Selasa, 26 Desember 2017

Mazmur 73 (Ayat 4): Tubuh yang Semakin Gemuk


Rabu, 27 Desember 2017
Bacaan Alkitab: Mazmur 73:4
Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; (Mzm 73:4)


Mazmur 73 (Ayat 4): Tubuh yang Semakin Gemuk


Dahulu ketika saya masih kecil, pandangan orang kebanyakan adalah bahwa tubuh yang gemuk merupakan salah satu pertanda bahwa orang tersebut adalah sehat. Tidak heran banyak ibu-ibu yang memiliki bayi atau anak kecil ingin memiliki anak yang gemuk, karena gemuk pertanda bahwa anak tersebut makannya banyak. Bahkan ada ibu-ibu yang sedih jika anaknya kecil dan kurus, karena bisa dipandang orang lain bahwa ia tidak dapat mengurus anaknya dengan baik, atau anaknya dipandang penyakitan karena kurus. Meskipun kini pandangan tersebut mulai memudar, tetapi tentu kebanyakan orang zaman dulu masih memiliki pola pikir tersebut, termasuk ketika kitab Mazmur ini ditulis.

Asaf menggambarkan orang-orang fasik sebagai orang yang tidak mengalami kesakitan, bahkan tubuh mereka sehat dan gemuk (ay. 4). Ada perbedaan antara beberapa terjemahan Alkitab dalam ayat ini, dimana Alkitab yang menerjemahkan secara harafiah (misal: Alkitab Terjemahan Lama dan King James Version) menggunakan makna kata aslinya yang diterjemahkan demikian: “Karena sampai kepada waktu matinya tiada diketahuinya akan pengikat, maka kuatnya selalu baharu”. Sementara terjemahan yang tidak terlalu harafiah seperti Alkitab Terjemahan Baru, New International Version, dan lain sebagainya menggunakan terjemahan seperti ini.

Kata kesakitan dalam bahasa Ibrani adalah חַרְצֻבָּה (chartsubbah) yang dapat diterjemahkan sebagai bond (pengikat, penahan), fetter (belenggu), pang (rasa sakit yang tiba-tiba). Dalam Alkitab Terjemahan Baru, ada satu kata lagi dalam bahasa aslinya yang tidak diterjemahkan yaitu  לְמוֹתָ֗ם (lə·mō·w·ṯām) dari kata dasar מָ֫וֶת (maveth) yang secara singkat dapat diartikan sebagai death (kematian). Jadi kalimat tersebut menjadi semakin sulit diartikan, namun dapat diartikan bahwa mereka tidak ada yang menahan terhadap kematian.

Hal tersebut membuat orang fasik seakan-akan tidak pernah berpikir mengenai kematian. Mereka hanya hidup untuk hari ini tanpa berpikir mengenai kekekalan. Mereka hanya berpikir tentang bagaimana mereka makan enak, punya banyak uang, dan juga kenikmatan-kenikmatan dunia. Mereka tidak pernah bergumul atau berjuang untuk kekekalan. Pantas saja tubuh mereka selalu terlihat gemuk karena tidak pernah memikirkan apalagi memperkarakan mengenai apakah hidup mereka sudah berkenan kepada Tuhan. Mereka hanya mengenal bahwa hidup itu adalah jalan yang lebar dan mudah. Mereka tidak pernah mengenal istilah hidup benar di dunia ini adalah jalan yang sempit dan sulit.

Untuk kalimat selanjutnya, ternyata ada perbedaan pula antara beberapa terjemahan Alkitab baik di dalam bahasa Indonesia maupun di dalam bahasa Inggris. Alkitab Terjemahan Baru dan sebagian Alkitab  terjemahan bahasa Inggris menggunakan kalimat “sehat dan gemuk tubuh mereka” atau yang sejenisnya, sementara Alkitab Terjemahan Lama menggunakan kalimat “maka kuatnya selalu baharu/baru” dan King James Version menggunakan kalimat “but their strength is firm” (kekuatan mereka tetap).

Kata tubuh (dalam Alkitab Terjemahan Baru) atau kekuatan (dalam Alkitab Terjemahan Lama) menggunakan kata אוּלָֽם (’ū·lām), dari kata dasar אוּל (uwl) yang memang dapat diterjemahkan tubuh/perut atau besar/berkuasa/kuat (dalam hubungannya dengan orang-orang, seperti di dalam 2 Raj 24:15 yang di Alkitab Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai “orang-orang berkuasa”). Di sisi lain, kata “sehat dan gemuk” atau “baharu/baru” menggunakan kata וּבָרִ֥יא (ū·ḇā·rî) dari kata dasar בָּרִיא (bari) yang dapat diartikan sebagai fatted or plump (gemuk, montok), fed (diberi makan), firm (teguh, tetap), plenteous (banyak, berlimpah, subur), rank (lebat). Memang kata bari ini lebih bermakna sebagai suatu kondisi yang melimpah secara kuantitas.

Jadi saya sendiri lebih cenderung berpendapat secara pribadi bahwa orang-orang fasik yang dimaksud di ayat 74 ini dapat dikatakan tidak ada masalah secara jasmani, bahkan mereka dipandang sebagai orang yang berlimpah-limpah secara kuantitas. Hal tersebut terlihat dari kondisi tubuh mereka yang gemuk (karena makanan mereka yang berlimpah), harta mereka yang semakin bertambah, posisi mereka yang semakin berkuasa, dan lain sebagainya. Di mata manusia secara umum, orang-orang seperti ini seakan-akan terus naik menuju puncak untuk menjadi kepala. Tetapi, satu hal yang tidak boleh kita lupakan, mereka tidak pernah mengerti tentang kematian, yaitu suatu rasa sakit yang tiba-tiba dan akan dialami oleh orang-orang fasik. Mereka tidak pernah berpikir bahwa kematian adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Lebih menyakitkan lagi, jika hal itu terjadi maka semuanya sudah terlambat dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Meskipun di atas saya membahas ayat ini dari berbagai terjemahan, tetapi secara umum saya setuju dengan Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru yang menyatakan bahwa orang fasik ini tidak mengalami kesakitan (di dunia ini), bahkan tubuh mereka semakin gemuk dan semakin bertambah/berlimpah (walaupun saya kurang setuju penggunaan kata sehat di ayat ini). Ini menunjukkan bahwa orang fasik tidak selalu menderita di dunia ini. Bisa jadi mereka semakin bertambah-tambah harta dan posisi/kuasa sehingga hidupnya selalu enak dan terus menerus enak. Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh kita lupakan, penderitaan untuk orang fasik itu pasti ada. Jika ia tidak mengalaminya di dunia ini (karena harta dan kekuasaan yang mereka miliki), maka meskipun di dunia penderitaan mereka dapat ditunda, di kekekalan mereka akan menerimanya.  



Bacaan Alkitab: Mazmur 73:4
73:4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.