Minggu, 13 November 2011

Tidak Mencari Kesenangan Sendiri

Minggu, 13 November 2011

Bacaan Alkitab: Roma 15:1-6

“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.” (Rm 15:1)


Tidak Mencari Kesenangan Sendiri


Dahulu ketika saya masih bujangan, saya bisa tiga kali dalam seminggu pergi ke mal. Biasanya saya menghabiskan waktu untuk menonton film di bioskop, atau hanya sekedar makan di food court, atau hanya berjalan-jalan untuk refreshing. Tetapi ketika saya telah menikah, entah mengapa kebiasaan saya untuk pergi ke mal menjadi berkurang. Isteri saya memang juga tipe orang yang tidak begitu suka berjalan-jalan di mal, dan walaupun sebenarnya ia tidak pernah meminta saya untuk mengurangi kebiasaan saya ketika masih bujangan dulu, tetapi tanpa saya sadari, saya mulai belajar untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan isteri saya. Kalau dulu saya pergi ke mal hanya untuk memuaskan keinginan saya, sekarang saya juga lebih memperhatikan keinginan isteri saya. Jadi, kalaupun kami pergi ke mal, biasanya kami saling memahami. Beberapa waktu yang lalu, setelah cukup lama saya tidak pergi ke bioskop, tiba-tiba isteri saya mengajak saya untuk pergi ke mal untuk menonton film. Saya rasa isteri saya pun tahu bahwa dalam kehidupan pernikahan, harus ada kasih yang saling mengerti dan tidak mementingkan diri sendiri.

Demikian juga perintah Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Kota Roma pada waktu surat ini ditulis adalah kota megapolitan yang besar, di mana penduduknya saat itu saja kira-kira sudah mencapai satu juta orang. Di kota besar, tentunya ada banyak kesenjangan antara orang yang kaya dan yang miskin, orang yang kuat dan yang lemah, orang yang kedudukannya tinggi dan kedudukannya rendah, dan sudah pasti kebanyakan orang Roma pasti bersifat individual dan kurang peduli terhadap sesama. Tetapi Paulus ingin agar jemaat di Roma memiliki sikap yang tidak egois, melainkan mau peduli terhadap orang lain. Paulus ingin agar orang yang kuat juga mau menanggung orang yang lemah dan bukannya malah menindas orang yang lemah (ay. 1a).

Paulus menekankan bahwa jemaat Tuhan seharusnya tidak mencari kesenangan diri sendiri, tetapi kesenangan orang lain (ay. 1b & 2a). Hal ini tentunya bukan mencari kesenangan dalam arti yang tidak baik, tetapi mencari apa yang menyenangkan orang lain untuk kebaikan dan yang membangun jemaat (ay. 2b). Kita tentu tidak bisa melakukan kesenangan-kesenangan orang lain yang tidak berkenan di hadapan Allah, tetapi kita harus melakukan hal-hal yang menyenangkan sesama kita dan juga menyenangkan Allah.

Paulus mencontohkan sikap Kristus yang tidak mencari kesenanganNya sendiri. Ia yang adalah Allah mau turun ke dalam dunia dalam rupa seorang manusia dan bahkan mau mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita (Flp 2:5-8). Bahkan Kristus pun mau membasuh kaki murid-muridNya dan mengajarkan kepada murid-muridNya agar mereka pun saling membasuh kaki mereka (Yoh 13:14). Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa kita sebagai murid-murid Tuhan juga harus mau meninggalkan ego kita, dan belajar untuk melayani sesama kita. Allah ingin agar jemaat Tuhan hidup dalam kerukunan, karena itulah sesungguhnya kehendak Allah bagi jemaatNya yaitu agar kita juga memuliakan Allah kita (ay. 5-6). Tuhan pun ingin agar kita semua juga memiliki kasih yang sempurna dalam kehidupan berjemaat, di mana salah satu ciri kasih adalah tidak mencari keuntungan/kesenangan diri sendiri (1 Kor 13:5).

Tidak sulit sebenarnya menerapkan hal ini dalam kehidupan kita di dalam jemaat. Salah satu contoh paling mudah, jika kita datang ke gereja lebih awal, kita tidak duduk di kursi-kursi di pinggir lorong, tetapi kita harus duduk sedikit ke dalam sehingga jemaat Tuhan yang datang setelah kita lebih mudah mencari tempat duduk. Atau misal kita yang memiliki mobil mau sedikit berlelah-lelah untuk menjemput jemaat lain yang searah dari rumah kita ke gereja. Saya rasa di gereja sebesar apapun di Indonesia pasti masih ada jemaat yang menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke gereja. Bukankah kita-kita yang sudah diberkati Tuhan juga harusnya mau sedikit membantu orang lain? Tidak sulit sebenarnya untuk mencari hal-hal yang kita bisa lakukan untuk membantu orang lain, tetapi memang tidak mudah bagi kita untuk mau melakukannya. Tetapi mari kita pun mencoba sama-sama belajar untuk melakukan apa yang kita bisa lakukan, karena hal kecil apapun yang kita lakukan untuk membantu sesama murid-murid Tuhan, kita tidak akan kehilangan upah kita (Mat 10:42).


Bacaan Alkitab: Roma 15:1-6

15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."

15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,

15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.