Kamis, 30 April 2015

Mau yang Baik atau Sempurna?



Kamis, 30 April 2015
Bacaan Alkitab: Matius 19:15-22
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  (Mat 19:21)


Mau yang Baik atau Sempurna?


Jika kita disuruh memilih, apakah kita mau sesuatu yang baik, atau mau sesuatu yang sempurna? Tentu kita akan memilih sesuatu yang sempurna. Sempurna berarti tidak ada cacat sedikitpun. Oleh karena itu, sama seperti kita lebih menginginkan sesuatu yang sempurna daripada sesuatu yang hanya sekedar baik, demikian juga Tuhan menginginkan agar kita menjadi anak-anakNya yang sempurna, dan bukan hanya menjadi orang Kristen yang baik saja.

Bacaan Kitab Suci kita hari ini berbicara tentagn seseorang yang datang kepada Yesus, dan berkata, “perbuatan baik apa yang harus ia perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (ay. 16). Ingat bahwa konteks ini berbicara tentang orang Yahudi, yang memang adalah bangsa pilihan Allah. Dalam bahasa lain, ia ingin bertanya, hukum apa yang harus ia lakukan supaya ia beroleh hidup yang kekal. Yesus menjawab dengan sangat baik, bahwa hanya ada “satu” yang baik, yaitu Allah saja (ay. 17a). Tetapi jika orang itu mau masuk ke dalam kehidupan kekal, maka ia harus menuruti semua perintah Allah, artinya seluruh hukum Taurat harus dilakukan (ay. 17b).

Namun orang itu terus mendesak dan bertanya, “Perintah yang mana?”. Yesus pun menjelaskan segala macam perintah mulai dari “jangan membunuh”, “jangan berzinah”, dan lain sebagainya (ay. 18-19. Namun kembali lagi orang itu merasa kurang puas, karena jika demikian ia sudah masuk ke dalam kategori orang baik. Ia pun berkata “Semuanya itu telah kuturuti, lalu apa lagi yang masih kurang?” (ay. 20).

Yesus pun tahu apa yang menjadi pemikiran orang tersebut, sehingga Yesus pun mengeluarkan kalimat yang sangat luar biasa, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku" (ay. 21). Ini adalah standar sempurna, bukan standar baik di hadapan Allah. Dalam kalimat lain, jika kita mau sempurna, maka kita harus meninggalkan keterikatan dengan dunia ini, lalu pergi mengikut Yesus. Kita tidak akan bisa menjadi sempurna jika kita masih terikat dengan dunia ini, jika harta di dunia ini menjadi salah satu hal yang kita tetap kejar dan usahakan. Kita harus mulai memikirkan perkara-perkara di atas, mengumpulkan harta di surga, dan mengikut Yesus, baru kita bisa sempurna.

Kesempurnaan tidak datang secara otomatis ketika kita menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Ketika kita percaya kepada Yesus, maka kita diberikan potensi dan kemampuan untuk menjadi sempurna, tetapi tentang berjuang untuk menjadi sempurna, itu kembali kepada diri kita masing-masing. Orang yang datang kepada Yesus itu, pada akhirnya pergi dari hadapan Yesus dengan sedih, karena banyak hartanya (ay. 22). Kita tidak tahu apakah ia pergi untuk melakukan perintah Yesus tersebut atau pergi karena ternyata ia lebih mencintai dunia ini dan tidak mau menjadi sempurna di hadapan Tuhan.

Sama seperti orang tersebut, kita juga dihadapkan pada pilihan yang jelas. Tuhan memberikan pilihan kepada kita, mau hanya sekedar baik, atau harus berjuang untuk menjadi sempurna. Jika kita memilih untuk sempurna, maka kita perlu berjuang semaksimal mungkin, sehingga kita boleh sempurna seperti Bapa yang adalah sempurna (Mat 5:48). Sempurna adalah tingkatan tertinggi dari iman kita kepada Tuhan (Rm 12:2). Oleh karena itu, orang-orang percaya seharusnya tahu bahwa kita disetting untuk menjadi sempurna seperti Yesus dan seperti Bapa, sehingga kelak kita boleh  memerintah bersama-sama denganNya dalam kekekalan yang mulia (Why 22:5).



Bacaan Alkitab: Matius 19:15-22
19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.