Rabu, 9 November 2011
Bacaan Alkitab: Imamat 18:1-6
“Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.” (Im 18:3)
Berani Tampil Beda
Dalam bacaan Alkitab kita saat ini, kita melihat kondisi bangsa Israel yang sedang diproses oleh Tuhan. Ketika Tuhan berfirman kepada Musa saat itu, bangsa Israel sudah keluar dari perbudakan di tanah Mesir dan sedang menuju ke tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Tuhan. Selama 430 tahun diperbudak di tanah Mesir, tentunya tanpa disadari, cukup banyak pengaruh Mesir yang diterima oleh bangsa Israel, dan mungkin saja pengaruh-pengaruh tersebut sedikit demi sedikit masuk ke dalam pemikiran bangsa Israel, terutama dengan agama Mesir yang menganut sistem politeisme (banyak dewa).
Saat itu pula, di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, juga telah diam bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Pada umumnya mereka pun menyembah dewa seperti bangsa Mesir, namun perbedaan utama antara bangsa-bangsa Kanaan dengan bangsa Mesir adalah sebagian besar bangsa di Kanaan hanya menyembah 1 dewa utama saja, berbeda dengan bangsa Mesir yang menyembah banyak dewa. Hal ini dapat terlihat pada kisah bangsa Filistin yang menyembah dewa Dagon ataupun bangsa-bangsa lainnya yang menyembah dewa Baal.
Dalam bacaan kita hari ini, Tuhan sekali lagi menekankan bahwa Dialah Tuhan atas bangsa Israel (ay. 2). Penekanan ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak ingin bangsa pilihannya mengikuti kesalahan bangsa-bangsa lain dengan menyembah dewa-dewa. Tuhan ingin bangsa Israel hanya menyembah Tuhan sebagai satu-satunya Tuhan. Tuhan ingin agar bangsa Israel sebagai bangsa pilihannya tampil beda dengan bangsa-bangsa lainnya. Tampil beda di sini tentu saja berkaitan dengan iman mereka kepada Tuhan, yang tercermin dari kehidupan agamawi mereka.
Dalam ayat 4, Tuhan menekankan bahwa bangsa Israel tidak boleh meniru gaya hidup dahulu ketika mereka masih berada di Mesir, dan juga tidak boleh meniru gaya hidup bangsa-bangsa Kanaan, tempat di mana mereka akan tinggal selanjutnya. Tuhan tidak ingin bangsa Israel mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Satu-satunya keinginan Tuhan adalah agar bangsa Israel melakukan peraturan-peraturan yang Tuhan berikan, dan juga berpegang pada ketetapan-ketetapan yang Tuhan berikan.
Mungkin kehidupan kita saat ini seperti bangsa Israel, di mana kebayakan orang di sekitar kita memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan iman kita. Banyak hal-hal yang Alkitab terang-terangan menyatakan sebagai dosa, tetapi di zaman akhir ini dianggap sebagai hal yang biasa. Saat kita dihadapkan dalam kondisi seperti itu, bagaimana reaksi kita? Mampukah kita tampil berbeda dan tidak mengikuti kebiasaan orang lain yang jelas-jelas bertentangan dengan Firman Tuhan? Ingat janji Tuhan, bahwa ketika kita memilih untuk berpegang pada ketetapan dan peraturan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kehidupan kepada kita (ay. 5). Kehidupan tersebut tidak hanya berarti kehidupan yang kita alami di dunia ini, tetapi juga kehidupan kekal di surga kelak (Yoh 3:16).
Bacaan Alkitab: Imamat 18:1-6
18:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
18:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
18:4 Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
18:5 Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.