Kamis, 04 Mei 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 31): Dikuburkan dalam Baptisan, Dibangkitkan oleh Iman



Kamis, 4 Mei 2017
Bacaan Alkitab: Kolose 2:8-12
Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. (Kol 2:12)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 31): Dikuburkan dalam Baptisan, Dibangkitkan oleh Iman




Bagi sejumlah kalangan orang Kristen, baptisan dianggap sebagai suatu bentuk menguburkan hidup yang lama dan mengenakan hidup yang baru. Hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi harus diperdalam lagi dengan pemahaman yang benar. Artinya di sini adalah bahwa orang yang dibaptis tidak otomatis hidup lama dikubur dan memperoleh hidup yang baru. Lebih salah lagi jika hidup yang baru dipandang sebagai hidup di-“cover” penuh oleh darah Yesus sehingga walaupun hidup orang itu masih berdosa tetapi ia telah dibenarkan dan diselamatkan, jadi pasti masuk ke dalam surga.

Pengajaran seperti itu (yaitu bahwa orang pasti selamat jika telah dibaptis) tidak mengajarkan orang Kristen untuk berjuang dalam hidupnya supaya sempurna di hadapan Tuhan. Saya setuju bahwa baptisan itu merupakan suatu lambang “penguburan” hidup yang lama dan mengenakan hidup yang baru di dalam Kristus. Namun demikian, perlu dipahami bahwa hidup yang baru itu adalah hidup yang benar di dalam iman yang benar, yang dinyatakan dengan perbuatan yang benar pula.

Paulus menulis kepada jemaat di Kolose supaya mereka berhati-hati akan orang-orang yang mencoba menawan (merayu dengan hal-hal yang terlihat indah) jemaat dengan filsafat-filsafat kosong atau ajaran-ajaran dunia yang turun-menurun (ay. 8a). Jemaat Tuhan harus belajar tentang kebenaran Injil yang benar, yaitu Injil yang didasarkan pada hidup Kristus (ay. 8b). Karena hanya Kristuslah jalan keselamatan supaya manusia dapat berjumpa dengan Allah. Di dalam Dialah berdiam seluruh kepenuhan Allah secara jasmani, yaitu ketika Allah Anak turun ke dalam dunia dalam rupa manusia (ay. 9). Ia telah datang kepada dunia supaya dunia percaya kepada-Nya dan diselamatkan.

Oleh karena itu, kita harus berjuang untuk memiliki hidup seperti Kristus. Hidup seperti Kristus di sini adalah sampai pada level memiliki pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5), yaitu sampai pada level berjuang melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, sama seperti apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus (Yoh 4:34). Orang percaya harus sampai memiliki kualitas penuh di dalam Kristus (ay. 10a), artinya dipenuhi oleh Roh Allah (Roh Kudus) sampai mencapai tingkatan seperti Kristus. Artinya dalam setiap perbuatan kita, perkataan kita, bahkan sampai pikiran, perasaan, dan kehendak kita, semuanya selaras dengan kehendak Allah. 

Kristus harus menjadi kepala kita, pemerintah kita, dan penguasa hidup kita (ay. 10b). Ini berarti tidak ada satu hal pun dalam hidup kita yang tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Kristus. Hidup kita harus tunduk sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Tidak boleh ada hal lain yang dapat menggeser Tuhan dari satu-satunya prioritas hidup kita. Meleset dari itu adalah kejahatan, adalah suatu perzinahan rohani di hadapan Tuhan.

Di dalam Kristus, kita telah disunat (ay. 11a). Namun bukan sunat secara lahiriah seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi, melainkan sunat hati, yaitu menanggalkan kodrat dosa dalam tubuh kita (ay. 11b). Sunat hati artinya adalah hati kita yang dikerat dan disunat, yaitu bagian-bagian dalam diri kita yang tidak sesuai atau tidak berkenan dengan kesucian dan kekudusan Allah. Kita harus berani membuang apapun yang tidak berkenan di hadapan Allah.

Dalam hal ini makna baptisan semakin bertambah jelas, yaitu ketika kita mau menguburkan hidup kita yang lama, dengan segala kodrat dosa dan segala hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan (ay. 12a). Di situ makna baptisan yang benar dapat semakin kita hayati, yaitu menguburkan manusia lama kita dan mengenakan manusia baru. Mengenakan manusia baru artinya memiliki hidup baru yang berdasarkan Kristus, dimana kita dibangkitkan oleh iman percaya kita kepada Allah. Kita harus memiliki hidup yang sesuai dengan standar Kristus, supaya kita kelak beroleh kepastian terhadap kebangkitan, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati. Dengan konsep baptisan seperti ini, tidak ada alasan lagi bagi orang Kristen untuk hidup suka-sukanya sendiri, melainkan harus hidup sepenuhnya bagi kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya.


Bacaan Alkitab: Kolose 2:8-12
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.