Jumat, 18 November 2011
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:6-8
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” (2 Tim 4:7)
Mengakhiri Pertandingan dengan Baik
Pernahkah kita memperhatikan berita dukacita pada surat kabar yang kita baca sehari-hari? Jika saya boleh menyimpulkan, biasanya berita dukacita tersebut terbagi menjadi dua, berita dukacita orang percaya, dan berita dukacita orang yang belum percaya. Kalau orang yang meninggal dunia adalah orang yang takut akan Tuhan, orang yang telah melayani Tuhan, biasanya ada kata-kata iman yang positif seperti “Telah berpulang ke rumah Bapa di surga…”, sedangkan jika yang meninggal dunia adalah orang yang belum percaya, biasanya hanya ditulis “Telah meninggal dunia…”. Sangat jauh bedanya kematian orang yang percaya dan orang yang belum percaya. Saya malah ingin ketika saya meninggal nanti, di surat kabar ditulis kata-kata “Berita Sukacita” dan bukannya “Berita Dukacita”. Ya, kita pun seharusnya bersukacita ketika kita meninggalkan dunia ini karena bagi orang percaya, hal tersebut berarti kita akan bertemu dengan Tuhan di surga dalam kekekalan.
Surat 2 Timotius adalah surat terakhir Paulus sebelum akhirnya ia mati sebagai martir di kota Roma. Paulus menyadari bahwa waktu kematiannya sudah dekat, sehingga ia pun berkata kepada Timotius, anak rohaninya, bahwa darahnya sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematiannya sudah dekat (ay. 6). Bayangkan jika kita berada dalam posisi Paulus saat itu, apakah kita akan menjadi takut dan kuatir, atau kita justru malah bersukacita? Paulus dalam suratnya yang lain mengatakan bahwa baginya, hidup adalah [hidup untuk] Kristus, dan mati adalah keuntungan (Flp 1:21).
Paulus tahu bahwa hidup ini adalah seperti suatu pertandingan lari atau maraton. Suka atau tidak suka, seseorang akan menuju ke garis akhir. Pertanyaannya, apakah yang kita lakukan selama pertandingan tersebut? Apakah kita berlari dengan baik, ataukah kita berlari dengan asal-asalan? Paulus dengan tegas mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik (ay. 7). Walaupun kehidupan Paulus awalnya adalah menganiaya jemaat Tuhan, tetapi akhirnya Paulus bertobat dan justru mengabarkan Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan.
Paulus pun menulis, bahwa sebagaimana pemenang dari pertandingan lari akan mendapatkan hadiah, demikian juga para pemenang dari pertandingan kehidupan akan mendapatkan “hadiah” dari Tuhan. Dalam ayat 8, Paulus menulis bahwa Tuhan akan menyediakan mahkota kebenaran bagi Paulus yang telah mengakhiri pertandingannya dengan baik. Tuhan pun adalah Hakim yang adil, sehingga Ia pun akan memberikan hadiah kepada semua orang yang telah mengakhiri pertandingan dengan baik.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mempersiapkan diri kita untuk bertanding dengan baik? Sudahkah kita benar-benar fokus untuk menuju garis akhir dengan baik? Mungkin ada di antara kita yang memiliki awal yang kurang baik, tetapi selama kita berusaha untuk mengakhiri pertandingan dengan baik, pasti Tuhan akan berkenan atas usaha kita. Ingat, Tuhan adalah Hakim yang adil, sama seperti Tuhan pun mau menerima Paulus yang dulunya adalah penganiaya jemaat Tuhan, demikian juga Tuhan akan mau menerima kita, seburuk apapun masa lalu kita. Bukan masa lalu yang Tuhan permasalahkan, tetapi bagaimana kita menjalani sisa kehidupan kita dengan sebaik-baiknya hingga nanti kita tiba di garis akhir kita.
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:6-8
4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.