Sabtu, 17 September 2016
Bacaan
Alkitab: Matius 24:11-13
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. (Mat 24:11)
Nabi-nabi Palsu dalam Perjanjian Baru (Bagian 2)
Bagian kedua dari seri renungan
mengenai nabi palsu adalah dalam Matius 24:11-13. Ayat ini diucapkan oleh Tuhan
Yesus sendiri saat Tuhan Yesus berkhotbah mengenai tanda-tanda kedatangan-Nya.
Perlu diperhatikan bahwa salah satu tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus yang
kedua kali adalah adanya nabi-nabi palsu. Dan salah satu tanda bagi kita untuk
mengenali nabi-nabi palsu ini adalah mereka menyesatkan banyak orang (ay. 11).
Kata “menyesatkan” dalam bahasa aslinya adalah planēsousin (πλανήσουσιν)
yang berasal dari kata dasar planaó (πλανάω), yang dapat diartikan sebagai to cause to wander, to wander
(menyebabkan mengembara/berkeliaran), go
astray (tersesat), get off-course (kelaur jalur), to
deviate from the correct path (menyimpang dari jalan/jalur yang benar), roaming
into error (menjelajah/masuk ke dalam kesalahan) dan be misled (menyebabkan
tersesat/tertipu/terperdaya).
Dari arti di atas terlihat jelas
perbedaan antara nabi Tuhan dengan nabi palsu. Nabi Tuhan harus memiliki sikap
seperti gembala yang benar (sama seperti Tuhan Yesus adalah Gembala Agung kita).
Gembala yang benar tidak akan pernah membiarkan domba-dombanya tersesat. Jika
ada domba yang tersesat pasti gembala yang benar akan berusaha untuk mencarinya.
Gembala yang benar akan memberi makan domba-dombanya, menuntun domba-dombanya
ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Di sisi lain, nabi palsu
adalah “gembala” yang jahat. Nabi palsu tidak akan menjaga domba-dombanya
(jemaat), tetapi justru akan membuat jemaat tercerai-berai.
Nabi palsu akan menyesatkan orang-orang
(dalam hal ini orang percaya/jemaat Tuhan), yaitu membuat jemaat meyimpang dari
jalan/jalur yang benar. Mereka akan membuat jemaat memasuki error/kesalahan (hidup yang salah/tidak
benar) dan menyebabkan jemaat tertipu/terperdaya. Tentu tipu muslihat yang
digunakan ini bisa frontal atau secara halus. Namun menurut pendapat saya
secara pribadi, sebagian besar nabi palsu akan memperdaya secara halus tanpa
sadar, hingga lambat laun jemaat berada di jalur yang salah dan tidak mungkin
dapat diperbaiki lagi.
Ciri-ciri jemaat yang sudah berada
dalam kondisi tidak dapat diperbaiki lagi dapat terlihat dari ayat selanjutnya,
yaitu mereka akan kehilangan kasih (menjadi dingin) dan menjadi durhaka (ay.
12). Kasih yang merupakan ciri khas para pengikut Kristus, mulai hilang. Jemaat
yang tersesat mulai menjadi durhaka. Anak memberontak terhadap orang tua, suami
istri saling memberontak. Jemaat memberontak terhadap pendeta, dan sebaliknya
pendeta pun juga memberontak terhadap jemaatnya karena merasa paling benar.
Gereja Tuhan yang seharusnya memancarkan kasih Kristus, justru kehilangan kasih
dan menjadi dingin. Akibatnya gereja tidak ada bedanya dengan perkumpulan umat
agama lain, bahkan perkumpulan sekuler lainnya. Orang ke gereja hanya untuk
berkumpul, makan-makan, atau bahkan memprospek jemaat lain untuk ikut dalam
bisnis MLM-nya. Akibatnya gereja sudah tidak berada di jalur yang benar karena
adanya nabi palsu di dalam gereja yang akhirnya membuat jemaat tercerai-berai.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Alkitab mengatakan bahwa orang yang benar harus berusaha berhatahan hingga
akhir agar kita diselamatkan (tetap selamat) (ay. 13). Kata bertahan di sini
artinya tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran nabi palsu dan tetap setia
kepada Injil yang benar yaitu Injjil Kristus. Hanya orang-orang yang mampu
bertahan (dengan perjuangan) dalam kondisi ini yang nantinya akan diselamatkan.
Ingat bahwa keselamatan tersebut harus diartikan sebagai “dikembalikan kepada
rancangan Allah yang semula”.
Ini adalah tantangan yang berat dan
tidak ringan. Jemaat Tuhan yang hidup di akhir zaman ini (yaitu di masa-masa
menjelang kedatangan Kristus yang kedua kali), mau tidak mau harus berhadapan
dengan nabi-nabi palsu yang semakin banyak. Ingat bahwa nabi palsu itu bersifat
menyesatkan jemaat, yaitu membuat jemaat tertipu, terperdaya, dan terhilang.
Oleh karena itu, bagian kita adalah menjaga diri kita dan juga kawanan domba
Allah untuk tetap bertahan dari bujukan nabi palsu. Artinya kita harus cerdas
dan juga membuat jemaat lain menjadi cerdas supaya tidak mudah tertipu oleh
bujuk rayu si nabi palsu.
Bacaan
Alkitab: Matius 24:11-13
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan
menyesatkan banyak orang.
24:12 Dan karena makin bertambahnya
kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai
pada kesudahannya akan selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.