Kamis, 1 Juni 2017
Bacaan
Alkitab: Mazmur 44:10-17
Karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan
pendendam. (Mzm 44:17)
Penistaan di dalam Alkitab (13): Menabur Penistaan,
Menuai Penistaan
Dalam sejarah bangsa Israel, bangsa
Israel tidak hanya dikenal sebagai bangsa yang paling banyak ditolong Tuhan
atau diberikan tanda dan mujizat oleh Tuhan. Selain itu, bangsa Israel juga
dikenal sebagai bangsa yang cukup sering menista Tuhan (bisa dilihat di renungan-renungan
sebelumnya mengenai tindakan bangsa Israel yang menista Tuhan). Dalam hal itu,
mereka kemudian mendapatkan hukuman dari Tuhan. Hukuman tersebut antara lain
diserang oleh musuh, kalah dari musuh, dan bahkan mengalami pembuangan (ay. 10-11).
Pemazmur mengibaratkan Tuhan yang
menghukum bangsa Israel meskipun bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan
sendiri. Meskipun bangsa Israel adalah domba dan Tuhan Allah adalah Gembalanya.
Namun karena tindakan bangsa Israel yang menista Tuhan, maka bangsa Israel
seakan-akan menjadi domba sembelihan karena diserakkan ke dalam tangan
bangsa-bangsa lain (ay. 12). Tuhan seakan-akan tidak membela umat pilihannya
dan bahkan “menjual dengan gratis” kepada bangsa lain (ay. 13). Inilah hukuman
Tuhan yang menyesakkan bangsa Israel, karena Tuhan tidak segan-segan membiarkan
nama-Nya “dipermalukan” dengan menyerahkan bangsa Israel ke dalam tangan bangsa-bangsa
kafir.
Tuhan tidak segan-segan membuat bangsa
pilihan-Nya menjadi cela bagi bangsa-bangsa di sekitar mereka, menjadi
olok-olok dan cemooh bagi orang-orang di sekeliling bangsa Israel (ay. 14).
Bahkan demi standar kebenaran yaitu standar Tuhan, Ia tidak segan-segan membuat
bangsa Israel menjadi sindiran bagi bangsa-bangsa lain (ay. 15). Ketika bangsa
Israel ditawan dan diserahkan kepada bangsa-bangsa kafir, sepanjang hari mereka
menjadi malu ketika mengingat noda dan kejahatan yang dilakukan mereka terhadap
Tuhan (ay. 16). Dalam hal ini, hukum tabur tuai sudah digenapi atas bangsa
Israel. Ketika bangsa Israel menista Tuhan dengan perbuatan jahat mereka, maka
kini giliran bangsa Israel yang mengalami penistaan oleh musuh-musuh mereka
(ay. 17).
Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Adil.
Tuhan tidak akan membiarkan orang jahat begitu saja. Pasti ada perhitungan yang
akan dilakukan oleh Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang “kebal” terhadap hal
ini, termasuk bangsa atau umat pilihan Tuhan sendiri. Kita bisa melihat bahwa
bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan di Perjanjian Lama, juga menerima
hukuman dan konsekuensi sebagai akibat penistaan yang mereka lakukan terhadap
Tuhan. Mereka juga pada akhirnya menuai penistaan karena telah menabur penistaan.
Ini juga berlaku bagi umat pilihan di
masa Perjanjian Baru. Kita sadar bahwa kita adalah bangsa yang terpilih, dan
umat kepunyaan Allah sendiri di masa Perjanjian Baru (1 Ptr 2:9). Namun status
kita sebagai bangsa pilihan atau umat pilihan tidak serta merta membuat hukum
tabur tuai tidak berlaku atas kita. Kita tetap akan menuai apa yang kita tabur.
Oleh karena itu status kita sebagai umat pilihan harus membuat kita lebih
berhati-hati dan berjaga-jaga dalam hidup kita. Jangan sampai kita mendukakan
Tuhan apalagi menista Tuhan melalui perkataan apalagi perbuatan hidup kita.
Jangan sampai kita menabur penistaan (yaitu menista Tuhan), dan membuat kita
menerima tuaian atas apa yang telah kita tabur tersebut.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 44:10-17
44:10 Namun Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami kena umpat,
Engkau tidak maju bersama-sama dengan bala tentara kami.
44:11 Engkau membuat kami mundur dari pada lawan kami, dan orang-orang yang
membenci kami mengadakan perampokan.
44:12 Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan dan menyerakkan kami
di antara bangsa-bangsa.
44:13 Engkau menjual umat-Mu dengan cuma-cuma dan tidak mengambil
keuntungan apa-apa dari penjualan itu.
44:14 Engkau membuat kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi
olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.
44:15 Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa,
menyebabkan suku-suku bangsa menggeleng-geleng kepala.
44:16 Sepanjang hari aku dihadapkan dengan nodaku, dan malu menyelimuti
mukaku,
44:17 karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan
pendendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.