Jumat, 22 Desember 2017

Mazmur 73 (Ayat 1): Allah Itu Baik

Minggu, 24 Desember 2017
Bacaan Alkitab: Mazmur 73:1
Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (Mzm 73:1)


Mazmur 73 (Ayat 1): Allah Itu Baik


Mulai hari ini kita akan memulai serial renungan kita yang baru dimana kita akan membahas mengenai Mazmur pasal 73. Setiap hari kita akan membahas 1 ayat dan membedahnya untuk dapat mengerti kebenaran yang terkandung di dalamnya. Kitab Mazmur pasal 73 ini menjadi kekuatan bagi saya secara pribadi ketika saya menghadapi kondisi yang sulit dalam hidup saya. Ketika saya sedang dalam perenungan pribadi saya, tiba-tiba saya teringat akan pasal ini dan mulai membacanya. Di situ saya menemukan kebenaran yang menguatkan diri saya untuk terus melangkah dalam kebenaran, meskipun seakan-akan itu tidak ada hasilnya.

Kitab Mazmur 73 ditulis oleh Asaf, bukan oleh raja Daud (yang menulis sebagian besar mazmur dalam kitab Mazmur). Asaf adalah seorang dari suku Lewi yang memiliki talenta dalam hal menyanyi, termasuk menulis lirik pujian. Asaf sendiri berasal dari suku Lewi dan dapat ditelusuri silsilahnya sampai kepada Lewi, anak Yakub (1 Taw 6:39-43). Asaf lahir di tengah-tengah suku Lewi yang melayani Tuhan, sehingga ia tentu tahu mengenai seluk beluk ibadah bangsa Israel termasuk pelayanan yang dilakukan oleh suku Lewi.

Ia tentu pernah mendengar atau bahkan melihat sendiri bagaimana bangsa Israel pernah memberontak kepada Tuhan, atau melihat adanya orang-orang fasik di antara bangsa Israel (atau dari bangsa-bangsa lain) yang terang-terangan melawan Tuhan. Bahkan besar kemungkinan ia sendiri juga menyaksikan orang-orang yang seperti itu dalam hidupnya tetapi sepertinya mereka tenang-tenang saja. Mungkin pengalaman itulah yang membuat Asaf menulis Mazmur 73 ini berdasarkan apa yang ia alami dalam kehidupannya.

Namun sebelum masuk ke dalam topik bahasan tersebut, Asaf menulis ayat pertama yang sangat luar biasa, yaitu Allah itu baik (ay. 1a). Allah itu baik? Jangankan orang Israel dan orang Kristen, orang agama lain pun percaya bahwa Allah itu baik bagi mereka. Akan tetapi apakah kebenaran itu sesederhana itu? Allah memang baik kepada semua orang, tetapi apakah kebaikan Allah kepada orang yang benar itu sama dengan kebaikan Allah kepada orang jahat? Jika demikian, Allah macam apa memperlakukan orang benar dengan orang jahat?

Untuk memahami kebaikan Allah yang dimaksud dalam ayat 1 ini, kita perlu mengerti kepada siapa Allah menunjukkan kebaikan-Nya tersebut. Allah itu baik kepada mereka yang tulus hatinya dan bersih hatinya (ay. 1b). Sebenarnya kata tulus hatinya dan bersih hatinya hanya menggunakan 1 kata dalam bahasa aslinya. Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Lama dan sebagian besar terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris juga hanya menggunakan satu frasa yaitu “bagi mereka yang suci hatinya”, “to those who are pure in heart” (NIV), atau “to such as are of a clean heart” (KJV).

Dalam bahasa aslinya, digunakan kata adjektiva לְבָרֵ֥י (lə·ḇā·rê) yang berasal dari kata adjektiva dasar בָּר (bar) yang berarti pure, clean (murni, bersih). Kata bar sendiri berasal dari kata kerja בָּרַר (barar) yang juga dapat berarti to purify, to select, to cleanse, to test, to prove (memurnikan, memilih, membersihkan, menguji, membuktikan). Jadi Allah itu baik, kebaikan Allah yang terutama memang ditujukan kepada orang-orang yang mau memurnikan hidupnya, serta membuktikan kualitas imannya dalam hidup sehari-hari.

Bagi mereka yang menjaga hatinya tetap tulus dan bersih, maka Tuhan adalah Tuhan yang baik. Bahkan kebaikan Tuhan ini pasti tidak dipandang sebagai kebaikan hanya dalam hal materi saja (ini yang akan kita pelajari sepanjang serial renungan ini). Tuhan menjadi baik karena Ia mengajarkan kebenaran-Nya kepada orang-orang yang tulus hatinya dan murni hatinya. Mereka akan dapat menemukan pimpinan dan tuntunan Tuhan dalam setiap hal yang mereka alami dalam hidupnya, termasuk hal-hal yang baik maupun hal-hal yang (sepertinya) buruk. Bahkan ketika dalam kesesakan pun, orang-orang yang tulus hatinya akan dapat menemukan kehendak Tuhan dalam hidupnya.

Menarik bahwa Mazmur 73 ini ditulis dengan semangat yang benar, supaya orang-orang yang hidup benar mengerti mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal yang sulit dalam hidup mereka. Di situ mereka diajar untuk dapat mempercayai Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam hal-hal sulit. Dan orang seperti ini jika mereka mau terus belajar kebenaran, mereka akan berani berkata: “Benar, Tuhan itu baik, bahkan sangat baik kepada mereka yang tulus dan murni hatinya”.



Bacaan Alkitab: Mazmur 73:1
73:1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.