
pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan
sumpah kepada mereka."
31:22 Maka Musa menuliskan
nyanyian ini dan mengajarkannya kepada orang Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.