Kamis, 18 Mei 2017
Bacaan
Alkitab: Bilangan 16:23-35
Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan
tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka,
sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu,
bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN. (Bil 16:30)
Penistaan di dalam Alkitab (4): Akhir Hidup yang Tidak
Wajar
Hari ini kita akan melihat salah satu
bentuk hukuman terhadap orang-orang yang menista Tuhan ketika bangsa Israel
berada di padang gurun. Penistaan itu dilakukan dengan cara pemberontakan yang
dilakukan oleh Korah, Datan, dan Abiram yang merasa bahwa mereka berhak
memimpin bangsa Israel. Korah, Datan, dan Abiram mengajak orang-orang Israel
memberontak terhadpa Musa (Bil 16:1-2). Mereka bahkan didukung oleh 250 orang pemuka
Israel atau yang juga disebut sebagai tua-tua. Namun ternyata pemberontakan
mereka terhadap Musa adalah juga pemberontakan terhadap Tuhan, dan Tuhan
memperhitungkan hal tersebut sebagai penistaan terhadap diri-Nya.
Ketika Tuhan akan menghukum para
pemberontak tersebut, Tuhan berforman kepada Musa supaya Musa menyuruh umat
Israel pergi dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram (ay.
23-24). Musa berkata supaya umat Israel menjauh dari kemah-kemah orang fasik
ini, bahkan jangan sampai kena dari apapun yang merupakan milik mereka supaya
umat Israel tidak mati karena dosa mereka (ay. 25-26). Untungnya, umat Israel
(mungkin kebanyakan umat Israel) masih mau menuruti perintah Musa dan menjauh
dari tempat kediaman ketiga orang tersebut (ay. 27a).
Sayangnya, keluarga dari Korah, Datan,
dan Abiram justru tidak sadar akan bahaya yang menimpa mereka. Keluarga dari
ketiga orang tersebut tetap berdiri di depan pintu kemah mereka. Sebenarnya
mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tetapi mungkin saja
keluarga dari ketiga orang tersebut memilih untuk tetap tunduk kepada suami
mereka meskipun suami mereka tidak tunduk kepada Tuhan. Ini adalah suatu
kesalahan. Isteri dan anak-anak memang harus tunduk kepada suami/ayah. Namun
ketundukan tersebut bukanlah tanpa batas. Ketundukan dan ketaatan tanpa batas
hanyalah kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia, sekalipun ia mengaku sebagai
hamba Tuhan ataupun wakil Tuhan. Inilah kesalahan keluarga Korah, Datan, dan
Abiram yang lebih memilih menaati kepala keluarganya daripada menaati Tuhan.
Musa kemudian berkata kepada umat
Israel bagaimana Tuhan akan membuktikan siapa yang dipilih dan diutus Tuhan
untuk memimpin bangsa Israel (ay. 28a). Perhatikan bahwa ucapan Musa tidak
keluar dari hatinya sendiri, tetapi dari hati Tuhan (ay. 28b). Dalam hal ini
Tuhan memberikan hukuman kepada penista diri-Nya dengan membuat para pemberontak
tersebut mati dengan cara yang tidak wajar (yaitu tanah akan terbuka dan
menelan mereka hidup-hidup), bukan mati seperti yang dialami manusia pada
umumnya (ay. 29-30). Hal ini untuk membuktikan kejahatan para penista Tuhan
tersebut dan untuk membuktikan siapa yang diutus Tuhan dan yang bukan.
Alkitab menulis bahwa baru saja Musa
mengucapkan hal tersebut, tanah yang ada di bawah kediaman Korah, Datan, dan
Abiram terbelah dan menelan mereka serta keluarganya hidup-hidup (ay. 31-33). Orang-orang
yang melihat peristiwa itu pun menjadi takut dan berlarian karena takut mereka
juga akan kena hukuman dari Tuhan (ay. 24). Bahkan 250 orang pemuka bangsa
Israel yang ikut memberontak bersama Korah, Datan, dan Abiram, mati dilahap api
yang keluar dari Tuhan (ay. 35). Perlu dipahami bahwa pemberontakan bangsa
Israel dipandang sebagai hal yang serius sehingga hukuman Tuhan langsung nyata
dilaksanakan pada waktu itu.
Saat ini, kita terkadang merasa bahwa
Tuhan tidak langsung menghukum orang yang bersalah. Padahal jujur saja sering
kita berkata “Tuhan nyatakan kebesaran-Mu; Tunjukkan bahwa kami yang benar;
Bela dan nyatakan kuasa-Mu bagi kami umat-Mu, dan lain sebagainya”. Kita
seringkali tidak sabar dan ingin Tuhan segera menyatakan siapa yang benar dan
siapa yang salah melalui hukuman bagi yang salah. Padahal cara kerja Tuhan di
zaman Perjanjian Baru ini tidaklah seperti itu. Tuhan ingin membentuk karakter
umat pilihan di Perjanjian Baru untuk memiliki hati Tuhan yang sempurna, hati
yang penuh kasih. Jika kita sungguh-sungguh mengerti isi hati Tuhan, Tuhan
ingin pertobatan manusia sehingga sangat mungkin ia tidak menghukum para
penista-Nya di Perjanjian Baru dengan hukuman seperti di zaman Perjanjian Lama.
Namun demikian, untuk segala sesuatu pastilah ada pertanggungjawabannya pada
hari penghakiman kelak. Di situlah hukuman Tuhan yang adil akan nampak sesuai
dengan apa yang diperbuat setiap manusia, dan kita tidak akan lagi dapat
mengelaknya, bahkan sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Oleh karena
itu, berjaga-jagalah dan bertobatlah supaya jangan kita sampai masuk kepada
golongan penista Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Bilangan 16:23-35
16:23 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
16:24 "Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat
kediaman Korah, Datan dan Abiram."
16:25 Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel
mengikuti dia.
16:26 Berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menjauh dari kemah
orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apa pun dari
kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa
mereka."
16:27 Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan
Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka
bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil.
16:28 Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu,
bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu
bukanlah dari hatiku sendiri:
16:29 jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan
mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.
16:30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi,
dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan
mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan
tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka
terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya
dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik
mereka.
16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun
hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka
binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
16:34 Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar
teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita
juga!"
16:35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua
ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.