Kamis, 22 September 2016
Bacaan
Alkitab: 1 Yoh 4:1-6
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. (1 Yoh 4:1)
Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 7)
Satu hal yang perlu kita perhatikan dengan
seksama, yaitu bahwa nabi-nabi palsu dapat berasal dari luar jemaat maupun dari
dalam jemaat, mereka juga dapat “beroperasi” di luar jemaat ataupun di dalam
jemaat. Tetapi menurut pendapat saya, nabi palsu justru lebih banyak ditemukan
di dalam jemaat/persekutuan/gereja. Oleh karena begitu berbahayanya potensi
permasalahan yang ditimbulkan oleh nabi-nabi palsu, Rasul Yohanes sebagai salah
satu murid yang paling dikasihani Tuhan Yesus, mengingatkan dengan
sungguh-sungguh jemaat Tuhan terhadap bahaya ini. Yohanes mengingatkan jemaat
untuk tidak mudah percaya akan setiap roh, tetapi jemaat harus menguji roh-roh
tersebut apakah berasal dari Allah atau tidak (ay. 1a). Pada masa Yohanes hidup
saja (sekitar 2.000 tahun yang lalu) sudah banyak nabi palsu yang telah muncul
dan pergi ke seluruh dunia (ay. 1b). Tentu di masa kini saya yakin sudah sangat
banyak nabi palsu yang ada di dunia, bahkan mungkin sudah menyusup ke
tengah-tengah gereja kita tanpa kita sadari.
Salah satu cara membedakan nabi palsu
adalah dengan cara menguji rohnya. Yohanes memberikan sejumlah petunjuk
praktis, yaitu jika roh itu berasal dari Allah, maka ia akan mengakui Yesus
Kristus berasal dari Allah (Yesus Kristus adalah Anak Allah), dan pasti
meninggikan nama Tuhan Yesus Krists (ay. 2). Sebaliknya, jika roh tersebut
tidak berasal dari Allah, maka akan dapat dilihat dari apa yang
disampaikan/dikatakan/dilakukan bahwa bukan nama Tuhan Yesus Kristus yang
ditinggikan (yang sama artinya dengan tidak mengakui Tuhan Yesus) (ay. 3).
Bagi jemaat yang memang berasal dari
Allah (yaitu mereka yang sudah lahir baru/dilahirkan kembali dari atas/lahir
dari Allah), tentu akan memiliki kepekaan untuk membedakan roh. Seseorang yang
senantiasa bertumbuh dalam kebenaran, memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan
Tuhan dan ingin selalu mengerti kehendak Tuhan, pasti akan peka terhadap roh
yang asing atau roh yang bukan berasal dari Tuhan. Yang jelas Roh dari Tuhan
pasti lebih besar daripada roh dari dunia (ay. 4). Ini bukan berarti hidup kita
bisa lebih enak daripada hidup para nabi palsu tersebut, tetapi ini berarti
bahwa hidup kita akan jauh lebih berkualitas daripada hidup para nabi palsu.
Meskipun secara duniawi atau materi nabi-nabi palsu terlihat lebih diberkati, tetapi
secara kualitas rohani kita jauh lebih unggul dari mereka. Apalagi jika
berbicara masalah kekekalan, kita akan melihat bahwa jalan hidup nabi-nabi
palsu itu adalah jalan tol menuju neraka, sedangkan jalan hidup kita adalah
jalan hidup perjuangan, yang walaupun berat tapi menuju ke Kerajaan Surga.
Ciri lain untuk membedakan roh yang
berasal dari Allah dan roh yang berasal dari dunia (yaitu roh yang bukan
berasal dari Allah) adalah dari apa yang diutarakan atau dikatakan. Roh dari
dunia hanya akan berbicara tentang hal-hal duniawi (makan minum, kesenangan
duniawi, hawa nafsu, harta kekayaan, dan lain sebagainya) (ay. 5). Itulah
mengapa banyak orang dunia yang mau mendengarkan perkataan nabi-nabi palsu. Sedangkan
roh dari Allah pasti berbicara tentang hal-hal yang bersifat surgawi, yaitu
tentang kerajaan Allah, tentang kesucian Allah, kekudusan Allah, tentang
kehendak Allah dan bagaimana kita harus berjuang untuk bisa berkenan bahkan
sempurna di hadapan Allah. Tentu dalam hal ini, seharusnya tidak akan titik
temu antara orang-orang yang takut akan Tuhan dengan nabi-nabi palsu.
Jika orang dunia mau mendengarkan nabi
palsu, maka orang-orang yang hidup dalam kebenaran pasti tidak akan nyaman
mendengarkan suara nabi palsu tersebut. Sebaliknya jika ada nabi yang benar
yang menyuarakan suara Tuhan yang benar, orang-orang yang masih hidup dalam
kedagingan dan hawa nafsu dunia pasti tidak akan nyaman mendengarkan Firman
Tuhan yang benar. Hanya orang-orang yang mau sungguh-sungguh belajar dan rela
membayar harga bagi Kerajaan Allahlah yang sanggup mendengar Firman Tuhan yang
benar (ay. 6a).
Orang-orang yang mengenal Tuhan dengan
benar akan dapat membedakan Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan (ay. 6b).
Jadi, jangan biarkan kita tersesat dan mendengarkan roh yang berasal dari
dunia, yaitu roh nabi-nabi palsu yang menyesatkan. Biarlah kita senantiasa
menguji diri kita, apakah kita sudah berada di pihak yang benar dan senantiasa
bertumbuh ke arah yang benar. Marilah kita uji setiap roh yang berasal dari
orang-orang yang mengaku menyuarakan suara Tuhan, apakah nama Tuhan Yesus
dimuliakan? Apakah yang disampaikan adalah hal-hal surgawi, dan apakah yang
disampaikan membangun iman kita dalam kebenaran yang murni. Mari kita belajar
peka terhadap kebenaran sehingga kita tidak sampai tersesat oleh ucapan para
nabi-nabi palsu tersebut.
Bacaan
Alkitab: 1 Yoh 4:1-6
4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka
berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke
seluruh dunia.
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh
Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai
manusia, berasal dari Allah,
4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku
Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia
telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam
dunia.
4:4 Kamu berasal dari Allah,
anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada
di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
4:5 Mereka berasal dari dunia; sebab
itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
4:6 Kami berasal dari Allah:
barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal
dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh
yang menyesatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.