Selasa, 20 September 2016
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul 13:6-12
Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka
bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan
nabi palsu. (Kis 13:6)
Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 5)
Bagian bacaan Alkitab kita hari ini
adalah satu-satunya penjelasan mengenai nabi palsu di Perjanjian Baru yang
merujuk langsung kepada seseorang secara pribadi (bukan hanya membahas mengenai
nabi palsu secara umum). Kejadian ini terjadi ketika Saulus (Paulus) dan Barnabas
berkeliling di pulau Siprus, mereka akhirnya tiba di daerah Pafos. Di daerah
itu mereka bertemu dengan seorang yahudi bernama Baryesus, yang adalah tukang
sihir dan nabi palsu (ay. 6).
Ini adalah suatu pernyataan yang terus
terang mengenai Baryesus, dimana penulis kitab Kisah Para Rasul menyebutnya
sebagai nabi palsu (ay. 6b). Sebagai nabi palsu, Baryesus memiliki banyak
teman, bahkan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, juga adalah temannya (ay.
7a). Padahal gubernur pulau itu adalah orang yang cerdas, tetapi ternyata ia
juga sempat tertipu oleh Baryesus. Saat mendengar Paulus dan Barnabas datang di
Pafos, gubernur pulau itu sangat ingin mendengar Firman Tuhan yang diberitakan
Paulus dan Barnabas (ay. 7b).
Di sinilah terlihat apa yang dilakukan
oleh Baryesus (atau Elimas) sebagai nabi palsu. Alkitab mencatat bahwa Baryesus
mencoba menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari
imannya (ay. 8). Inilah salah satu ciri nabi-nabi palsu yaitu mencoba
menghalang-halangi orang untuk mengenal kebenaran (bagi mereka yang belum
mengenal kebenaran), dan juga mencoba membelokkan seseorang dari iman yang
benar (bagi mereka yang sudah mengenal kebenaran). Hal ini akan terus coba
dilakukan oleh para nabi palsu. Tidak heran bahwa nabi palsu tidak hanya ada di
luar gereja, tetapi justru lebih banyak ada di dalam gereja.
Terkait dengan apa yang dilakukan
Baryesus sebagai nabi palsu, Paulus melakukan tindakan yang sangat tegas.
Paulus yang penuh dengan roh kudus, menghardik dengan keras Baryesus (ay.
9-10). Dengan kuasa Tuhan, Paulus membuat Baryesus menjadi buta dan tidak dapat
melihat (ay. 11). Jika kita membaca kitab-kitab di Perjanjian Baru, kita akan
mengerti bahwa Paulus sangat jarang marah kepada orang lain. Tetapi dalam kasus
ini, Paulus tidak kompromi terhadap nabi palsu. Paulus bahkan menyebutnya
sebagai anak iblis yang penuh dengan tipu muslihat dan segala kejahatan (ay.
10).
Dampak dari penyataan kuasa Tuhan yang
dilakukan oleh Paulus, gubernur tersebut pun menjadi percaya dan takjub akan
kuasa Tuhan (ay. 12), sebelum akhirnya Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya meninggalkan
pulau tersebut (ay. 13). Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya dengan Baryesus,
si nabi palsu itu, tetapi saya yakin bahwa ia sudah tidak mendapat tempat lagi
di orang-orang Pafos. Ia sudah kehilangan nama di hadapan Paulus, yang adalah
nabi Tuhan yang sejati. Kita tidak tahu apakah Baryesus pada akhirnya bertobat
atau tidak, tetapi saya yakin jika ia tetap tidak mau bertobat, maka ia akan
binasa selama-lamanya di dalam neraka kekal.
Jadi, berhati-hatilah jika kita selama
ini mencoba menghambat orang untuk mendengar kebenaran. Terkadang ada pendeta
yang merasa tidak perlu jemaat menjadi cerdas secara rohani, karena ia takut
jemaat dapat mengkritisi kepemimpinannya. Hal ini sangatlah salah. Seharusnya
setiap pendeta memimpin jemaatnya untuk menjadi cerdas, bahkan jika perlu lebih
cerdas dari dirinya sendiri. Jangan hanya membuat kebijakan bahwa kebenaran
hanya monopoli pendeta, dan jemaat tidak perlu tahu apa-apa. Kebijakan tersebut
sama halnya dengan para nabi palsu yang mencoba membelokkan orang-orang dari
mengenal jalan Tuhan yang lurus tersebut. Lantas jika ada pendeta yang
demikian, apa bedanya pendeta tersebut dengan Baryesus? Bukankah mereka
sama-sama adalah anak iblis?
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul 13:6-12
13:6 Mereka mengelilingi seluruh pulau
itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama
Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
13:7 Ia adalah kawan gubernur pulau
itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas
dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah.
13:8 Tetapi Elimas -- demikianlah
namanya dalam bahasa Yunani --, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan
berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut
Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak
Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh
segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang
lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan
datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau
tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa
diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk
menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi
itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
13:13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya
meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes
meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.