Kamis, 03 November 2011

Jangan Sampai Hilang dari Ingatan

Sabtu, 5 November 2011

Bacaan Alkitab: Ulangan 4:5-9

“Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu” (Ul 4:9)


Jangan Sampai Hilang dari Ingatan


Saat saya menulis renungan ini, saya sedang membuka Alkitab lama saya yang saya sering gunakan sejak saya kecil hingga lulus kuliah, karena setelah saya bekerja memang saya akhirnya membeli Alkitab baru lagi. Di Alkitab lama, saya suka menyelipkan pembatas-pembatas Alkitab, dan bahkan beberapa kartu ucapan terima kasih yang saya terima ketika melakukan pelayanan di kampus. Ada juga beberapa kartu spesial dari teman-teman terdekat saya. Ketika saya melihat-lihat kembali berbagai macam pembatas serta kartu-kartu tersebut, ingatan saya seakan kembali kepada masa-masa kuliah, karena pelayanan yang saya lakukan semasa saya kuliah begitu berkesan dan melekat di kenangan saya.

Memang sesuatu yang baik sudah seharusnya saya ingat. Demikian juga Musa yang mengingatkan bangsa Israel agar tidak melupakan segala ketetapan dan peraturan yang telah disampaikan oleh dirinya. Apa yang Musa harapkan adalah agar bangsa Israel tetap mengingat segala ketetapan dan peraturan tersebut, dan tidak hanya sekedar mengingat, tetapi juga melakukannya ketika nantinya bangsa Israel telah masuk ke dalam tanah perjanjian (ay. 5).

Musa pun mengingatkan bangsa Israel untuk melakukan segala ketetapan dan peraturan tersebut dengan setia (ay. 6a). Mungkin Musa merasa bahwa ajalnya sudah dekat, sehingga Musa ingin agar bangsa Israel tetap setia mengikut Tuhan walaupun sudah tidak dipimpin oleh dirinya lagi. Mungkin juga Musa khawatir bahwa kondisi tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madunya akan sedikit demi sedikit mempengaruhi bangsa Israel untuk tetap mengingat Tuhan. Terlebih dengan banyaknya suku-suku yang mendiami tanah Kanaan pada waktu itu yang masih belum mengenal Tuhan. Musa ingin agar bangsa Israel tidak terpengaruh dengan kondisi dan tradisi yang ada di sekitar mereka.

Segala ketetapan dan peraturan Tuhan tersebut akan menjadi dasar bagi bangsa Israel untuk menjalani hidup mereka sehari-hari. Sesungguhnya segala perintah-perintah Tuhan pun akan mampu membuat hidup kita menjadi lebih bijaksana dibanding orang lain (Mzm 119:98). Oleh karena itu, Musa mengingatkan bangsa Israel untuk terus menerus memegang ketetapan Tuhan tersebut agar bangsa Israel bisa menjadi bangsa yang bijaksana dan berakal budi (ay. 6b).

Sebenarnya bangsa Israel menjadi bangsa yang luar biasa karena mereka memiliki Allah yang sangat dekat dengan mereka (ay. 7), bahkan Allah pun menampakkan diri dalam bentuk tiang awan dan tiang api, dan bahkan beberapa kali pun berbicara secara langsung kepada mereka. Allah pun banyak membuat mujizat selama bangsa Israel ada di padang gurun, termasuk memberi makan manna setiap hari dengan caraNya yang ajaib. Selain itu bangsa Israel pun diberikan ketetapan dan peraturan oleh Allah sendiri (ay. 8). Bangsa-bangsa lain mungkin menyusun hukum-hukum mereka berdasarkan tradisi atau kesepakatan bersama, tetapi hukum yang digunakan bangsa Israel adalah hukum Taurat yang berasal dari surga, karena Allah sendirilah yang memberikan hukum Taurat kepada bangsa Israel.

Musa mengingatkan bangsa Israel agar tidak melupakan hal-hal yang telah mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri. Selama di padang gurun, Allah telah membuat banyak mujizat yang luar biasa. Musa tidak ingin bahwa bukti penyertaan Tuhan tersebut hilang dari ingatan generasi yang akan datang. Oleh karena itu Musa menasehatkan bangsa Israel agar mereka tetap memberitahukan kasih setia Tuhan yang telah dialami oleh generasi pertama yang masuk ke tanah Kanaan kepada anak-anak mereka, bahkan sampai cucu dan cicit mereka (ay. 9).

Apa yang kita dapat tarik dari bacaan Alkitab kita hari ini adalah bagaimana kita bisa meninggalkan sesuatu yang nantinya akan berguna bagi generasi yang akan datang. Jika kita hanya menikmati mujizat Tuhan dalam kehidupan kita tanpa membaginya kepada orang lain, maka bisa-bisa segala mujizat Tuhan itu hanya akan menjadi sejarah kita, tanpa ada orang lain yang mengetahuinya. Tetapi jika kita mau membaginya, mungkin itu akan menjadi berkat bagi orang lain. Apa yang kita bisa bagi mungkin adalah pengalaman hidup kita di mana Tuhan telah menolong kita dari masalah yang kita alami, atau hal apapun yang dapat mengingatkan orang lain akan Tuhan.

Banyak cara yang bisa kita lakukan. Kita bisa bersaksi ke orang-orang terdekat kita, keluarga kita, ataupun dalam jemaat, atau bisa juga kita menuliskan segala pengalaman kita agar orang lain dapat membacanya dan mengerti akan kasih Tuhan, atau apapun juga yang dapat membuat orang lain dan kita sendiri tidak melupakan Tuhan. Pepatah mengatakan bahwa salah satu ciri bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri. Akan tetapi bagaimana suatu bangsa tidak melupakan sejarah jika tidak ada yang mengusahakan sejarah tersebut agar tidak sampai hilang? Tugas kita, anda dan saya, adalah untuk selalu mengingat dan melakukan Firman Tuhan dengan setia, dan juga menjaganya agar Firman tersebut tidak sampai hilang dari ingatan kita, bahkan kita pun harus terus meneruskan Firman Tuhan itu dari generasi ke generasi.


Bacaan Alkitab: Ulangan 4:5-9

4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

4:7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

4:8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

4:9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.