Selasa, 15 November 2011

Lidah

Rabu, 16 November 2011

Bacaan Alkitab: Yakobus 3:9-12

“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah” (Yak 3:9)


Lidah


Pernahkah kita memperhatikan fenomena ketika kita selesai beribadah di gereja, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta? Pada umumnya di Jakarta, kebanyakan jemaat sudah memiliki mobil atau minimal sepeda motor. Pada saat ibadah telah selesai, biasanya keadaan di tempat parkir gereja menjadi ramai. Mungkin saja ada beberapa kejadian di mana kondisi kendaraan yang akan keluar menjadi semrawut. Saat itu, apakah yang terjadi? Mungkinkah beberapa pengendara yang mulai tidak sabaar kemudian membunyikan klakson, dan bahkan mungkin mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk dikatakan? Padahal tidak sampai 10 menit sebelumnya mereka berdoa kepada Tuhan dan memuji serta menyembah Tuhan dengan mulut dan lidah mereka. Bagaimana mungkin hanya dalam hitungan menit, mulut yang awalnya memuji Tuhan kini mengeluarkan kata-kata yang kotor?

Bacaan Alkitab kita hari ini mengatakan bahwa sekitar 2000 tahun yang lalu, Yakobus telah mengingatkan jemaat Tuhan untuk berhati-hati menggunakan mulut dan lidah kita. Yakobus mengatakan bahwa lidah dapat digunakan untuk memuji Tuhan, sementara di sisi lain lidah dapat mengucapkan kutuk kepada manusia, padahal manusia itu adalah ciptaan Tuhan juga (ay. 9). Jadi bagaimana mungkin dari mulut dan lidah yang sama keluar kata-kata berkat dan juga kata-kata kutuk (ay. 10)

Bagi kita yang telah diberkati Tuhan, kita seharusnya mencerminkan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita, baik dalam pikiran, perbuatan, maupun perkataan kita. Terlebih apabila kita telah melayani Tuhan sebagai orang-orang yang menyampaikan Firman Tuhan, entah dalam kelompok sel maupun dalam jemaat pada umumnya. Apa yang kita katakan seharusnya konsisten. Jangan sampai di atas mimbar kita mengucapkan kata-kata yang indah dan memberkati orang lain, tetapi sepulangnya kita dari gereja, kita memaki-maki orang lain, mungkin memaki pembantu rumah tangga kita karena pekerjaannya. Demikian juga bagi orang-orang yang terpanggil untuk menulis hal-hal yang bisa menjadi berkat bagi orang lain, jangan sampai di satu sisi seseorang mampu menulis buku rohani yang indah, namun ternyata tulisan-tulisan di facebook atau twitternya tidak mencerminkan Tuhan sama sekali.

Tuhan ingin agar murid-muridNya hidup dengan konsisten. Tuhan tidak ingin murid-muridNya memiliki standar hidup yang ganda. Firman Tuhan yang telah kita ucapkan, apalagi yang telah kita sampaikan kepada orang lain, juga harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Rasul Paulus pun mengatakan bahwa ia melatih tubuhnya dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah ia memberitakan Injil kepada orang lain, ia sendiri tidak ditolak (1 Kor 9:27). Maksudnya adalah Paulus belajar bahwa apa yang ia telah ajarkan kepada orang lain, tentunya juga harus telah ia lakukan sebelumnya. Paulus tidak mau memberitakan Injil sebelum ia sendiri melakukan Injil tersebut.

Tuhan tidak ingin lidah kita digunakan untuk mengucapkan hal-hal yang tidak baik. Tuhan ingin agar kata-kata berkat dan kata-kata positif saja yang keluar dari lidah kita. Tidak pernah sumber yang sama memancarkan air tawar dan air pahit, tidak pernah pohon ara menghasilkan buah zaitun dan pokok anggur menghasilkan buah ara. (ay. 11-12). Apa yang kita katakan mencerminkan isi hati kita. Jika kita mengaku bahwa kita adalah pengikut Kristus, tentunya apa yang kita perkatakan harus mencerminkan Kristus. Mari kita instropeksi, apakah perkataan kita sudah sesuai dengan perkataan Kristus? Jika tidak, jangan-jangan kita masih belum menjadi pengikut Kristus.


Bacaan Alkitab: Yakobus 3:9-12

3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,

3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.