Kamis, 14 Desember 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (43): Kematian 2.000 Ekor Babi Demi Satu Jiwa



Kamis, 14 Desember 2017
Bacaan Alkitab: Markus 5:1-20
Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!". Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. (Mrk 5:11-14)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (43): Kematian 2.000 Ekor Babi Demi Satu Jiwa


Hari ini kita akan mulai belajar mengenai kata babi dalam Perjanjian Baru. Tidak tanggung-tanggung, dalam peristiwa ini langsung terdapat 6 kali penyebutan kata babi dalam 5 ayat di perikop ini. Di ayat paralel yaitu Lukas 8:26-39 juga terdapat 5 kali penyebutan kata babi dalam 3 ayat dan dalam Matius 8:28-34 juga terdapat 5 kali penyebutan kata babi dalam 4 ayat. Sehingga total penyebutan kata babi di Perjanjian Baru (yaitu 3 perikop yang paralel di 3 kitab berbeda) yang menceritakan peristiwa ini adalah sebanyak 16 kali. Memang kata babi cukup jarang digunakan di dalam Alkitab, penyebutan kata babi di 3 perikop tersebut sudah sangat banyak bahkan dibandingkan dengan total jumlah kata babi di dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) yang berjumlah 25 kali.

Kita akan mencoba belajar perikop ini dari sudut pandang penggunaan kata babi dalam perikop tersebut. Mengingat ketiga perikop paralel memiliki alur yang sama (hanya ada perbedaan pada hal-hal minor saja), maka kita akan menggunakan perikop di kitab Markus. Kita tahu bahwa pada waktu Tuhan Yesus baru saja sampai di daerah Gerasa setelah menyeberang danau Galilea (ay. 1). Baru saja Tuhan Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui-Nya (ay. 2). Orang tersebut diam di pekuburan dan tidak ada yang sanggup mengikat atau memasungnya karena roh jahat yang ada dalam dirinya (ay. 3-4). Ia siang dan malam berkeliaran di pekuburan dan bukit-bukit sambil berteriak-teriak bahkan memukuli dirinya dengan batu (ay. 5). 

Alkitab menulis bahwa ketika orang tersebut melihat Tuhan Yesus dari jauh, maka ia  berlari dan kemudian menyembah-Nya (ay. 6). Orang tersebut (sebetulnya roh jahat di dalam orang tersebut) berkata: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” (ay. 7). Bayangkan, roh jahat saja menyembah dan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Betapa celakanya manusia yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah yang turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia.

Roh jahat tersebut berkata demikian karena sebelumnya Yesus mengusir roh jahat tersebut keluar dari orang itu  (ay. 8). Tuhan Yesus melakukannya karena merasa kasihan bahwa ada seorang manusia yang hidupnya dikuasai oleh roh jahat. Tuhan Yesus lalu bertanya kepada roh jahat tersebut: “Siapa namamu?” dan dijawab oleh roh jahat tersebut bahwa namanya adalah Legion, karena jumlahnya banyak (ay. 9). Roh jahat tersebut pun meminta supaya mereka tidak diusir keluar dari daerah tersebut (ay. 10).

Alkitab memang tidak menulis bagaimana orang itu bisa kerasukan roh jahat seperti itu, apalagi kerasukan roh jahat dalam jumlah banyak. Ada kemungkinan bahwa orang tersebut sedang mencari ilmu hitam atau mencari pesugihan di kuburan. Karena tidak kuat, akhirnya roh-roh jahat masuk dan menguasai tubuhnya. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 2.000 roh jahat yang masuk ke dalam tubuhnya, menguasainya dan bahkan mereka menamakan dirinya sebagai legion yang sama artinya seperti pasukan.

Ada kemungkinan bahwa roh-roh jahat tersebut memang adalah roh-roh teritorial domestik, artinya roh-roh yang berkeliaran di daerah tersebut, kemungkinan besar di pekuburan. Hal ini harus kita akui bahwa kekristenan memang  mengenal adanya roh-roh jahat yang bisa membuat suara bahkan menampakkan diri. Namun demikian, ingatlah bahwa mereka pun takluk kepada Tuhan Yesus. Mereka tidak takluk kepada nama Yesus, jika nama Yesus hanya dijadikan semacam mantera untuk mengusir setan (perhatikan kisah anak-anak Skewa dalam Kis 19:13-16). Roh-roh jahat tunduk kepada nama Yesus , jika kita juga memiliki hidup seperti Yesus, maka kita pun dapat mengusir roh-roh jahat di dalam nama-Nya, karena hidup kita sudah sejalan dengan hidup-Nya.

Kembali ke kisah Alkitab tersebut, roh-roh jahat tersebut memohon supaya mereka tidak diusir keluar dari daerah tersebut. Pada waktu itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng bukit (ay. 11). Tentu pemilik peternakan babi pasti bukanlah orang Yahudi karena babi adalah binatang yang haram bagi mereka. Roh-roh jahat tersebut meminta kepada Tuhan Yesus supaya mereka diperkenankan untuk masuk ke dalam babi-babi tersebut (ay. 12).

Menariknya, Tuhan Yesus mengizinkan roh-roh jahat tersebut masuk ke dalam babi asalkan mereka keluar dari tubuh orang tersebut (ay. 13a). Maka roh-roh jahat tersebut kemudian masuk ke dalam babi yang jumlahnya sekitar 2.000 ekor, lalu membuat babi-babi tersebut terjun dari jurang ke dalam air sehingga mati lemas (ay. 13b). Tentu hal tersebut sangat mengerikan bagi para penjaga-penjaga babi yang selama ini memelihara babi-babi tersebut. Mereka mungkin melihat bagaimana 2.000 ekor babi menjadi liar dan kemudian jatuh ke jurang hngga mati lemas.

Para penjaga babi tersebut pun segera berlari untuk menceritakan kejadian tersebut ke kota dan ke kampung-kampung (ay. 14). Tentu yang diceritakan adalah bagaimana babi-babi tersebut menjadi liar dan tiba-tiba berlarian menuju jurang. Setelah mendengar cerita dari para penjaga babi tersebut, para penduduk tiba di lokasi dan menemukan bahwa orang yang tadinya kerasukan roh jahat tersebut kemudian sudah duduk, sudah berpakaian, dan sudah waras/sadar (ay. 15a). Kemungkinan besar murid-murid-Nya yang memakaikan pakaian kepada orang yang tadinya gila (kerasukan roh jahat) tersebut.

Para penduduk yang datang pun menjadi takut (ay. 15b), apalagi setelah mendengar mengenai apa yang terjadi terhadap orang tersebut dan terhadap babi-babi itu (ay. 16). Mereka terkejut melihat orang yang biasanya berkeliaran di kuburan kini telah duduk tenang. Namun mereka tentu lebih terkejut lagi melihat dampak finansial dari sembuhnya orang tersebut, yaitu matinya babi-babi kira-kira sebanyak 2.000 ekor. Sangat mungkin bahwa sejumlah penduduk tersebut juga memiliki “saham” pada babi-babi yang mati tersebut. Oleh karena itu mereka mendesak Tuhan Yesus untuk segera meninggalkan daerah mereka (ay. 17).

Sangat mungkin para penduduk Gerasa berpikir, jika untuk 1 orang saja harus ada korban sebanyak 2.000 ekor babi, bagaimana jika Tuhan Yesus menyembuhkan lebih banyak orang lagi? Berapa banyak kerugian para penduduk jika roh-roh jahat tersebut kembali masuk ke babi atau hewan lainnya? Di sini pandangan orang Gerasa sudah dikunci dari sisi perhitungan nilai uang. Mereka sama sekali tidak berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena sudah membebaskan orang yang tadinya kerasukan roh jahat tersebut.

Tuhan Yesus pun akhirnya pergi meninggalkan daerah Gerasa. Namun orang yang disembuhkan tadi memohon supaya ia boleh diperkenankan ikut dengan Tuhan Yesus untuk menyertai diri-Nya (ay. 18). Akan tetapi Tuhan melarangnya dan memerintahkannya untuk pulang ke rumahnya, ke keluarganya, dan ke kampungnya, untuk menceritakan bagaimana ia telah bebas dari roh jahat dan bagaimana Tuhan telah mengasihi dirinya (ay. 19). Maka orang tersebut mulai memberitakan apa yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus kepada dirinya di daerah Dekapolis, dan semua orang yang mendengarnya menjadi heran (ay. 20).

Dari gambaran di atas ada suatu kemungkinan bahwa daerah Gerasa memang terkenal dengan kuasa kegelapan dimana banyak orang mencoba datang untuk memperoleh ilmu-ilmu hitam tertentu. Orang yang tadinya kerasukan roh jahat itu mungkin awalnya datang untuk mencoba mencari ilmu. Hal ini bisa saja terjadi karena dalam perikop Alkitab lainnya, ketika Tuhan Yesus mengusir roh jahat dari seseorang, roh jahat tersebut tidak pernah meminta supaya tidak diusir dari daerah tersebut. Dalam peristiwa-peristiwa lainnya yang tercatat dalam keempat Injil, Tuhan Yesus beberapa kali mengusir roh jahat yang merasuki seseorang nyaris tanpa perlawanan (artinya tidak pakai negosiasi). Tetapi roh jahat di Gerasa ini berbeda dengan roh jahat lainnya. Disamping mereka tetap ingin tinggal di daerah Gerasa, mereka pun mampu bersama-sama merasuki seseorang.

Orang yang kerasukan roh jahat tersebut mungkin bukan penduduk asli daerah Gerasa, meskipun ia tinggal di daerah Dekapolis. Gerasa sendiri adalah salah satu wilayah di dalam Dekapolis, yang secara harafiah bermakna “10 kota”. Jika orang tersebut memang adalah penduduk asli Gerasa, sangat mungkin ada anggota keluarganya yang datang dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus.

Menjadi pertanyaan pula, mengapa legion (roh jahat) ketika berada di dalam tubuh orang tersebut tidak membuat orang tersebut bunuh diri, sedangkan ketika mereka masuk ke dalam babi, mereka membuat babi-babi tersebut terjun ke jurang? Bukankah setelah babi tersebut mati lalu bagaimana dengan roh jahat tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memperhatikan kata-kata di dalam perikop tersebut. Alkitab menulis bahwa roh jahat yang ada di dalam tubuh orang itu memang jumlahnya sangat banyak, sehingga mereka disebut legion. Alkitab juga menulis bahwa roh-roh jahat tersebut memang masuk ke dalam babi-babi tersebut, sehingga ada sebanyak 2.000 babi yang terjun ke dalam air. Kita tidak tahu apakah memang roh jahat tersebut masuk ke dalam babi kemudian membuat babi yang dirasuki terjun, atau roh jahat tersebut masuk ke dalam sejumlah babi kemudian babi-babi itu membuat kekacauan sehingga babi-babi yang lain takut dan lari terjun ke dalam jurang.

Jika alternatif kedua yang terjadi, maka hal tersebut mungkin dapat menjelaskan bagaimana roh-roh jahat itu tidak secara langsung membunuh manusia maupun babi yang dirasukinya. Sama halnya dengan roh jahat yang membuat orang yang kerasukan tersebut memukuli dirinya dengan batu tetapi tidak membuat orang itu menjatuhkan diri dari atas tebing.

Menarik juga melihat bagaimana roh-roh jahat tersebut meminta pindah ke babi dan bukan pindah ke hewan lain seperti domba atau ayam. Ini mungkin terkait dengan simbol babi sebagai suatu binatang yang haram bagi bangsa Yahudi. Jelas bahwa adanya peternakan babi dalam skalabesar di Gerasa menunjukkan bahwa penduduk Gerasa mayoritas adalah non Yahudi, dan kemungkinan adalah orang Yunani. Kita juga tidak tahu dengan pasti latar belakang orang yang disembuhkan Tuhan Yesus dari kerasukan roh jahat tersebut, apakah orang Yahudi atau non Yahudi. Hal tersebut karena Tuhan Yesus pun tetap bersedia berdialog dengan orang non Yahudi (seperti perempuan Samaria ataupun perempuan Kanaan/Siro-Fenisia).

Dalam kejadian ini, Tuhan Yesus mengizinkan roh jahat untuk masuk ke dalam babi, karena babi adalah gambaran hewan yang haram. Orang non Yahudi pun dipandang kafir oleh bangsa Yahudi, bahkan ada larangan yang begitu keras bagi orang Yahudi untuk bergaul dan masuk ke rumah orang-orang non Yahudi (Kis 10:28). Jadi babi di sini menggambarkan suatu kenajisan yang dapat dengan mudah dimasuki oleh roh jahat. Kita juga tidak tahu latar belakang orang tersebut hingga dapat dirasuki oleh roh jahat, tetapi ada kemungkinan memang hidup orang tersebut dahulunya adalah memang najis dan berdosa sehingga dapat dengan mudah dimasuki oleh roh jahat.

Namun demikian Tuhan memilih untuk menyelamatkan 1 jiwa daripada 2.000 ekor babi yang harus mati. Katakanlah harga babi seekor sekitar Rp1 juta, maka setidaknya harga 1 jiwa tersebut adalah Rp2 miliar. Ini bukan harga yang murah, tetapi sangat mahal. Bahkan sebenarnya harga keselamatan jiwa manusia tidak dapat diukur dengan nominal uang. Tuhan Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat 16:26).

Banyak orang tidak sadar akan harga keselamatan jiwanya. Mereka tidak peduli dengan kekudusan dan kesucian hidup sehingga tetap berkubang dalam kenajisannya seperti babi. Mereka tidak sadar bahwa hidup yang najis sangat mudah dimasuki oleh roh jahat. Hal ini bukan hanya dapat terjadi ketika seseorang kesurupan (seperti orang dalam kisah ini), tetapi bisa jadi kita akan digiring oleh kuasa kegelapan supaya kita tidak mengenal kebenaran bahkan sampai menyangkal atau menjual Tuhan (seperti Petrus atau Yudas Iskariot). Jangan biarkan hidup kita seperti babi dengan membiarkan hidup kita tidak berkenan di hadapan-Nya. Ingat bahwa jiwa kita sangatlah berharga. Tugas kita untuk senantiasa menjaga jiwa kita supaya selalu kedapatan berkenan di hadapan Tuhan.



Bacaan Alkitab: Markus 5:1-20
5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
5:7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
5:8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
5:9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
5:20 Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.