Selasa, 30 Mei 2017

Penistaan di dalam Alkitab (13): Menabur Penistaan, Menuai Penistaan



Kamis, 1 Juni 2017
Bacaan Alkitab: Mazmur 44:10-17
Karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan pendendam. (Mzm 44:17)


Penistaan di dalam Alkitab (13): Menabur Penistaan, Menuai Penistaan


Dalam sejarah bangsa Israel, bangsa Israel tidak hanya dikenal sebagai bangsa yang paling banyak ditolong Tuhan atau diberikan tanda dan mujizat oleh Tuhan. Selain itu, bangsa Israel juga dikenal sebagai bangsa yang cukup sering menista Tuhan (bisa dilihat di renungan-renungan sebelumnya mengenai tindakan bangsa Israel yang menista Tuhan). Dalam hal itu, mereka kemudian mendapatkan hukuman dari Tuhan. Hukuman tersebut antara lain diserang oleh musuh, kalah dari musuh, dan bahkan mengalami pembuangan (ay. 10-11).

Pemazmur mengibaratkan Tuhan yang menghukum bangsa Israel meskipun bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan sendiri. Meskipun bangsa Israel adalah domba dan Tuhan Allah adalah Gembalanya. Namun karena tindakan bangsa Israel yang menista Tuhan, maka bangsa Israel seakan-akan menjadi domba sembelihan karena diserakkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain (ay. 12). Tuhan seakan-akan tidak membela umat pilihannya dan bahkan “menjual dengan gratis” kepada bangsa lain (ay. 13). Inilah hukuman Tuhan yang menyesakkan bangsa Israel, karena Tuhan tidak segan-segan membiarkan nama-Nya “dipermalukan” dengan menyerahkan bangsa Israel ke dalam tangan bangsa-bangsa kafir.

Tuhan tidak segan-segan membuat bangsa pilihan-Nya menjadi cela bagi bangsa-bangsa di sekitar mereka, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang di sekeliling bangsa Israel (ay. 14). Bahkan demi standar kebenaran yaitu standar Tuhan, Ia tidak segan-segan membuat bangsa Israel menjadi sindiran bagi bangsa-bangsa lain (ay. 15). Ketika bangsa Israel ditawan dan diserahkan kepada bangsa-bangsa kafir, sepanjang hari mereka menjadi malu ketika mengingat noda dan kejahatan yang dilakukan mereka terhadap Tuhan (ay. 16). Dalam hal ini, hukum tabur tuai sudah digenapi atas bangsa Israel. Ketika bangsa Israel menista Tuhan dengan perbuatan jahat mereka, maka kini giliran bangsa Israel yang mengalami penistaan oleh musuh-musuh mereka (ay. 17).

Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Adil. Tuhan tidak akan membiarkan orang jahat begitu saja. Pasti ada perhitungan yang akan dilakukan oleh Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang “kebal” terhadap hal ini, termasuk bangsa atau umat pilihan Tuhan sendiri. Kita bisa melihat bahwa bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan di Perjanjian Lama, juga menerima hukuman dan konsekuensi sebagai akibat penistaan yang mereka lakukan terhadap Tuhan. Mereka juga pada akhirnya menuai penistaan karena telah menabur penistaan.

Ini juga berlaku bagi umat pilihan di masa Perjanjian Baru. Kita sadar bahwa kita adalah bangsa yang terpilih, dan umat kepunyaan Allah sendiri di masa Perjanjian Baru (1 Ptr 2:9). Namun status kita sebagai bangsa pilihan atau umat pilihan tidak serta merta membuat hukum tabur tuai tidak berlaku atas kita. Kita tetap akan menuai apa yang kita tabur. Oleh karena itu status kita sebagai umat pilihan harus membuat kita lebih berhati-hati dan berjaga-jaga dalam hidup kita. Jangan sampai kita mendukakan Tuhan apalagi menista Tuhan melalui perkataan apalagi perbuatan hidup kita. Jangan sampai kita menabur penistaan (yaitu menista Tuhan), dan membuat kita menerima tuaian atas apa yang telah kita tabur tersebut.



Bacaan Alkitab: Mazmur 44:10-17
44:10 Namun Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami kena umpat, Engkau tidak maju bersama-sama dengan bala tentara kami.
44:11 Engkau membuat kami mundur dari pada lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami mengadakan perampokan.
44:12 Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan dan menyerakkan kami di antara bangsa-bangsa.
44:13 Engkau menjual umat-Mu dengan cuma-cuma dan tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penjualan itu.
44:14 Engkau membuat kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.
44:15 Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, menyebabkan suku-suku bangsa menggeleng-geleng kepala.
44:16 Sepanjang hari aku dihadapkan dengan nodaku, dan malu menyelimuti mukaku,
44:17 karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan pendendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.