Minggu, 25 September 2016
Bacaan
Alkitab: Wahyu 20:7-10
Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya. (Why 20:10)
Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 10)
Bagian terakhir dari seri renungan
tentang nabi-nabi palsu dalam Perjanjian Baru ada di dalam akhir kitab Wahyu.
Renungan kita dimulai pada akhir kerajaan seribu tahun, ketika iblis dilepaskan
dari penjaranya (ay. 7) dan akan menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh bumi
untuk berperang melawan orang-orang yang berdiri di pihak Tuhan (ay.8). Tentu
saja sejak awal iblis (dahulu bernama Lucifer/Lusifer) sudah berani
memposisikan diri untuk memberontak kepada Tuhan, sehingga sangatlah wajar jika
iblis senantiasa mencoba memerangi siapapun yang ada di pihak Tuhan.
Ayat selanjutnya berbicara tentang
bagaimana seluruh bumi datang untuk berperang melawan orang-orang yang berada
di pihak Tuhan. Mereka mencoba untuk menyerang dan mengalahkan orang-orang
kudus, tetapi pada akhirnya turunlah api yang menghanguskan mereka (ay. 9).
Perhatikan baik-baik bahwa inilah akhir dari segala sesuatu di bumi ini, yaitu
ketika iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, tempat binatang dan
nabi palsu itu telah dilemparkan lebih dulu (lihat renungan saya sebelumnya).
Di sanalah mereka disiksa selama-lamanya (ay. 10).
Sekali lagi kita diingatkan bahwa apa
yang ada di dunia ini tidaklah kekal adanya. Bumi ini akan menjadi lautan api
yaitu neraka, sedangkan orang-orang yang hidup sungguh-sungguh menjadi anak Allah
akan dibawa ke langit baru dan bumi baru, bahkan memerintah bersama-sama dengan
Tuhan di dalam Yerusalem baru (Wah 21:1-27). Oleh karena itu jika di dalam
dunia ini, nabi-nabi palsu sepertinya memiliki hidup yang enak bahkan
berkelimpahan, jangan pernah iri dengan hal itu, karena akhir hidup mereka ada
di dalam lautan api kekal.
Demikian pula para pengikut nabi-nabi
palsu tersebut, yaitu mereka yang tidak mau hidup dalam kebenaran dan/atau
justru memutarbalikkan kebenaran demi keuntungan mereka sendiri, mereka juga
akan mengalami nasib yang sama dengan pada nabi palsu yaitu dilemparkan juga ke
lautan api (Why 20:15). Walaupun di bumi ini mereka seperti di atas angin,
hidup mereka selalu enak, berkubang dalam dosa, mengejek kebenaran, dan lain
sebagainya, tetapi suatu saat nanti akan ada penghakiman yang adil oleh Tuhan.
Pada saat itulah penyesalan mereka pun akan terlambat dan tidak ada artinya.
Hal ini penting untuk kita pahami,
yaitu agar kita senantiasa berjuang untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Ingat
bahwa iblis senantiasa berusaha untuk “mencari teman” baginya di lautan api.
Jangan mau disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang adalah utusan iblis. Ingatlah
bahwa akhir hidup nabi palsu dan juga mereka yang memilih untuk hidup dalam
kesesatan adalah lautan api kekal. Lebih baik hidup menderita bagi Tuhan di
dunia ini, karena pada akhirnya kita akan dipermuliakan bersama-sama dengan
Tuhan, daripada hidup enak di dunia ini karena mengikuti hawa nafsu dan ajaran
sesat, namun pada akhirnya kita hidup terpisah dari Tuhan selama-lamanya.
Bacaan
Alkitab: Wahyu 20:7-10
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu
berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
20:8 dan ia akan pergi menyesatkan
bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan
mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh
dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang
dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan
mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan
nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.