Rabu, 14 September 2016

Belajar Mengatasi Masalah



Rabu, 14 September 2016
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 6:1-3
Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (1 Kor 6:3)


Belajar Mengatasi Masalah


Di dunia ini, tentu kita mengalami banyak masalah. Tidak hanya masalah yang umum dihadapi manusia (misalnya bagaimana mencari uang, bagaimana mengelola uang, dan lain sebagainya), tetapi juga masalah-masalah yang terkait dengan orang lain. Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, kita juga akan menemukan masalah-masalah yang terkait dengan kerohanian kita, antara lain bagaimana kita memiliki waktu yang berkualitas untuk bersekutu dengan Tuhan, bagaimana kita bisa menyenangkan hati Tuhan, dan lain sebagainya. Di sisi lain, kita juga akan menemukan masalah-masalah terkait dengan hubungan kita dengan orang lain (misal: di gereja), seperti bagaimana menghadapi orang-orang yang menyebalkan, atau bagaimana bersikap terhadap orang yang berbuat salah kepada kita.

Konsekuensi dari berhubungan dengan orang lain, tentulah pasti ada gesekan atau konflik antara kita dengan orang lain. Gesekan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk di dalam persekutuan atau gereja sekalipun. Reaksi kita terhadap masalah yang kita alami ini merupakan gambaran asli seperti apa karakter kita yang sesungguhnya.

Paulus menegur jemaat di Korintus yang justru ketika mengalami masalah di dalam lingkungan jemaat atau pelayanan, justru mencari penyelesaian di luar jemaat (ay. 1). Mereka merasa bahwa tidak ada jemaat atau pemimpin jemaat yang mampu menyelesaikan masalah, sehingga mereka justru mencari masukan untuk penyelesaian masalah-masalah mereka di luar jemaat. Hal ini bisa berarti membawa masalah jemaat ke pengadilan sekuler/dunia. Hal ini juga bisa berarti bahwa jemaat menganggap para pemimpin jemaat atau para pelayan Tuhan di dalam jemaat itu tidak dapat dipercaya dan/atau dipandang tidak dapat menyelesaikan masalahnya.

Dalam hal ini, Paulus mengingatkan bahwa di langit baru dan bumi baru nanti, orang-orang kudus (yaitu orang percaya yang hidup sungguh-sungguh mengasihi Tuhan) akan menghakimi dunia yang akan datang (ay. 2a). Kita semua yang menjadi anggota keluarga kerajaan Tuhan, akan memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus sebagai Raja di langit baru dan bumi baru. Oleh karena itu, kesempatan kita untuk belajar bagaimana memimpin, memerintah, dan menghakimi (termasuk mengatasi masalah) adalah ketika kita berada di bumi ini. Saat inilah saat dimana kita harus belajar untuk mengurus permasalahan-permasalahan hidup (ay. 2b). Di langit baru dan bumi baru, sangat mungkin bahwa masalah itu tetap ada, karena masalah itu yang akan membuat kehidupan manusia menjadi memiliki dinamika dan tidak monoton. Namun tentu masalah yang ada sangatlah berbeda dengan masalah di dunia kita saat ini, karena di langit baru dan bumi baru tidak ada lagi dosa dan juga iblis. Sedangkan di dunia ini, masalah terjadi karena adanya dosa dan iblis yang menggoda manusia.

Lebih rinci lagi, bagi anak-anak Tuhan yang akan memerintah bersama-Nya dalam kerajaan Tuhan di kekekalan, kita tidak hanya memerintah atas manusia (yang menjadi anggota masyarakat di langit baru dan bumi baru). Kita juga akan menghakimi atau memerintah dan menghakimi malaikat-malaikat (ay. 3a). Itulah sebabnya adalah bodoh jika justru di dunia ini kita mencoba untuk menghindar dari masalah, lari dari masalah dan bukannya mencoba menyelesaikan masalah. Banyak anak-anak Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan termasuk pendeta yang suka membuat masalah, tetapi tidak mau menyelesaikan masalah tersebut. Kira-kira, apakah orang-orang dengan karakter seperti ini boleh layak memerintah bersama dengan Tuhan dalam kekekalan? Pantaskah pembuat masalah menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah yang memerintah bersama Tuhan? Saya rasa kita semua sudah tahu jawabannya.



Bacaan Alkitab: 1 Korintus 6:1-3
6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.