Kamis, 15 September 2016

Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 1)



Jumat, 16 September 2016
Bacaan Alkitab: Matius 7:15-20
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” (Mat 7:15)


Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 1)


Mulai hari ini kita akan belajar mengenai nabi-nabi palsu dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Mengapa pembahasan mengenai nabi-nabi palsu ini penting, karena dampak yang ditimbulkan oleh nabi-nabi palsu ini sangat membahayakan. Tidak semua barang palsu memiliki dampak negatif. Tas palsu, baju palsu, dan lain sebagainya tidaklah terlalu membahayakan. Tetapi obat palsu, vaksin palsu, dan lain sebagainya bisa sangat membahayakan. Obat yang seharusnya menyembuhkan, tetapi karena palsu justru bisa membuat orang menjadi sakit.

Pertama kali kata nabi palsu disebutkan dalam Perjanjian Baru adalah dalam Matius 7:15-20, dimana hal tersebut diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa nabi-nabi palsu akan datang kepada orang percaya. Mereka tidak datang dengan pakaian hitam-hitam, atau dengan tulisan besar “Nabi Palsu”, dan lain sebagainya. Mereka datang, menyamar seperti domba padahal mereka adalah serigala yang buas (ay. 15). Patut dicermati di sini ketika Tuhan Yesus berkata bahwa nabi palsu menyamar seperti domba, berarti sangat mungkin mereka tidak datang langsung sebagai pendeta/pembicara, tetapi mulai datang sebagai jemaat biasa, yang membaur dan menyamar dengan sempurna. Lalu kemudian, mereka bisa mulai dipercaya untuk melayani dalam ibadah-ibadah gereja, atau dalam ibadah keluarga. Pada saat itulah, mereka mulai memberikan pengaruh yang “mematikan” bagi jemaat Tuhan yang tidak sadar, sehingga jemaat Tuhan bisa menjadi tersesat.

Yang lebih bahaya adalah ketika nabi-nabi palsu ini mulai memiliki kesempatan untuk berkhotbah atau menyampaikan Firman Tuhan. Hal ini dimulai dengan menyampaikan “firman” yang sedikit menyimpang, dan lama-lama tanpa disadari jemaat mulai tersesat. “Firman” tersebut dikemas dengan sangat baik, dengan kata-kata yang indah, tetapi esensinya ternyata sangat jauh berbeda dari Injil yang diberitakan oleh Tuhan Yesus 2.000 tahun yang lalu. Jadi sebenarnya “firman” atau “injil” yang disampaikan oleh nabi-nabi palsu itu bukanlah Injil yang murni atau Injil yang sebenarnya.

Lalu bagaimana kita dapat mengenal nabi-nabi palsu itu?

Tuhan Yesus berkata bahwa satu-satunya cara untuk menilai apakah seseorang adalah nabi palsu atau bukan, adalah melihat dari buah-buahnya (ay. 16). Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, pohon yang tidak baik, akan menghasilkan buah yang tidak baik, dan tidak mungkin sebaliknya (ay. 17 & 18). Buah berbicara tentang sesuatu yang terlihat dari luar dan bisa dinikmati. Buah tidak hanya bicara tentang apa yang ada di dalam hati, tetapi tentang apa yang terlihat dari luar (yaitu perkataan, perbuatan, bahkan segenap kehidupannya). Sehingga dalam hal ini kita harus pintar melihat dan membedakan buah yang dihasilkan.

Oleh karena itu, orang percaya (jemaat Tuhan) harus juga menjadi cerdas, sehingga dapat membedakan buah dari seseorang, apakah orang itu adalah nabi palsu ataukah orang itu adalah nabi Tuhan. Jemaat tidak boleh tertipu hanya dari kata-kata yang diucapkan oleh seseorang di atas mimbar gereja. Tetapi jemaat Tuhan harus menguji apakah kata-kata yang diucapkan itu sungguh-sungguh dihidupi oleh si pembicara? Apakah firman yang disampaikan benar-benar dilakukan juga oleh si pembicara, sehingga terlihat dari buah-buah hidupnya? Dari buah kehidupannya kita akan mengenal apakah pembicara tersebut adalah nabi Tuhan atau  nabi palsu (ay. 20).

Tidak perlu iri dengan nabi palsu yang terlihat begitu luar biasa di atas mimbar gereja. Kita harus tahu bahwa setiap orang pasti mempertanggungjawabkan perbuatannya (dan juga perkataannya) di hadapan Tuhan. Nabi-nabi palsu itu pun mungkin hanya bisa menikmati hidupnya di dunia ini, karena ketika Tuhan Yesus datang kembali, di hari penghakiman, nabi palsu itu (yaitu mereka yang menghasilkan buah yang tidak baik), akan ditebang dan dibuang ke dalam api.



Bacaan Alkitab: Matius 7:15-20
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.