Kamis, 10 November 2011

Meminta Tanda dari Tuhan

Kamis, 10 November 2011

Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim 6:36-40

“Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun." Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.” (Hak 6:39-40)


Meminta Tanda dari Tuhan


Apakah ada di antara kita yang pernah meminta tanda dari Tuhan, mungkin ketika sedang mengalami pergumulan dan masalah yang berat, atau ketika kita bingung memilih jalan mana yang akan kita lalui? Jika ya, tanda seperti apakah yang kita minta dari Tuhan? Suatu tanda yang sederhana, ataukah suatu tanda yang sulit untuk terlaksana?

Andaikan kita sedang menggumulkan seseorang, apakah ia memang benar-benar pasangan hidup kita, tanda apakah yang kita minta kepada Tuhan? Apakah kita hanya meminta tanda seperti “Ya Tuhan, jika ia memang jodohku, biarlah ia memakai baju yang warnanya sama denganku pada kebaktian hari Minggu besok”. Sepertinya sih religius, tetapi jika memang orang yang kita taksir adalah pelayan di ibadah Minggu, dan kita sudah tahu warna dresscode untuk pelayanan besok Minggu, bukankah kita “seakan-akan berusaha” agar tanda yang kita minta itu benar-benar terlaksana, dengan memakai baju dengan warna yang kita prediksi juga sama dengan warna dresscode tim pelayanan? Kemudian, jika ternyata baju kita dan orang itu bewarna sama, kita menganggap bahwa itu adalah tanda dari Tuhan bahwa orang itu memang benar-benar pasangan hidup kita? Padahal sebenarnya kita sendiri yang merekayasa agar tanda yang kita minta itu dapat terlaksana.

Tetapi tidak dengan Gideon. Ketika Tuhan memintanya untuk menjadi hakim yang menyelamatkan orang Israel, Gideon justru ingin memastikan bahwa jika Tuhan memang benar-benar berkehendak, ia meminta tanda yang amat sulit. Gideon membentangkan guntingan bulu domba, dan meminta kepada Tuhan agar pada malam hari, Tuhan membuat guntingan bulu domba tersebut basah, namun tanah di sekitarnya kering (ay. 37). Ajaibnya lagi, Tuhan mengabulkan keinginannya tersebut. Tapi ternyata Gideon masih kurang puas, ia meminta tanda yang sebaliknya, yaitu ia ingin agar gulungan bulu domba tersebut kering, tetapi tanah di sekitarnya basah oleh embun (ay. 39), dan ajaibnya lagi, Tuhan pun mengabulkan permintaan Gideon ini.

Dalam Alkitab, tidak banyak tokoh Alkitab yang meminta tanda dari Tuhan dan dikabulkan. Beberapa contoh dalam Alkitab antara lain hamba Abraham yang meminta tanda kepada Tuhan ketika akan meminang Ribka bagi Ishak (Kej 24:1-67) serta Raja Hizkia yang meminta tanda kepada Tuhan ketika nabi Yesaya berkata bahwa Raja Hizkia akan disembuhkan dari penyakitnya (2 Raj 1:1-11). Gideon mendapatkan keistimewaan karena ia telah dua kali meminta tanda, dan kedua-duanya dikabulkan oleh Tuhan. Tapi di banyak kisah di Alkitab, Tuhan tidak memberikan tanda-tanda khusus kepada orang-orang pilihanNya. Justru beberapa orang yang terkenal karena imannya kepada Tuhan seperti Abraham, Raja Daud, dan Paulus justru tidak pernah meminta tanda dari Tuhan. Mereka lebih suka bertanya langsung kepada Tuhan ketika mereka mengalami pergumulan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga meminta tanda kepada Tuhan dalam pergumulan kita? Tidak ada yang salah dengan meminta tanda, tetapi menurut saya, meminta tanda itu menunjukkan bahwa iman kita sedang rendah. Ketika iman kita kuat, seharusnya kita tidak perlu meminta tanda, tetapi langsung saja bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Ketika kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, kita tidak akan bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, benar nggak sih yang aku lakukan? Kalau memang Engkau yang menyuruhku, tolong dong kasih tanda buatku”. Hal tersebut mirip dengan sikap Tomas yang meminta tanda untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar telah bangkit dari kubur (Yoh 20:24-29). Tuhan ingin agar kita sebagai murid-muridnya tidak berfokus kepada tanda-tanda dari Tuhan, tetapi melakukan apa yang Tuhan inginkan agar kita lakukan dalam kehidupan kita. Jika Tuhan mau memberikan tanda kepada kita, maka itu adalah bonus bagi kita, tetapi kita harus tetap melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.


Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim 6:36-40

6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,

6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."

6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air.

6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun."

6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.