Rabu, 23 November 2011

Membuang Hal-hal yang Menyesatkan

Minggu, 20 November 2011

Bacaan Alkitab: Matius 18:8-9

“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.” (Mat 18:9)


Membuang Hal-hal yang Menyesatkan


Beberapa tahun yang lalu, ketika saya membaca ayat ini, saya merasa bahwa Tuhan Yesus sedang berbicara tentang kiasan. Masa iya sih kita disuruh memotong tangan atau kaki kita kalau tangan dan kaki kita menyesatkan kita? Masa iya sih kita harus mencungkil mata kita jika mata kita menyesatkan kita? Tetapi setelah saya membaca ayat ini lagi beberapa waktu yang lalu, saya merasa bahwa memang kita harus berani membuang hal-hal yang menyesatkan kita.

Apa definisi sesat? Secara mudah sesat dapat berarti kehilangan arah dan tujuan. Seseorang yang tersesat berarti orang tersebut tidak tahu ia berada di mana dan ia tidak mengerti bagaimana ia dapat mencapai tujuannya. Alkitab mengatakan bahwa dahulu, sebelum kita mengenal Kristus, kita pun sesat seperti domba, dalam hal ini kita sesat karena kita tidak mengenal Yesus sebagai gembala kita (1 Pet 2:25). Sebenarnya sebagai orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, kita seharusnya tidak boleh sesat lagi. Tetapi ada beberapa hal yang dapat menyesatkan orang percaya, antara lain:

Pertama, sesat karena tidak mengerti Kitab Suci dan kuasa Allah (Mat 22:29). Sebagai orang percaya, seharusnya kita bertekun dalam pembacaan Kitab Suci (1 Tim 4:13). Hal ini berarti bahwa kita harus rajin membaca Firman Tuhan agar iman kita pun menjadi bertumbuh karenanya. Seseorang yang mengaku dirinya Kristen tetapi tidak pernah membaca Firman Tuhan sesungguhnya patut diragukan status kekristenannya.

Kedua, sesat karena hidup dalam pergaulan yang buruk (1 Kor 15:33). Hal ini bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang lain, tetapi kita pun harus berhati-hati agar tidak memiliki lingkungan pergaulan yang buruk. Banyak cerita di mana orang yang imannya kuat pun akhirnya jatuh karena lingkungannya tidak mendukung.

Ketiga, sesat karena ajaran-ajaran yang asing atau ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan (Ibr 3:9). Tidak bisa dipungkiri, sekarang banyak sekali aliran dan denominasi gereja beserta dengan ajaran-ajaran dari denominasi tersebut. Begitu banyaknya ajaran-ajaran yang ada saat ini, sehingga jika kita tidak hati-hati pun bisa-bisa ada beberapa ajaran yang menyimpang yang tanpa kita sadari menyesatkan kita.

Tuhan ingin agar kita sebagai anak-anakNya tidak menjadi sesat, apalagi justru menyesatkan orang lain. Dalam ayat sebelumnya di perikop ini, Tuhan mengingatkan agar murid-muridNya tidak menyesatkan anak kecil. Anak kecil di sini dapat berarti anak kecil secara harafiah, yang berarti bahwa kita harus mendidik anak-anak dalam kebenaran, tetapi juga berarti anak kecil dalam arti rohani, yaitu orang-orang yang imannya belum kuat. Dengan kata lain, kita yang memiliki iman yang lebih kuat daripada orang lain, tidak boleh membuat orang lain yang imannya lebih lemah daripada kita menjadi tersesat.

Kembali lagi ke diri kita masing-masing. Saya tidak tahu hal-hal apakah yang membuat anda menjadi sesat. Tetapi, beranikah anda membuang hal-hal yang menyesatkan anda? Ada cerita salah satu teman saya yang mengeluh bahwa pikirannya selalu “kotor”, ternyata di komputernya ada banyak foto-foto dan video porno. Ketika saya bertanya mengapa ia tidak mau menghapus file-file tersebut, ia berkata bahwa ia sangat sayang jika harus membuang file-file tersebut, karena ia mengumpulkan dengan susah payah. Dalam hal ini, tidak mungkin teman saya itu bisa memiliki pikiran yang “jernih” jika file-file yang “kotor” itu masih ada di komputernya. Ia harus mau mengambil langkah untuk membuang hal-hal yang menyesatkannya. Mungkin saja salah satu hal yang menyesatkan anda adalah lingkungan anda, pergaulan dengan teman-teman terdekat anda, jejaring sosial anda, dan lain sebagainya. Beranikah anda membuang hal-hal tersebut? Beranikah anda membuang Blackberry anda jika memang Blackberry anda menyesatkan? Beranikah anda menghapus akun Facebook atau Twitter anda jika memang anda menjadi sesat karena jejaring sosial anda? Beranikah anda meninggalkan lingkungan teman-teman dekat anda yang merusak iman anda? Saya tidak tahu kapan sebaiknya anda harus membuang hal-hal tersebut, karena anda lah yang paling mengerti kapan waktu yang tepat untuk membuang hal-hal menyesatkan tersebut. Tetapi mungkin suatu saat memang hal tersebut harus dibuang agar kita tidak tersesat dan masuk ke dalam surga yang mulia dan kekal.


Bacaan Alkitab: Matius 18:8-9

18:8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.

18:9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.