Minggu, 27 November 2011
Bacaan Alkitab: Matius 7:24-27
“7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Mat 7:26-27)
Memiliki Dasar yang Kokoh
Beberapa waktu yang lalu saya mendengar berita bahwa jembatan di Kalimantan Timur roboh, sehingga ada beberapa korban tewas dan luka-luka. Sebagai lulusan Fakultas Teknik, saya sedikit tergelitik menganalisa mengapa jembatan tersebut bisa roboh. Memang banyak faktor yang mampu membuat jembatan tersebut roboh, misal adanya angin yang kencang, banjir, gempa bumi, atau pun serangan teroris. Tetapi jika semua faktor eksternal di atas tidak ada, berarti mungkin ada kesalahan konstruksi dalam pembangunan jembatan tersebut. Menurut saya, salah satu hal terpenting dalam pembangunan suatu konstruksi adalah dasar atau fondasi. Terlebih untuk jembatan, yang akan selalu dihantam oleh arus air serta banyaknya beban yang harus dipikul oleh jembatan tersebut, maka fondasi jembatan harus cukup kuat untuk menahannya. Percuma kita membangun jembatan yang bagus dan mewah jika fondasinya tidak bagus, maka jembatan itu suatu saat akan roboh. Perhatikan jembatan-jembatan yang dibangun pada masa penjajahan, biasanya fondasinya sangat kuat, tebal, dan dalam, sehingga jembatan tersebut masih dapat digunakan hingga saat ini.
Demikian juga dengan kehidupan rohani kita, perlu ada suatu dasar yang kuat sehingga kita bisa membangun kehidupan rohani yang baik. Dan dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat bagaimana Yesus mengajar dengan menggunakan prinsip teknik bangunan. Yesus mengatakan bahwa “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (ay. 24-25).
Yesus mengatakan bahwa orang yang bijaksana, adalah orang yang membangun rumah dengan memiliki dasar yang kokoh, di mana digambarkan bahwa orang tersebut mendirikan rumah di atas batu. Ketika ada hujan, banjir, dan angin, rumah yang didirikan orang tersebut tidak akan roboh, karena rumah tersebut ditopang oleh dasar yang kuat, sehingga faktor dari luar pun tidak akan mampu merobohkan rumah tersebut. Di sisi lain, orang yang bodoh adalah orang yang membangun rumah di atas pasir (ay. 26). Orang bodoh tidak mau berusaha untuk mengambil batu dari tempat lain untuk membuat fondasi rumahnya. Orang bodoh adalah orang yang malas. Ketika di tempat akan dibangun rumah hanya ada pasir, ia tidak mau bekerja membuat fondasi tetapi ingin mencari praktisnya saja, sehingga langsung mendirikan rumah. Dikatakan bahwa ketika ada hujan, banjir, dan angin, maka rumah orang bodoh itu pun langsung hancur (ay. 27).
Dalam konteks kehidupan rohani kita, apakah yang dimaksud dengan membuat fondasi? Yesus dengan cukup jelas mengatakan bahwa dasar atau fondasi tersebut adalah mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya (ay. 24a & 26a). Sebagai orang Kristen, kita tidak cukup hanya mendengarkan Firman Tuhan seminggu sekali di Gereja. Kita perlu Firman Tuhan setiap hari, sama seperti kita membutuhkan makanan setiap hari (Mat 4:4). Dan sama seperti makanan yang kita makan menentukan kualitas kesehatan atau kehidupan jasmani kita, demikian juga kualitas Firman yang kita masuk ke hati kita, juga menentukan kualitas kehidupan rohani kita. Apakah kita selama ini hanya membaca Firman sebanyak satu atau dua ayat setiap hari? Atau sudahkah kita membaca Firman Tuhan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rohani bagi diri kita?
Yesus pun mengatakan bahwa kita tidak cukup hanya mendengarkan Firman Tuhan saja, tetapi kita juga harus melakukannya. Melakukan berarti ada tindakan nyata dari Firman yang telah masuk ke dalam diri kita. Kita tidak bisa menjadi orang munafik, yang hanya mendengar atau menyampaikan Firman tanpa melakukannya. Matius 7:21 berkata, bahwa orang yang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan (Firman Tuhan). Dalam amanat agungNya, Tuhan Yesus pun berkata agar kita mengajar orang lain untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Yesus kepada kita (Mat 28:20). Kita melakukan Firman Tuhan karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyenangkan Tuhan (Yoh 14:21). Mari kita instropeksi diri, apakah selama ini kita kehidupan rohani kita telah dibangun pada dasar yang benar? Jika belum, selagi belum terlambat, mari kita mulai membangun dasar yang kuat itu, dimulai dari mendengar dan melakukan Firman Tuhan setiap hari.
Bacaan Alkitab: Matius 7:24-27
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.