Minggu, 12 April
2015
Bacaan Alkitab: Yakobus 5:14-15
Dan doa yang lahir dari iman akan
menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia
telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. (Yak 5:14)
Pengurapan Minyak
Tidak Menyembuhkan
Sepintas judul renungan saya hari ini agak provokatif. Terlebih bagi para
pembaca yang berasal dari gereja aliran pentakosta atau karismatik yang akrab
dengan ibadah kesembuhan ilahi, terlebih khusus lagi bagi para pembaca renungan
ini yang selama ini “akrab” dengan penumpangan tangan dan pengurapan minyak.
Sekali lagi saya tidak menghakimi bahwa hal itu salah, tetapi mari kita lihat
apa kata Alkitab mengenai hal ini.
Kitab Yakobus adalah kitab yang sederhana dan menurut saya juga adalah
kitab yang “to the point”. Dalam hal ini, kita membaca bagaimana Yakobus
memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran praktis atas apa yang dihadapi oleh
para jemaat pada waktu itu. Salah satunya adalah terkait dengan jika jemaat
mengalami sakit penyakit. Yakobus menulis bahwa jika ada jemaat yang sakit,
maka jemaat itu “disarankan” untuk memanggil para penatua jemaat agar mendoakan
dirinya (orang yang sakit tersebut) dan mengolesnya dengan minyak dalam nama
Tuhan (ay. 14).
Sepintas memang kita melihat bagaimana Yakobus mementingkan sekali unsur
“minyak” dalam peristiwa kesembuhan orang percaya. Sayangnya cukup banyak orang
yang membaca ayat ini mentah-mentah tanpa membaca ayat-ayat sebelum dan
sesudahnya untuk mendapatkan konteks yang lebih luas dan lebih komprehensif
lagi. Jika kita membaca ayat berikutnya, kita akan mengerti bahwa bukan minyak
tersebut yang menyembuhkan, tetapi doa yang lahir dari imanlah yang akan
menyelamatkan orang yang sakit itu (ay. 15a).
Lho, jika demikian, lalu apa fungsinya minyak dalam doa-doa bagi orang
sakit?
Terkait dengan hal ini, ada dua pandangan besar tentang minyak, yaitu:
pertama, minyak hanyalah sekedar sarana sebagai tanda bahwa para penatua (atau
para pelayan Tuhan dan hamba Tuhan) yang datang sudah mendoakan orang yang
sakit tersebut. Kedua, minyak di sini dapat berarti sejenis obat-obatan pada
masa itu yang dipercaya membantu menyembuhkan orang sakit. Saya tidak
mempermasalahkan tentang kedua definisi itu, tetapi saya mempermasalahkan jika
orang-orang lebih mementingkan minyaknya daripada doanya. Ingatlah bahwa
Alkitab jelas-jelas menulis bahwa bukan minyak yang menyembuhkan apalagi
menyelamatkan, tetapi doa yang lahir dari imanlah yang menyembuhkan dan
menyelamatkan.
Dengan prinsip yang benar ini, tidak hanya sakit penyakit yang disembuhkan
oleh Tuhan, bahkan dengan doa yang sungguh-sungguh lahir dari iman yang benar
juga akan membangkitkan seseorang dan juga menghapus segala dosa-dosanya (tentu
saja jika ia sungguh-sungguh bertobat). Doa yang benar, itulah hal yang
terpenting dalam segala hal, termasuk dalam hal kesembuhan ilahi.
Saya sendiri tidak anti minyak (dalam hal ini minyak urapan), sepanjang
digunakan pada waktu dan tempat yang tepat. Namun jika minyak tersebut sudah
menjadi semacam “jimat” atau “berhala”, maka hati-hatilah agar iman kita tidak menyimpang
dari yang seharusnya. Iman kita harus tertuju kepada iman yang benar, yaitu
iman kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus. Jangan mau sampai iman kita digeser
atau tergeser kepada figur hamba Tuhan atau pendeta, apalagi kepada minyak yang
sesungguhnya adalah sarana semata.
Bacaan Alkitab: Yakobus 5:14-15
5:14 Kalau ada seorang di antara
kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka
mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman
akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia
telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.