Rabu, 27 Desember 2017
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:4
Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
(Mzm 73:4)
Mazmur 73 (Ayat 4): Tubuh yang Semakin Gemuk
Dahulu ketika saya masih kecil,
pandangan orang kebanyakan adalah bahwa tubuh yang gemuk merupakan salah satu
pertanda bahwa orang tersebut adalah sehat. Tidak heran banyak ibu-ibu yang
memiliki bayi atau anak kecil ingin memiliki anak yang gemuk, karena gemuk
pertanda bahwa anak tersebut makannya banyak. Bahkan ada ibu-ibu yang sedih
jika anaknya kecil dan kurus, karena bisa dipandang orang lain bahwa ia tidak
dapat mengurus anaknya dengan baik, atau anaknya dipandang penyakitan karena
kurus. Meskipun kini pandangan tersebut mulai memudar, tetapi tentu kebanyakan
orang zaman dulu masih memiliki pola pikir tersebut, termasuk ketika kitab
Mazmur ini ditulis.
Asaf menggambarkan orang-orang fasik
sebagai orang yang tidak mengalami kesakitan, bahkan tubuh mereka sehat dan
gemuk (ay. 4). Ada perbedaan antara beberapa terjemahan Alkitab dalam ayat ini,
dimana Alkitab yang menerjemahkan secara harafiah (misal: Alkitab Terjemahan
Lama dan King James Version) menggunakan makna kata aslinya yang diterjemahkan
demikian: “Karena sampai kepada waktu matinya tiada diketahuinya akan pengikat,
maka kuatnya selalu baharu”. Sementara terjemahan yang tidak terlalu harafiah
seperti Alkitab Terjemahan Baru, New International Version, dan lain sebagainya
menggunakan terjemahan seperti ini.
Kata kesakitan dalam bahasa Ibrani
adalah חַרְצֻבָּה (chartsubbah) yang dapat diterjemahkan
sebagai bond (pengikat, penahan), fetter (belenggu), pang (rasa sakit yang tiba-tiba). Dalam Alkitab Terjemahan Baru,
ada satu kata lagi dalam bahasa aslinya yang tidak diterjemahkan yaitu לְמוֹתָ֗ם (lə·mō·w·ṯām)
dari kata dasar מָ֫וֶת (maveth) yang secara singkat dapat
diartikan sebagai death (kematian). Jadi
kalimat tersebut menjadi semakin sulit diartikan, namun dapat diartikan bahwa
mereka tidak ada yang menahan terhadap kematian.
Hal tersebut membuat orang fasik seakan-akan
tidak pernah berpikir mengenai kematian. Mereka hanya hidup untuk hari ini
tanpa berpikir mengenai kekekalan. Mereka hanya berpikir tentang bagaimana
mereka makan enak, punya banyak uang, dan juga kenikmatan-kenikmatan dunia.
Mereka tidak pernah bergumul atau berjuang untuk kekekalan. Pantas saja tubuh
mereka selalu terlihat gemuk karena tidak pernah memikirkan apalagi
memperkarakan mengenai apakah hidup mereka sudah berkenan kepada Tuhan. Mereka
hanya mengenal bahwa hidup itu adalah jalan yang lebar dan mudah. Mereka tidak
pernah mengenal istilah hidup benar di dunia ini adalah jalan yang sempit dan
sulit.
Untuk kalimat selanjutnya, ternyata ada
perbedaan pula antara beberapa terjemahan Alkitab baik di dalam bahasa
Indonesia maupun di dalam bahasa Inggris. Alkitab Terjemahan Baru dan sebagian
Alkitab terjemahan bahasa Inggris menggunakan
kalimat “sehat dan gemuk tubuh mereka” atau yang sejenisnya, sementara Alkitab
Terjemahan Lama menggunakan kalimat “maka kuatnya selalu baharu/baru” dan King
James Version menggunakan kalimat “but
their strength is firm” (kekuatan mereka tetap).
Kata tubuh (dalam Alkitab Terjemahan
Baru) atau kekuatan (dalam Alkitab Terjemahan Lama) menggunakan kata אוּלָֽם (’ū·lām),
dari kata dasar אוּל (uwl) yang memang dapat diterjemahkan
tubuh/perut atau besar/berkuasa/kuat (dalam hubungannya dengan orang-orang,
seperti di dalam 2 Raj 24:15 yang di Alkitab Terjemahan Baru diterjemahkan
sebagai “orang-orang berkuasa”). Di sisi lain, kata “sehat dan gemuk” atau “baharu/baru”
menggunakan kata וּבָרִ֥יא (ū·ḇā·rî) dari kata dasar בָּרִיא (bari)
yang dapat diartikan sebagai fatted or
plump (gemuk, montok), fed (diberi
makan), firm (teguh, tetap), plenteous (banyak, berlimpah, subur), rank (lebat). Memang kata bari ini lebih bermakna sebagai suatu
kondisi yang melimpah secara kuantitas.
Jadi saya sendiri lebih cenderung berpendapat
secara pribadi bahwa orang-orang fasik yang dimaksud di ayat 74 ini dapat
dikatakan tidak ada masalah secara jasmani, bahkan mereka dipandang sebagai
orang yang berlimpah-limpah secara kuantitas. Hal tersebut terlihat dari
kondisi tubuh mereka yang gemuk (karena makanan mereka yang berlimpah), harta
mereka yang semakin bertambah, posisi mereka yang semakin berkuasa, dan lain
sebagainya. Di mata manusia secara umum, orang-orang seperti ini seakan-akan
terus naik menuju puncak untuk menjadi kepala. Tetapi, satu hal yang tidak
boleh kita lupakan, mereka tidak pernah mengerti tentang kematian, yaitu suatu
rasa sakit yang tiba-tiba dan akan dialami oleh orang-orang fasik. Mereka tidak
pernah berpikir bahwa kematian adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Lebih
menyakitkan lagi, jika hal itu terjadi maka semuanya sudah terlambat dan tidak
dapat diperbaiki lagi.
Meskipun di atas saya membahas ayat ini
dari berbagai terjemahan, tetapi secara umum saya setuju dengan Alkitab Bahasa
Indonesia Terjemahan Baru yang menyatakan bahwa orang fasik ini tidak mengalami
kesakitan (di dunia ini), bahkan tubuh mereka semakin gemuk dan semakin
bertambah/berlimpah (walaupun saya kurang setuju penggunaan kata sehat di ayat
ini). Ini menunjukkan bahwa orang fasik tidak selalu menderita di dunia ini. Bisa
jadi mereka semakin bertambah-tambah harta dan posisi/kuasa sehingga hidupnya
selalu enak dan terus menerus enak. Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh kita
lupakan, penderitaan untuk orang fasik itu pasti ada. Jika ia tidak
mengalaminya di dunia ini (karena harta dan kekuasaan yang mereka miliki), maka
meskipun di dunia penderitaan mereka dapat ditunda, di kekekalan mereka akan
menerimanya.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:4
73:4 Sebab kesakitan tidak
ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.