Kamis, 09 April 2015

Pengurapan Minyak Tidak Menyembuhkan



Minggu, 12 April 2015
Bacaan Alkitab: Yakobus 5:14-15
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. (Yak 5:14)


Pengurapan Minyak Tidak Menyembuhkan

 
Sepintas judul renungan saya hari ini agak provokatif. Terlebih bagi para pembaca yang berasal dari gereja aliran pentakosta atau karismatik yang akrab dengan ibadah kesembuhan ilahi, terlebih khusus lagi bagi para pembaca renungan ini yang selama ini “akrab” dengan penumpangan tangan dan pengurapan minyak. Sekali lagi saya tidak menghakimi bahwa hal itu salah, tetapi mari kita lihat apa kata Alkitab mengenai hal ini.

Kitab Yakobus adalah kitab yang sederhana dan menurut saya juga adalah kitab yang “to the point”. Dalam hal ini, kita membaca bagaimana Yakobus memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran praktis atas apa yang dihadapi oleh para jemaat pada waktu itu. Salah satunya adalah terkait dengan jika jemaat mengalami sakit penyakit. Yakobus menulis bahwa jika ada jemaat yang sakit, maka jemaat itu “disarankan” untuk memanggil para penatua jemaat agar mendoakan dirinya (orang yang sakit tersebut) dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan (ay. 14).

Sepintas memang kita melihat bagaimana Yakobus mementingkan sekali unsur “minyak” dalam peristiwa kesembuhan orang percaya. Sayangnya cukup banyak orang yang membaca ayat ini mentah-mentah tanpa membaca ayat-ayat sebelum dan sesudahnya untuk mendapatkan konteks yang lebih luas dan lebih komprehensif lagi. Jika kita membaca ayat berikutnya, kita akan mengerti bahwa bukan minyak tersebut yang menyembuhkan, tetapi doa yang lahir dari imanlah yang akan menyelamatkan orang yang sakit itu (ay. 15a).

Lho, jika demikian, lalu apa fungsinya minyak dalam doa-doa bagi orang sakit?

Terkait dengan hal ini, ada dua pandangan besar tentang minyak, yaitu: pertama, minyak hanyalah sekedar sarana sebagai tanda bahwa para penatua (atau para pelayan Tuhan dan hamba Tuhan) yang datang sudah mendoakan orang yang sakit tersebut. Kedua, minyak di sini dapat berarti sejenis obat-obatan pada masa itu yang dipercaya membantu menyembuhkan orang sakit. Saya tidak mempermasalahkan tentang kedua definisi itu, tetapi saya mempermasalahkan jika orang-orang lebih mementingkan minyaknya daripada doanya. Ingatlah bahwa Alkitab jelas-jelas menulis bahwa bukan minyak yang menyembuhkan apalagi menyelamatkan, tetapi doa yang lahir dari imanlah yang menyembuhkan dan menyelamatkan.

Dengan prinsip yang benar ini, tidak hanya sakit penyakit yang disembuhkan oleh Tuhan, bahkan dengan doa yang sungguh-sungguh lahir dari iman yang benar juga akan membangkitkan seseorang dan juga menghapus segala dosa-dosanya (tentu saja jika ia sungguh-sungguh bertobat). Doa yang benar, itulah hal yang terpenting dalam segala hal, termasuk dalam hal kesembuhan ilahi.

Saya sendiri tidak anti minyak (dalam hal ini minyak urapan), sepanjang digunakan pada waktu dan tempat yang tepat. Namun jika minyak tersebut sudah menjadi semacam “jimat” atau “berhala”, maka hati-hatilah agar iman kita tidak menyimpang dari yang seharusnya. Iman kita harus tertuju kepada iman yang benar, yaitu iman kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus. Jangan mau sampai iman kita digeser atau tergeser kepada figur hamba Tuhan atau pendeta, apalagi kepada minyak yang sesungguhnya adalah sarana semata.


Bacaan Alkitab: Yakobus 5:14-15
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.