Jumat, 17 April 2015

Persekutuan dengan Pihak yang Salah



Senin, 20 April 2015
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 20:35-37
Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: "Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis. (2 Taw 20:37)


Persekutuan dengan Pihak yang Salah


Dalam dunia usaha atau dunia bisnis, suatu “persekutuan” adalah suatu hal yang wajar dan sangat lumrah. Beberapa perusahaan melakukan kesepakatan bisnis untuk membuka suatu joint venture dalam sebuah proyek. Saya rasa di zaman globalisasi dan modernisasi ini, tidak ada suatu perusahaan yang dapat berdiri sendiri. Mereka membutuhkan suatu kerjasama dengan pihak pemasok dan juga dengan perusahaan sebagai konsumen produknya. Bahkan di beberapa bidang, perusahaan terpaksa harus menjalin suatu persekutuan dengan rivalnya atau saingannya supaya dapat tetap eksis.

Kalau persekutuan adalah hal yang wajar dalam bisnis, bagaimana dengan kehidupan orang percaya? Apakah kita boleh bersekutu dengan semua orang yang menguntungkan kita?

Hari ini kita akan belajar dari kehidupan Raja Yosafat. Raja Yosafat adalah penerus Raja Asa, seorang raja yang kita pelajari dalam renungan hari sebelumnya. Secara umum, Raja Yosafat adalah raja yang baik. Ia mencari Tuhan dengan segenap hati. Dalam pemerintahannya, bangsa Yehuda dikaruniai keamanan sehingga bangsa-bangsa sekitar mereka menjadi takut dan gentar.

Namun sebagai raja Yehuda, Alkitab juga mencatat bagaimana Yosafat melakukan tindakan yang kurang tepat. Alkitab menulis bahwa Yosafat bersekutu dengan Ahazia, raja Israel yang fasik perbuatannya (ay. 35). Memang bangsa Yehuda (Israel Selatan) dan bangsa Israel (Israel Utara) dulu adalah satu bangsa sejak zaman Raja Saul hingga Raja Salomo. Mereka pun masih sama-sama termasuk keturunan Yakub. Sehingga tidak heran bahwa ada ikatan yang kuat, termasuk ikatan kekeluargaan. Bahkan Yosafat pun sebenarnya adalah besan Ahab (2 Taw 18:1), sehingga tidak heran Yosafat pun bersekutu dengan Ahazia, raja Israel yang fasik perbuatannya.

Persekutuan itu sebenarnya bukanlah persekutuan dalam hal agama. Yosafat bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis (ay. 36a). Yosafat tentu saja berharap kapal-kapal tersebut akan mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaannya. Namun demikian, Tuhan tidak berkenan atas persekutuan Yosafat dengan Ahazia yang fasik itu. Melalui nabiNya yaitu Eliezer, Tuhan bernubuat kepada Yosafat bahwa karena ia bersekutu degan Ahazia, maka Tuhan akan merobohkan pekerjaan kita. Alkitab mencatat bahwa kapal-kapal itu pun pecah dan tidak dapat berlayar ke Tarsis (ay. 37).

Ayat ini meskipun ditulis dalam Perjanjian Lama, sebenarnya masih relevan bagi kita yang hidup di zaman modern ini. Tuhan ingin dalam usaha kita dan kehidupan kita, kita tidak bersekutu dengan orang-orang fasik. Tuhan tidak ingin anak-anakNya yang sudah ditebusNya dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah Anak Domba Allah, bersekutu dengan orang-orang fasik yang hidup dalam kegelapan. Itulah sebabnya Tuhan berfirman “Bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Kor 6:14). Kata-kata dalam 2 Kor 6:14 tersebut sebenarnya dapat digantikan dengan kata persekutuan/bersekutu. Beberapa terjemahan lama menggunakan kata sekutu dalam ayat 2 Kor 6:14 tersebut.

Kita memang tidak mungkin hidup sendiri. Tetapi Tuhan ingatkan agar kita berhati-hati dalam menjalin persekutuan. Entah dalam hal bisnis, usaha, pasangan hidup, dan lain sebagainya, jangan kita sembarangan bersekutu dengan orang lain. Berhati-hatilah agar persekutuan kita tersebut tidak mendukakan hati Tuhan. Berhati-hatilah agar kita tidak bersekutu dengan orang yang salah. Mintalah hikmat dari Tuhan agar kita boleh bijaksana dalam mengambil setiap keputusan, sehingga kita tidak gagal tetapi kita boleh senantiasa berhasil ketika kita sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan (Ul 28:1-2).



Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 20:35-37
20:35 Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya.
20:36 Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber.
20:37 Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: "Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.