Selasa, 16 Mei 2017

Penistaan di dalam Alkitab (4): Akhir Hidup yang Tidak Wajar



Kamis, 18 Mei 2017
Bacaan Alkitab: Bilangan 16:23-35
Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN. (Bil 16:30)


Penistaan di dalam Alkitab (4): Akhir Hidup yang Tidak Wajar


Hari ini kita akan melihat salah satu bentuk hukuman terhadap orang-orang yang menista Tuhan ketika bangsa Israel berada di padang gurun. Penistaan itu dilakukan dengan cara pemberontakan yang dilakukan oleh Korah, Datan, dan Abiram yang merasa bahwa mereka berhak memimpin bangsa Israel. Korah, Datan, dan Abiram mengajak orang-orang Israel memberontak terhadpa Musa (Bil 16:1-2). Mereka bahkan didukung oleh 250 orang pemuka Israel atau yang juga disebut sebagai tua-tua. Namun ternyata pemberontakan mereka terhadap Musa adalah juga pemberontakan terhadap Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal tersebut sebagai penistaan terhadap diri-Nya.

Ketika Tuhan akan menghukum para pemberontak tersebut, Tuhan berforman kepada Musa supaya Musa menyuruh umat Israel pergi dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram (ay. 23-24). Musa berkata supaya umat Israel menjauh dari kemah-kemah orang fasik ini, bahkan jangan sampai kena dari apapun yang merupakan milik mereka supaya umat Israel tidak mati karena dosa mereka (ay. 25-26). Untungnya, umat Israel (mungkin kebanyakan umat Israel) masih mau menuruti perintah Musa dan menjauh dari tempat kediaman ketiga orang tersebut (ay. 27a).

Sayangnya, keluarga dari Korah, Datan, dan Abiram justru tidak sadar akan bahaya yang menimpa mereka. Keluarga dari ketiga orang tersebut tetap berdiri di depan pintu kemah mereka. Sebenarnya mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tetapi mungkin saja keluarga dari ketiga orang tersebut memilih untuk tetap tunduk kepada suami mereka meskipun suami mereka tidak tunduk kepada Tuhan. Ini adalah suatu kesalahan. Isteri dan anak-anak memang harus tunduk kepada suami/ayah. Namun ketundukan tersebut bukanlah tanpa batas. Ketundukan dan ketaatan tanpa batas hanyalah kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia, sekalipun ia mengaku sebagai hamba Tuhan ataupun wakil Tuhan. Inilah kesalahan keluarga Korah, Datan, dan Abiram yang lebih memilih menaati kepala keluarganya daripada menaati Tuhan.

Musa kemudian berkata kepada umat Israel bagaimana Tuhan akan membuktikan siapa yang dipilih dan diutus Tuhan untuk memimpin bangsa Israel (ay. 28a). Perhatikan bahwa ucapan Musa tidak keluar dari hatinya sendiri, tetapi dari hati Tuhan (ay. 28b). Dalam hal ini Tuhan memberikan hukuman kepada penista diri-Nya dengan membuat para pemberontak tersebut mati dengan cara yang tidak wajar (yaitu tanah akan terbuka dan menelan mereka hidup-hidup), bukan mati seperti yang dialami manusia pada umumnya (ay. 29-30). Hal ini untuk membuktikan kejahatan para penista Tuhan tersebut dan untuk membuktikan siapa yang diutus Tuhan dan yang bukan.

Alkitab menulis bahwa baru saja Musa mengucapkan hal tersebut, tanah yang ada di bawah kediaman Korah, Datan, dan Abiram terbelah dan menelan mereka serta keluarganya hidup-hidup (ay. 31-33). Orang-orang yang melihat peristiwa itu pun menjadi takut dan berlarian karena takut mereka juga akan kena hukuman dari Tuhan (ay. 24). Bahkan 250 orang pemuka bangsa Israel yang ikut memberontak bersama Korah, Datan, dan Abiram, mati dilahap api yang keluar dari Tuhan (ay. 35). Perlu dipahami bahwa pemberontakan bangsa Israel dipandang sebagai hal yang serius sehingga hukuman Tuhan langsung nyata dilaksanakan pada waktu itu.

Saat ini, kita terkadang merasa bahwa Tuhan tidak langsung menghukum orang yang bersalah. Padahal jujur saja sering kita berkata “Tuhan nyatakan kebesaran-Mu; Tunjukkan bahwa kami yang benar; Bela dan nyatakan kuasa-Mu bagi kami umat-Mu, dan lain sebagainya”. Kita seringkali tidak sabar dan ingin Tuhan segera menyatakan siapa yang benar dan siapa yang salah melalui hukuman bagi yang salah. Padahal cara kerja Tuhan di zaman Perjanjian Baru ini tidaklah seperti itu. Tuhan ingin membentuk karakter umat pilihan di Perjanjian Baru untuk memiliki hati Tuhan yang sempurna, hati yang penuh kasih. Jika kita sungguh-sungguh mengerti isi hati Tuhan, Tuhan ingin pertobatan manusia sehingga sangat mungkin ia tidak menghukum para penista-Nya di Perjanjian Baru dengan hukuman seperti di zaman Perjanjian Lama. Namun demikian, untuk segala sesuatu pastilah ada pertanggungjawabannya pada hari penghakiman kelak. Di situlah hukuman Tuhan yang adil akan nampak sesuai dengan apa yang diperbuat setiap manusia, dan kita tidak akan lagi dapat mengelaknya, bahkan sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Oleh karena itu, berjaga-jagalah dan bertobatlah supaya jangan kita sampai masuk kepada golongan penista Tuhan.


Bacaan Alkitab: Bilangan 16:23-35
16:23 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
16:24 "Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram."
16:25 Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia.
16:26 Berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apa pun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka."
16:27 Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil.
16:28 Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri:
16:29 jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.
16:30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
16:34 Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"
16:35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.