Minggu, 2 Oktober 2016
Bacaan
Alkitab: Ayub 13:7-10
Sudikah kamu berbohong untuk Allah, sudikah kamu mengucapkan dusta untuk
Dia? (Ayb 13:7)
Berbohong untuk Allah
Ternyata tanpa kita sadari, kita sering
berbohong untuk Allah. Perkataan saya tersebut pasti langsung dibantah oleh
kebanyakan pembaca renungan ini. Akan tetapi, sejujurnya kita sering
mengucapkan perkataan dusta atau bohong yang seakan-akan kita ucapkan untuk
membela Tuhan. Padahal hakekat Tuhan
sendiri adalah benar, sehingga ketika kita mengucapkan perkataan dusta, itu
bukanlah berasal dari Tuhan.
Jika mau jujur, justru banyak pelayan
Tuhan (yang melayani di gereja atau persekutuan) yang sebenarnya berbohong
untuk Allah. Tidak percaya? Berapa banyak worship leader, pengkhotbah, bahkan
pendeta yang sering berkata “kami mengasihi-Mu Tuhan” di atas mimbar?
Pertanyaan saya cuma satu: “Apakah benar bahwa mereka mengasihi Tuhan?”. Cukup
banyak worship leader atau pengkhotbah yang sudah terbiasa mengucapkan
perkataan seperti itu seakan-akan mereka sudah mengasihi Tuhan, padahal hidup
mereka sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut. Perkataan mereka diucapkan
supaya jemaat merasa seolah-olah hadirat Tuhan turun dan mereka dipandang
sebagai pelayan yang sungguh-sungguh baik di mata manusia, padahal di mata
Tuhan, itu adalah nol besar. Di mata Tuhan, sebenarnya mereka berbohong untuk
Allah, bahkan mengucapkan perkataan dusta untuk Tuhan (ay. 7).
Padahal sebenarnya, dengan mengucapkan
perkataan yang tidak benar itu (perkataan dusta), mereka bukan sedang membela
Tuhan tetapi hanya membela lembaga, institusi, organisasi, gereja, agama, atau
membela diri mereka sendiri. Ketika saya merenungkan hal ini, ternyata
perbedaan antara membela Tuhan dengan membela organisasi bahkan membela gereja,
itu sangatlah tipis. Tuhan berkata bahwa seseorang yang benar-benar memihak
Allah dan membela Tuhan, tidak mungkin berbuat atau mengatakan sesuatu yang
bukan kebenaran (ay. 8).
Permasalahannya, Tuhan seperti sedang
diam. Orang-orang seperti ini, yang seakan-akan melayani Tuhan dengan kata-kata
yang indah-indah (supaya dipandang sebagai pelayan yang memiliki karunia),
justru semakin sering diberi tugas pelayanan oleh otoritas gereja. Padahal jika
kita benar-benar hidup dalam kebenaran dan persekutuan dengan Tuhan, maka kita
akan dapat membedakan apakah kalimat para worship leader dan penyembahannya itu
benar atau tidak. Kita juga akan dapat membedakan apakah khotbah yang
disampaikan para pembicara itu benar atau tidak. Kepekaan ini yang harus kita
miliki untuk dapat membedakan manakah mereka yang sungguh-sungguh membela
Tuhan, atau mereka yang hanya membela organsiasi dan institusi rohani.
Dalam hal ini, betapa berbahayanya jika
orang-orang seperti ini tidak sadar bahwa Tuhan itu maha tahu. Tuhan dapat
menyelidiki isi hati manusia dan memeriksanya. Satu hal yang harus kita
tanamkan dalam hati kita, “kira-kira, berapa nilai rapor kita di hadapan
Tuhan?” (ay. 9a). Hal itu harus senantiasa kita pergumulkan dan persoalkan di
hadapan Tuhan. Berapa nilai rapor kehidupan kita di hadapan Tuhan saat ini?
Apakah kita sudah sungguh-sungguh hidup benar di hadapan-Nya, atau semua
perbuatan kita yang terlihat baik, sesungguhnya adalah omong kosong semata?
Ingatlah bahwa Tuhan kita tidak dapat ditipu. Kita bisa saja menipu manusia,
tetapi kita tidak akan pernah dapat menipu Tuhan (ay. 9b). Hukuman Tuhan akan
nyata suatu saat nanti, bahkan hukuman yang sangat keras kepada mereka yang
sebenarnya menipu Tuhan (ay. 10). Orang-orang yang menipu Tuhan tidak akan
pernah bisa masuk ke langit baru dan bumi baru, tetapi akan dilemparkan ke dalam
api kekal di neraka (Mat 7:21-23), yaitu mereka yang mengucapkan dusta,
melakukan dusta, dan mencintai dusta (Why 21:8, 27, 22:15).
Bacaan
Alkitab: Ayub 13:7-10
13:7 Sudikah kamu berbohong untuk
Allah, sudikah kamu mengucapkan dusta untuk Dia?
13:8 Apakah kamu mau memihak Allah,
berbantah untuk membela Dia?
13:9 Apakah baik, kalau Ia memeriksa
kamu? Dapatkah kamu menipu Dia seperti menipu manusia?
13:10 Kamu akan dihukum-Nya dengan
keras, jikalau kamu diam-diam memihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.