Senin, 19 September 2016

Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 5)



Selasa, 20 September 2016
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 13:6-12
Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. (Kis 13:6)


Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 5)


Bagian bacaan Alkitab kita hari ini adalah satu-satunya penjelasan mengenai nabi palsu di Perjanjian Baru yang merujuk langsung kepada seseorang secara pribadi (bukan hanya membahas mengenai nabi palsu secara umum). Kejadian ini terjadi ketika Saulus (Paulus) dan Barnabas berkeliling di pulau Siprus, mereka akhirnya tiba di daerah Pafos. Di daerah itu mereka bertemu dengan seorang yahudi bernama Baryesus, yang adalah tukang sihir dan nabi palsu (ay. 6).

Ini adalah suatu pernyataan yang terus terang mengenai Baryesus, dimana penulis kitab Kisah Para Rasul menyebutnya sebagai nabi palsu (ay. 6b). Sebagai nabi palsu, Baryesus memiliki banyak teman, bahkan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, juga adalah temannya (ay. 7a). Padahal gubernur pulau itu adalah orang yang cerdas, tetapi ternyata ia juga sempat tertipu oleh Baryesus. Saat mendengar Paulus dan Barnabas datang di Pafos, gubernur pulau itu sangat ingin mendengar Firman Tuhan yang diberitakan Paulus dan Barnabas (ay. 7b).

Di sinilah terlihat apa yang dilakukan oleh Baryesus (atau Elimas) sebagai nabi palsu. Alkitab mencatat bahwa Baryesus mencoba menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya (ay. 8). Inilah salah satu ciri nabi-nabi palsu yaitu mencoba menghalang-halangi orang untuk mengenal kebenaran (bagi mereka yang belum mengenal kebenaran), dan juga mencoba membelokkan seseorang dari iman yang benar (bagi mereka yang sudah mengenal kebenaran). Hal ini akan terus coba dilakukan oleh para nabi palsu. Tidak heran bahwa nabi palsu tidak hanya ada di luar gereja, tetapi justru lebih banyak ada di dalam gereja.

Terkait dengan apa yang dilakukan Baryesus sebagai nabi palsu, Paulus melakukan tindakan yang sangat tegas. Paulus yang penuh dengan roh kudus, menghardik dengan keras Baryesus (ay. 9-10). Dengan kuasa Tuhan, Paulus membuat Baryesus menjadi buta dan tidak dapat melihat (ay. 11). Jika kita membaca kitab-kitab di Perjanjian Baru, kita akan mengerti bahwa Paulus sangat jarang marah kepada orang lain. Tetapi dalam kasus ini, Paulus tidak kompromi terhadap nabi palsu. Paulus bahkan menyebutnya sebagai anak iblis yang penuh dengan tipu muslihat dan segala kejahatan (ay. 10).

Dampak dari penyataan kuasa Tuhan yang dilakukan oleh Paulus, gubernur tersebut pun menjadi percaya dan takjub akan kuasa Tuhan (ay. 12), sebelum akhirnya Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya meninggalkan pulau tersebut (ay. 13). Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya dengan Baryesus, si nabi palsu itu, tetapi saya yakin bahwa ia sudah tidak mendapat tempat lagi di orang-orang Pafos. Ia sudah kehilangan nama di hadapan Paulus, yang adalah nabi Tuhan yang sejati. Kita tidak tahu apakah Baryesus pada akhirnya bertobat atau tidak, tetapi saya yakin jika ia tetap tidak mau bertobat, maka ia akan binasa selama-lamanya di dalam neraka kekal.

Jadi, berhati-hatilah jika kita selama ini mencoba menghambat orang untuk mendengar kebenaran. Terkadang ada pendeta yang merasa tidak perlu jemaat menjadi cerdas secara rohani, karena ia takut jemaat dapat mengkritisi kepemimpinannya. Hal ini sangatlah salah. Seharusnya setiap pendeta memimpin jemaatnya untuk menjadi cerdas, bahkan jika perlu lebih cerdas dari dirinya sendiri. Jangan hanya membuat kebijakan bahwa kebenaran hanya monopoli pendeta, dan jemaat tidak perlu tahu apa-apa. Kebijakan tersebut sama halnya dengan para nabi palsu yang mencoba membelokkan orang-orang dari mengenal jalan Tuhan yang lurus tersebut. Lantas jika ada pendeta yang demikian, apa bedanya pendeta tersebut dengan Baryesus? Bukankah mereka sama-sama adalah anak iblis?


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 13:6-12
13:6 Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
13:7 Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah.
13:8 Tetapi Elimas -- demikianlah namanya dalam bahasa Yunani --, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
13:13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.