Kamis, 29 September 2016
Bacaan
Alkitab: 2 Tawarikh 16:11-12
Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada
kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia
tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib. (2 Taw 16:12)
Mencari Tuhan atau Tabib?
Masih terkait dengan renungan
sebelumnya tentang Raja Asa, maka hari ini kita akan melihat akhir riwayat Raja
Asa (ay. 11). Raja Asa yang mengawali pemerintahannya dengan baik dan takut
akan Tuhan, namun pada akhir-akhir hidupnya, ia menjadi sakit hati dan
melakukan perbuatan yang jahat di mata Tuhan karena tidak mau dikoreksi.
Pada akhir masa hidupnya, Raja Asa
menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah (ay. 12a).
Sangat mungkin sakit ini adalah luka yang ditimbulkan ketika Raja Asa berperang
melawan musuh-musuhnya. Hal ini karena pada ayat-ayat sebelumnya, Hanani juga
telah menubuatkan bahwa mulai saat itu, Raja Asa akan mengalami peperangan (ay.
9).
Sebagai seorang raja yang pernah hidup
menurut Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, bahkan pernah mengalami mujizat
dan pertolongan Tuhan dalam peperangan melawan musuh-musuhnya, seharusnya Raja
Asa sadar bahwa ketika ia sakit, ia juga dapat berseru kepada Tuhan. Ia dapat
mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh agar dilepaskan dari penyakitnya tersebut.
Namun Alkitab menulis bahwa dalam kesakitannya itu (sangat mungkin ini adalah
sakit yang sudah sangat parah), ia tidak mencari pertolongan Tuhan, tetapi
pertolongan tabib-tabib (ay. 12b).
Menjadi pertanyaan bagi kita yang hidup
di zaman modern ini, apakah memang kita tidak boleh mencari pertolongan dari
tabib (atau dokter di masa kini), tetapi hanya boleh mencari pertolongan dari
Tuhan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kita perlu sungguh-sungguh membedah apa yang dialami oleh Raja Asa. Penyakit
Raja Asa bukanlah penyakit sembarangan, karena Tuhan sendiri yang telah
membuatnya sakit. Dalam hal ini, Tuhan telah berkata dengan jelas melalui
nabi-Nya yaitu Hanani, bahwa Raja Asa akan mengalami banyak peperangan, dan
mungkin salah satu peperangan tersebut telah melukai kakinya. Raja Asa tentu
tahu bahwa ini adalah konsekuensi dari kesalahannya, sehingga seharusnya ia
melakukan pemberesan terlebih dahulu di hadapan Tuhan. Tetapi ia justru lebih
mengandalkan tabib-tabib istana untuk mengobatinya tanpa sedikitpun meminta
pertolongan Tuhan.
Dalam konteks zaman modern, hal ini
tidak dapat dipandang dari sudut pandang yang sempit dan picik bahwa kita tidak
boleh meminta pertolongan tabib atau dokter atau tidak boleh meminum obat
medis. Dalam hal ini kita harus melihat konteks kejadian saat itu yaitu Raja
Asa telah diperingatkan Tuhan akan dosanya sehingga ia perlu mengakui dan
membereskan dosanya di hadapan Tuhan. Jika kita mau jujur, penyakit yang
diderita oleh seseorang juga dapat disebabkan karena dosa-dosa orang tersebut.
Jika memang ada hamba Tuhan (tentunya yang mempunyai karunia nubuat) yang menyampaikan
suara Tuhan kepada orang yang sakit tersebut, maka alangkah baiknya orang yang
sakit tersebut dengan rendah hati mengakui dosa dan kesalahannya di hadapan
Tuhan terlebih dahulu. Dalam kasus seperti ini, jika orang yang sakit tidak
sungguh-sungguh mencari Tuhan terlebih dahulu, bisa jadi tindakan medis pun
tidak akan dapat menyembuhkannya.
Namun hendaknya kita tidak cepat
menghakimi orang yang sakit itu karena ia telah berdosa kepada Tuhan. Kita
melihat bagiamana contoh Ayub yang juga menderita sakit walaupun ia tidak
bersalah kepada Tuhan. Namun alangkah baiknya jika setiap orang yang sakit
terlebih dahulu mencari pertolongan Tuhan, supaya diberi kepekaan untuk
mengambil tindakan selanjutnya. Tuhan pun dapat menggunakan tangan tabib atau
dokter atau obat-obatan untuk menyembuhkan kita. Tetapi jika kita mengandalkan
kekuatan medis tanpa mengakui kekuatan Tuhan, maka itu sama saja dengan
menduakan Tuhan dan tidak menempatkan Tuhan di posisi yang seharusnya. Carilah
Tuhan terlebih dahulu, utamakan Dia dalam segala hal, dan bertindaklah sesuai
dengan perintah-Nya, maka kita akan melihat kuasa-Nya nyata dalam hidup kita.
Bacaan
Alkitab: 2 Tawarikh 16:11-12
16:11 Sesungguhnya riwayat Asa dari awal sampai akhir tertulis dalam kitab
raja-raja Yehuda dan Israel.
16:12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit
pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu
ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.