Jumat, 23 September 2016

Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 10)



Minggu, 25 September 2016
Bacaan Alkitab: Wahyu 20:7-10
Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. (Why 20:10)


Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 10)


Bagian terakhir dari seri renungan tentang nabi-nabi palsu dalam Perjanjian Baru ada di dalam akhir kitab Wahyu. Renungan kita dimulai pada akhir kerajaan seribu tahun, ketika iblis dilepaskan dari penjaranya (ay. 7) dan akan menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh bumi untuk berperang melawan orang-orang yang berdiri di pihak Tuhan (ay.8). Tentu saja sejak awal iblis (dahulu bernama Lucifer/Lusifer) sudah berani memposisikan diri untuk memberontak kepada Tuhan, sehingga sangatlah wajar jika iblis senantiasa mencoba memerangi siapapun yang ada di pihak Tuhan.

Ayat selanjutnya berbicara tentang bagaimana seluruh bumi datang untuk berperang melawan orang-orang yang berada di pihak Tuhan. Mereka mencoba untuk menyerang dan mengalahkan orang-orang kudus, tetapi pada akhirnya turunlah api yang menghanguskan mereka (ay. 9). Perhatikan baik-baik bahwa inilah akhir dari segala sesuatu di bumi ini, yaitu ketika iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, tempat binatang dan nabi palsu itu telah dilemparkan lebih dulu (lihat renungan saya sebelumnya). Di sanalah mereka disiksa selama-lamanya (ay. 10).

Sekali lagi kita diingatkan bahwa apa yang ada di dunia ini tidaklah kekal adanya. Bumi ini akan menjadi lautan api yaitu neraka, sedangkan orang-orang yang hidup sungguh-sungguh menjadi anak Allah akan dibawa ke langit baru dan bumi baru, bahkan memerintah bersama-sama dengan Tuhan di dalam Yerusalem baru (Wah 21:1-27). Oleh karena itu jika di dalam dunia ini, nabi-nabi palsu sepertinya memiliki hidup yang enak bahkan berkelimpahan, jangan pernah iri dengan hal itu, karena akhir hidup mereka ada di dalam lautan api kekal.

Demikian pula para pengikut nabi-nabi palsu tersebut, yaitu mereka yang tidak mau hidup dalam kebenaran dan/atau justru memutarbalikkan kebenaran demi keuntungan mereka sendiri, mereka juga akan mengalami nasib yang sama dengan pada nabi palsu yaitu dilemparkan juga ke lautan api (Why 20:15). Walaupun di bumi ini mereka seperti di atas angin, hidup mereka selalu enak, berkubang dalam dosa, mengejek kebenaran, dan lain sebagainya, tetapi suatu saat nanti akan ada penghakiman yang adil oleh Tuhan. Pada saat itulah penyesalan mereka pun akan terlambat dan tidak ada artinya.

Hal ini penting untuk kita pahami, yaitu agar kita senantiasa berjuang untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Ingat bahwa iblis senantiasa berusaha untuk “mencari teman” baginya di lautan api. Jangan mau disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang adalah utusan iblis. Ingatlah bahwa akhir hidup nabi palsu dan juga mereka yang memilih untuk hidup dalam kesesatan adalah lautan api kekal. Lebih baik hidup menderita bagi Tuhan di dunia ini, karena pada akhirnya kita akan dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan, daripada hidup enak di dunia ini karena mengikuti hawa nafsu dan ajaran sesat, namun pada akhirnya kita hidup terpisah dari Tuhan selama-lamanya.


Bacaan Alkitab: Wahyu 20:7-10
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.