Kamis, 10 November 2011

Syarat Terjadinya Mujizat

Jumat, 11 November 2011

Bacaan Alkitab: Yohanes 2:1-11

“Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.” (Yoh 2:8)


Syarat Terjadinya Mujizat


Dalam Alkitab sudah tidak terhitung berapa kali Tuhan Yesus membuat mujizat dalam pelayanannya. Bahkan jika digabungkan dengan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh murid-muridNya dan juga mujizat yang dilakukan oleh para nabi di masa lalu, jumlah mujizat yang tertulis di dalam Alkitab juga akan semakin banyak. Namun, jika kita perhatikan, sesungguhnya ada semacam pola umum pada setiap mujizat yang terjadi. Melalui bacaan Alkitab kita hari ini, kita akan melihat syarat apakah yang harus dipenuhi sebelum terjadinya mujizat.

Pertama, Yesus harus hadir di tempat mujizat tersebut. Jika kita perhatikan pada perikop yang kita baca hari ini, disebutkan bahwa ada suatu acara perkawinan di kota Kana, dan Ibu Yesus, Yesus sendiri, serta murid-muridNya diundang ke perkawinan itu (ay. 1-2). Dengan kata lain, mujizat akan terjadi ketika Yesus diundang. Jika kita ingin mujizat itu terjadi dalam kehidupan kita, berarti kita harus mengundang Yesus untuk masuk ke dalam hidup kita. Ketika kita mengundang Yesus untuk hadir, Ia tidak pernah menolak, walaupun dalam beberapa kesempatan Ia seakan-akan “menunda” kehadirannya (Bandingkan dengan kisah Yesus yang sengaja menunda kehadirannya ketika Lazarus sakit dalam Yohanes 11:6), tetapi sesungguhnya Tuhan pasti akan hadir ketika ada orang yang mengundangnya.

Kedua, ada inisiatif untuk meminta mujizat kepada Yesus. Ketika Ibu Yesus mengetahui bahwa panitia perkawinan kehabisan anggur, ia berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur” (ay. 3). Ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung, Ibu Yesus ingin agar Yesus membuat mujizat dalam acara perkawinan tersebut. Dalam kitab Injil, diceritakan banyak orang mengalami mujizat ketika mereka meminta kepada Yesus. Beberapa contohnya adalah orang buta yang berseru-seru kepada Yesus meminta untuk disembuhkan (Mat 9:27), atau seorang perwira yang datang kepada Yesus dan meminta kesembuhan atas hambanya (Mat 8:5). Memang Tuhan pun bisa saja melakukan mujizat tanpa ada permintaan dari orang lain, tetapi Tuhan pun sebenarnya ingin agar kita meminta kepada Tuhan, dan dengan demikian menggenapi firmanNya (Mat 7:7).

Ketiga, ada tindakan untuk melakukan apa yang Tuhan mau. Ibu Yesus sendiri berinisiatif berkata kepada para pelayan, "Apa yang dikatakan kepadamu [oleh Yesus], buatlah itu!" (ay. 5). Dan ketika akhirnya Yesus membuat mujizat, ia meminta pelayan-pelayan tersebut untuk mengisi tempayan penuh dengan air dan membawanya kepada pemimpin pesta (ay. 7-8). Ada tindakan iman dari ibu Yesus dan juga pelayan-pelayan di perkawinan tersebut. Dalam banyak contoh lainnya pun, mujizat yang terjadi dalam Alkitab juga terjadi ketika ada tindakan untuk melakukan apa yang Tuhan mau, sebagai contoh orang buta yang disembuhkan disuruh Yesus untuk mencuci matanya di kolam Siloam (Yoh 9:7), atau Naaman yang harus berendam tujuh kali di sungai Yordan agar sembuh dari penyakit kustanya (2 Raj 5:14).

Hari ini sesungguhnya kita mau belajar bahwa sebenarnya Tuhan ingin agar kita melakukan bagian kita sebelum terjadinya mujizat. Mujizat air menjadi anggur pada perkawinan di Kana mungkin tidak akan terjadi jika para pelayan tidak mau melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan, dan mungkin tidak akan terjadi juga jika ibu Yesus tidak meminta kepada Yesus. Mujizat itu pun mungkin tidak akan terjadi juga jika Yesus tidak diundang ke sana. Memang cara Tuhan itu sangat ajaib dan di luar kemampuan kita. Sampai sekarang pun para ilmuwan yang paling pintar pun tidak bisa mengubah air biasa yang memiliki molekul H2O menjadi anggur yang memiliki senyawa yang rumit. Tetapi Dialah Allah atas seluruh alam semesta, dan tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Bahkan dikatakan bahwa anggur hasil mujizat yang dilakukan oleh Yesus adalah anggur dengan kualitas yang terbaik (ay. 10). Tuhan tidak pernah setengah-setengah melakukan mujizat dalam hidup kita. Jika Ia melakukan mujizat, Ia pasti akan memberikan mujizat dengan hasil yang terbaik. Pertanyaannya sekarang adalah, sudahkah kita melakukan bagian kita untuk menerima mujizat dari Tuhan?


Bacaan Alkitab: Yohanes 2:1-11

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,

2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.