Senin, 28 November 2011

Takut kepada Allah, Bukan kepada Manusia

Senin, 28 November 2011

Bacaan Alkitab: Keluaran 1:15-21

“Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup … Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu.” (Kel 1:17, 20a)


Takut kepada Allah, Bukan kepada Manusia


Ketika Yusuf menjadi penguasa di Mesir, Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir akibat kelaparan yang melanda Kanaan waktu itu. Mereka diam di tanah Gosyen, tanah yang paling subur di seluruh Mesir. Namun, setelah beberapa waktu, maka bangkitlah raja baru yang tidak mengenal jasa-jasa Yusuf dan ia menjadikan bangsa Israel (bangsa Ibrani) menjadi budak di Mesir. Walaupun demikian, jumlah bangsa Israel justru bertambah banyak dan hal tersebut membuat raja Mesir (Firaun) khawatir, sehingga ia memerintahkan bidan-bidan yang menolong kelahiran perempuan Ibrani untuk membunuh bayi yang baru lahir tersebut, jika yang lahir adalah bayi laki-laki (ay. 1 & 2).

Tidak diketahui dengan jelas apakah bidan-bidan tersebut adalah orang Mesir ataukah orang Ibrani, ataukah orang dari bangsa lain. Tetapi dari literatur yang saya baca, Sifra dan Pua bukanlah nama Ibrani, sehingga besar kemungkinan bahwa mereka adalah orang Mesir sendiri, atau orang dari bangsa Afrika lainnya. Mereka sebenarnya tidak ada kaitannya dengan bangsa Ibrani. Jika mereka tunduk kepada Firaun, mungkin saja mereka akan cepat naik pangkat. Tetapi dikatakan bahwa para bidan tersebut lebih memilih untuk tunduk kepada Allah, sehingga membiarkan bayi-bayi itu tetap hidup (ay. 17).

Karena itu, mereka dipanggil oleh Firaun. Bayangkan, bidan-bidan tersebut bisa mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan raja Mesir. Saya saja sampai dengan saat ini belum pernah bertemu dengan Presiden. Kedua bidan tersebut punya kesempatan untuk bisa “cari muka” di depan Firaun. Bisa saja setelah bertemu dengan Firaun mereka akhirnya berubah prinsip dan lebih memilih melakukan perintah Firaun. Ingat, bahwa Firaun adalah raja yang sangat berkuasa di Mesir, bahkan mungkin Firaun juga bisa memerintahkan kedua bidan tersebut untuk dihukum mati karena tidak melaksanakan tugasnya. Namun Alkitab menceritakan bahwa Bahkan ketika Firaun memanggil kedua bidan tersebut masih tetap mempertahankan prinsip mereka, sehingga mereka pun berkata bahwa perempuan Ibrani lebih kuat, sehingga ketika bidan datang, mereka telah bersalin (ay. 18-19).

Saya yakin kedua bidan ini mungkin tidak mengenal Allah orang Ibrani secara dalam, tetapi mereka pasti memiliki prinsip bahwa tidakan membunuh pasti adalah tindakan yang salah, terlebih membunuh bayi yang tak berdosa. Akibatnya sungguh luar biasa, bangsa Israel bertambah banyak dan berlipat ganda dengan cepat. Alkitab mengatakan bahwa ketika Yakub sekeluarga pindah ke Mesir, jumlah mereka hanyalah 70 orang (Kej 46:27), tetapi pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, jumlah mereka sudah mencapai 600 ribu laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak (Kel 12:37), dan itu pun hanya dalam 430 tahun (Kel 12:40).

Selain akibat bagi bangsa Israel, Tuhan pun memberkati kedua bidan tersebut. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Allah berbuat baik kepada bidan-bidan tersebut (ay. 20). Tidak terlalu sering Alkitab mencatat bahwa Tuhan berbuat baik kepada orang-orang di luar bangsa Israel, tetapi dalam ayat tadi kita melihat bahwa bidan-bidan tersebut diberkati Allah, bahkan dikatakan bahwa karena bidan-bidan tersebut takut akan Allah, maka Allah membuat mereka berumah tangga (ay. 21). Tidak jelas mengapa kalimat “Allah membuat mereka berumah tangga ini” ditulis di Alkitab. Apakah memang mereka selama ini belum berumah tangga sehingga hal tersebut menjadi kerinduan mereka dan Tuhan menjawab doa tersebut, ataukah karena hal lain. Tetapi saya percaya bahwa ketika kita takut akan Tuhan, maka akan ada berkat Tuhan yang melimpah dalam hidup kita. Perhatikanlah bidan-bidan tersebut, Tuhan memberkati mereka ketika mereka mau tunduk dan takut akan Tuhan, walaupun sebenarnya mereka bukan bagian dari bangsa Israel. Jika Tuhan saja begitu memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan walaupun mereka bukan bagian dari bangsa Israel (bangsa perjanjian), terlebih Tuhan akan memberkati kita yang adalah ahli waris perjanjian Tuhan (Ef 3:6) dengan luar biasa lagi, ketika kita lebih memilih untuk takut kepada Tuhan daripada kepada manusia.


Keluaran 1:15-21

1:15 Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:

1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."

1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"

1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."

1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.