Kamis, 24 November 2011

Mengajarkan Firman Tuhan kepada Anak-anak Kita

Kamis, 24 November 2011

Bacaan Alkitab: Ulangan 6:4-9

“Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ul 6:7)


Mengajarkan Firman Tuhan kepada Anak-anak Kita


Beberapa waktu lalu saya pernah berpikir, jika saya telah memiliki anak, bagaimana cara mendidik anak saya nanti agar tetap takut akan Tuhan? Saya melihat bahwa semakin hari kondisi dunia semakin mengkhawatirkan. Jika saat ini saja pengaruh negatif sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan anak-anak yang dididik dengan baik sejak kecil, kadang-kadang berubah ketika dewasa karena pengaruh lingkungan mereka. Pengaruh-pengaruh negatif seperti narkoba, seks bebas, dan lain-lain semakin menakutkan, apa lagi di zaman anak saya hidup nantinya.

Jauh sebelum saya memikirkan hal tersebut, Musa pun sudah melihat pentingnya pendidikan iman sejak dini kepada anak-anak. Dalam bacaan kita kali ini, Musa memulainya dengan prinsip utama yaitu Tuhan, Allah bangsa Israel adalah Tuhan yang esa (ay. 4). Artinya, tidak ada Tuhan lain yang berkuasa dalam kehidupan bangsa Israel. Satu-satunya Tuhan yang harus disembah adalah Tuhan itu sendiri. Selanjutnya Musa memerintahkan bangsa Israel untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatannya (ay. 5). Tuhan Yesus pun mengatakan bahwa mengasihi Allah adalah hukum yang paling terutama (Mat 22:37).

Selanjutnya, Musa memerintahkan bangsa Israel agar apa yang diajarkan Musa (yaitu Firman Tuhan dan segala peraturan dari Tuhan), harus diperhatikan oleh bangsa Israel (ay. 6). Dan tidak hanya diperhatikan, Musa juga meminta bangsa Israel mengajarkan secara berulang-ulang kepada anak-anak mereka, dan membicarakan tentang Firman Tuhan dalam segala kondisi (ay. 7). Bahkan secara agak ekstrim, Musa meminta agar Firman Tuhan selalu diikatkan pada tangan dan menjadi lambang di dahi mereka, bahkan menuliskan pada pintu rumah dan pintu gerbang mereka (ay. 8-9). Saya sendiri belum pernah ke Israel, tetapi dari beberapa sumber, mereka mengatakan bahwa di pintu-pintu Israel biasanya ditulis beberapa kutipan dari Taurat.

Melihat hal ini, sudah seharusnya kita pun memperlakukan Firman Tuhan seperti apa yang Musa ajarkan kepada bangsa Israel. Tidak cukup kita hanya mendengar Firman Tuhan pada hari Minggu saja, terlebih anak-anak kita. Saya yakin bahwa anak-anak kita pun tak cukup hanya ikut Sekolah Minggu pada hari Minggu saja. Apalagi jika dalam kehidupan sehari-hari kedua orang tua pun tidak pernah menyinggung-nyinggung tentang Firman Tuhan. Anak-anak akan lebih banyak mendapat pengaruh dari lingkungan di sekitarnya, entah sekolah, ataupun teman-teman bermainnya. Bagaimana anak kita bisa memiliki iman yang kuat jika orang tuanya tidak pernah mengajarkan tentang Firman Tuhan? Kita rasanya perlu mencontoh apa yang dilakukan saudara-saudara kita yang beragama lain, di mana mereka rela membayar guru untuk mengajar anak-anak mereka mengaji. Paling tidak, mereka pun terbiasa untuk membaca kitab suci mereka sendiri. Sedangkan kita, pernahkah kita berpikir untuk mendatangkan guru sekolah minggu untuk datang ke rumah dan mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kita selain pada hari Minggu?

Saat ini anak saya pun masih belum lahir, tetapi saya dan isteri saya belajar paling tidak untuk mulai mengucapkan Firman Tuhan selagi anak saya masih dalam kandungan. Walaupun saya tidak tahu apakah ia sudah bisa mendengar atau tidak, tetapi paling tidak kami mencoba untuk membangun keluarga yang dilandasi oleh Firman Tuhan sejak awal. Semoga itu pun dapat menjadi dasar bagi anak saya nanti yang akan menghadapi dunia yang lebih berbahaya dari sekarang.


Bacaan Alkitab: Ulangan 6:4-9

6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.