Kamis, 16 April 2015
Bacaan Alkitab: Roma 14:7-9
Sebab jika kita hidup,
kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.(Rm 14:8)
Semua adalah
Milik Tuhan
Ada sebuah lagu rohani yang memiliki lirik
seperti ini:
Dari semula Kau jadikan semua, oleh tanganMu
yang berkuasa
Juga diriku kau bentuk
agar sempurna, hidup ini bagi kesukaanMu
Semua ini milikMu,
semua ini milikMu
Semua ini milikMu
Tuhan, Kau ciptakan untukMu
Lagu tersebut sangat sederhana, tetapi
mengandung makna yang sangat dalam. Kita harus menyadari bahwa segenap Hidup
kita adalah milik Tuhan, dan tidak ada bagian dalam hidup kita yang menjadi
milik kita sendiri.
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang
fakta bahwa sebenarnya setiap orang yang sudah ditebus oleh Tuhan (melalui
kematian dan kebangkitanNya), maka kita tidak lagi hidup untuk diri kita
sendiri (ay. 7a). Bahkan Paulus
menekankan bahwa jika seseorang mati, mereka pun tidak mati untuk dirinya
sendiri, tetapi untuk Tuhan (ay. 7b).
Hal itu ditekankan lagi dalam ayat selanjutnya,
dimana Paulus berkata dengan jelas dan terus terang bahwa jika kita hidup, kita
hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan (ay. 8). Oleh
karena itu, sangatlah bodoh jika ada orang yang sampai berpikir untuk bunuh
diri karena sebenarnya hal tersebut
menunjukkan bahwa ia tidak bersikap sebagai milik Tuhan. Selagi kita diberikan
kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka lakukan tanggung jawab kita dengan
sebaik-baiknya untuk Tuhan. Jika sudah saatnya kita mati, maka kita harus mati
di dalam Tuhan dan untuk Tuhan. Jangan sampai kita mati sia-sia, misalnya
dengan bunuh diri, atau mati karena over dosis obat-obatan terlarang.
Kita harus ingat bahwa untuk itulah salah satu tujuan Kristus datang ke
dunia ini, mati dan hidup kembali (ay. 9a). Yesus Kristus sudah mati dan bangkit untuk menjadi Tuhan atas
semua manusia, yaitu atas orang-orang mati dan atas orang-orang hidup (ay. 9b). Kata “Tuhan” dalam ayat ini dalam bahasa
aslinya (bahasa Yunani) menggunakan kata “kurieuo” atau “kurieush” yang
memiliki akar kata “kurios”, dimana kata tersebut dapat diartikan sebagai
Tuhan, tuan, dan pemilik. Dengan demikian, jika kita menyebut Yesus Kristus
sebagai Tuhan (kurios), berarti kita harus mengakui bahwa diri kita adalah
milikNya. Segenap hidup kita, termasuk segenap harta kita dan apapun yang kita
miliki, adalah milik Tuhan semata.
Hidup kita adalah milik Tuhan. Kita sudah tidak “berhak” lagi atas hidup
kita. Artinya adalah apapun yang kita lakukan, apapun yang kita pikirkan, semua
harus bagi kepentingan Tuhan dan kerajaanNya. Bahkan ketika kita berdoa, kita
seharusnya tidak berdoa hanya untuk kepentingan diri kita sendiri. Tetapi
mulailah belajar berdoa dengan sikap hati yang
benar, yaitu dengan mendatangkan kerajaan Allah di dunia ini (melalui
hidup kita, termasuk doa yang sedang kita naikkan), dan menjadikan kehendakNya
dalam hidup kita. Dengan sikap yang benar dalam setiap aspek kehidupan kita,
maka kita akan mampu menjadi milikNya dengan benar, dan kita akan dipantaskan
untuk dapat memanggil Yesus Kristus dengan sebutan Tuhan kita.
Bacaan Alkitab: Roma 14:7-9
14:7 Sebab tidak ada
seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada
seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
14:8 Sebab jika kita
hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi
baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
14:9 Sebab untuk
itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas
orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.