Selasa, 15 Mei 2017
Bacaan
Alkitab: Bilangan 14:20-24
Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang
Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku
dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang
Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku
ini tidak akan melihatnya. (Bil 14:23)
Penistaan di dalam Alkitab (2): Hukuman terhadap Penista
Tuhan
Renungan kita hari ini masih terkait
dengan renungan hari sebelumnya terkait dengan penistaan yang bangsa Israel
lakukan kepada Tuhan terkait dengan pemberontakan mereka. Jika kita membaca
ayat-ayat dalam konteks Bilangan pasal 14, maka kita akan menemukan bahwa ketika
bangsa Israel memberontak maka Musa berinisiatif untuk membela bangsa Israel.
Musa tidak ingin bangsa Israel dihukum Tuhan. Musa ingin memohon pengampunan
terhadap kesalahan bangsanya sendiri.
Terkait dengan hal tersebut, Tuhan
berfirman bahwa Tuhan akan mengampuni bangsa Israel sesuai dengan permintaan
Musa (ay. 20). Ini menunjukkan kasih Tuhan yang luar biasa bagi umat-Nya.
Sekalipun umat pilihan Tuhan melakukan dosa, tetapi Tuhan adalah Tuhan yang
Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Namun demikian, perlu diperhatikan juga
bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang adil, bahkan Tuhan yang Maha Adil. Memang
benar bahwa Tuhan mengampuni bangsa Israel dan tidak jadi memusnahkan segenap
bangsa Israel tersebut, tetapi demi keadilan Tuhan, maka semua ornag yang telah
melihat kemuliaan Tuhan, melihat semua tanda-tanda di Mesir dan di padang
gurun, namun telah mencobai Tuhan hingga 10 kali (menunjukkan bahwa mereka
memang orang-orang yang bebal dan bermental pemberontak), yaitu mereka yang
tidak mau mendengarkan suara Tuhan, maka mereka tidak akan melihat negeri yang
telah dijanjikan Tuhan tersebut (ay. 22-23a).
Artinya, Tuhan sudah menunjukkan
kebesaran-Nya melalui tanda-tanda heran, penyertaan yang luar biasa di padang
gurun, dan lain sebagainya. Namun orang-orang pemberontak ini tidak mau mendengarkan
suara Tuhan, apalagi percaya kepada Tuhan dan melakukan perintah Tuhan. Sikap
pemberontakan seperti inilah yang dikatakan sebagai perbuatan yang menista
Tuhan (ay. 23b). Tentu Tuhan tidak akan berkata bahwa semua orang Israel telah
menista diri-Nya. Mungkin jika baru 1 kali tidak taat kepada Tuhan, maka Tuhan
masih memberi kesempatan kedua dan ketiga kepada orang tersebut. Namun jika
sudah 10 kali mencobai Tuhan, rasa-rasanya diberi kesempatan hingga 100 kali
pun orang seperti itu akan tetap memberontak. Dan betapa mengerikannya hukuman
bagi orang yang dipandang Tuhan telah menista dirinya, yaitu tidak diberikan
kesempatan untuk menikmati negeri yang telah dijanjikan Tuhan kepada bangsa
Israel.
Di sisi lain, Tuhan menunjukkan contoh
dan teladan dari bangsa Israel yang benar, yaitu Kaleb (dan sebenarnya juga Yosua),
karena ia memiliki jiwa yang berbeda dengan kebanyakan jiwa yang dimiliki
bangsa Israel (ay. 24a). Kaleb lahir di tengah-tengah bangsa Israel, ia tumbuh
besar dan hidup di tengah-tengah bangsa israel. Ia melihat dan mendengar sendiri
tingkah laku dan ucapan kebanyakan orang-orang Israel yang menghina dan menista
Tuhan. Tetapi ia tidak mengikuti gaya hidup yang salah. Ia memilih untuk
menjaga jiwanya dalam kesucian dan kemurnian hidup, sehingga tidak terpengaruh
dengan gaya hidup memberontak yang ada di tengah-tengah bangsanya.
Janji Tuhan kepada Kaleb adalah
kebalikan dari janji Tuhan kepada para penista-Nya. Karena ia mengikut Tuhan
dengan sepenuh hati dan tidak memberontak (tidak menista Tuhan), maka Tuhan
menjanjikan Kaleb akan masuk ke negeri yang telah ia masuki dan keturunannya
akan memiliki tanah negeri tersebut (ay. 24b). Selanjutnya, kita melihat
bagaimana akhirnya Kaleb dan keturunannya mendapatkan tanah terbaik di Hebron,
sekitar 25 kilometer sebelah selatan Yerusalem (Yos 14:6-15). Inilah perbedaan
antara orang yang menista Tuhan dan yang mengikut Tuhan dengan segenap hati.
Menarik juga melihat bagaimana hukuman
terhadap orang yang menista Tuhan itu tidak diberikan oleh Musa dan Harun
selaku pemimpin bangsa Israel. Dalam hal ini, Musa dan Harun sadar bahwa bukan
diri mereka yang dinista oleh bangsa Israel, tetapi adalah Tuhan sendiri. Oleh
karena itu hukuman Tuhan terhadap para penista-Nya adalah hak prerogratif
Tuhan. Ingat bahwa hukuman Tuhan belum tentu langsung instan dilakukan saat itu
juga (misal: langsung ada api turun dari surga sehingga para penista Tuhan
langsung mati saat itu juga). Dalam hal ini, hukuman yang ditetapkan Tuhan bagi
mereka adalah tidak bisa masuk ke dalam Tanah Perjanjian, yaitu Tanah Kanaan,
padahal mereka sudah ada di perbatasan, sudah melihat kemakmuran dan kesuburan
negeri itu, dan tinggal selangkah lagi untuk bisa masuk ke dalamnya. Namun
sayang sekali, karena mereka menista Tuhan maka mereka harus mati di padang
gurun.
Setiap penistaan terhadap Tuhan akan
memperoleh hukumannya. Kalaupun di dunia ini sepertinya mereka tidak mengalami
hukuman Tuhan, ingatlah bahwa akan ada suatu hari dimana Tuhan Yesus akan
datang kembali untuk menjadi Hakim yang Adil, yang akan menghakimi seluruh
manusia yang ada di muka bumi ini. Di situlah hukuman Tuhan pasti nyata, dimana
orang benar akan menerima kehidupan yang kekal di langit yang baru dan bumi
yang baru, sedangkan mereka yang menista Tuhan dengan memberontak kepada-Nya
akan mengalami hukuman kekal di neraka.
Bacaan
Alkitab: Bilangan 14:20-24
14:20 Berfirmanlah TUHAN: "Aku mengampuninya sesuai dengan
permintaanmu.
14:21 Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi:
14:22 Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat
yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai
Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku,
14:23 pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
14:24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia
mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah
dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.