Sabtu, 30 Desember 2017
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:7
Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan
sangkaan. (Mzm 73:7)
Mazmur 73 (Ayat 7): Kesalahan yang Menyolok (Mencolok)
Saya mencoba mencari arti kata menyolok
di dalam kamus besar bahasa Indonesia, dan tidak menemukan kata tersebut.
Kemungkinan besar yang dimaksud dengan menyolok ini adalah kata mencolok,
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah disempurnakan. Ingat bahwa
Alkitab bahasa Indonesia Terjemahan Baru ini selesai disusun pada tahun 1974, dimana
saat itu bahasa Indonesia pun masih berkembang dan belum menemukan bentuk yang
baku seperti saat ini.
Dalam ayat ini, ada beberapa kata yang
akan kita coba lihat dalam bahasa aslinya untuk lebih kita mengerti. Kata
kegemukan sendiri dalam bahasa aslinya adalah מֵחֵ֣לֶב (mê·ḥê·leḇ) dari
kata dasar חֵ֫לֶב (cheleb) yang dapat diartikan sebagai best (paling baik), fatness (lemak, kegemukan), finest
(paling baik, paling enak), grease (lemak,
minyak, gemuk), marrow (sumsum, lemak
di dalam tulang). Konteks kata cheleb lebih
menunjuk kepada lemak, baik lemak manusia (yang menyebabkan orang gemuk) dan
juga lemak binatang (yang seringkali merujuk kepada lemak yang dipersembahkan
kepada Tuhan dalam ibadah bangsa Israel).
Sementara itu, kata kesalahan dalam
bahasa aslinya adalah עֵינֵ֑מוֹ (‘ê·nê·mōw) dari kata dasar עַ֫יִן (ayin)
yang secara harafiah memang berarti eye
(mata), tetapi juga memiliki banyak makna lain khususnya jika tidak merupakan
kata dasar atau digunakan bersama-sama dengan kata lain. Hal ini mirip juga
dengan bahasa Indonesia dimana kata mata dapat digabung dengan kata lain
sehingga memiliki makna yang berbeda (misal: matahari, mata air, mata batin,
dan lain sebagainya). Sebagian besar terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris
dan juga Alkitab bahasa Indonesia Terjemahan Lama menggunakan kata mata secara
harafiah, tetapi juga ada beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris yang
lebih menekankan kata mata tidak secara harafiah, tetapi lebih kepada mata hati
atau mata batin, yaitu sikap hati yang membuat orang melakukan tindakan
tertentu (bisa positif maupun negatif). Alkitab bahasa Indonesia Terjemahan Baru
ini lebih menekankan kepada mata hati atau mata batin sehingga menggunakan kata
kesalahan yang berkonotasi negatif di ayat ini karena memang ayat ini masih
membicarakan tentang orang fasik.
Kata menyolok (atau mencolok) itu
sendiri dalam bahasa aslinya adalah יָ֭צָא (yā·ṣā) dari kata dasar יָצָא (yatsa)
yang secara harafiah dapat diartikan sebagai to go or come out (pergi, keluar). Ini menunjukkan suatu hal yang
keluar dari tempat asalnya. Kata ini dapat berbicara secara fisik (seperti
orang yang pergi keluar dari rumahnya), atau secara non fisik (misal ide yang
keluar dari pikiran seseorang). Dalam hal ini, jika kita membaca bagian pertama
dari ayat 7 ini, kita dapat membacanya secara harafiah, yaitu “karena
lemak/kegemukan, mata orang fasik itu keluar dari tempatnya (melotot)”, atau
dapat juga dimaknai secara batiniah seperti mata batin yang keliru karena
kegemukan/kelimpahan, sehingga hal itu berujung pada tindakan yang merupakan represesntasi
dari mata batin/pola pikir seseorang”.
Selanjutnya untuk bagian kedua dari
ayat ini, kita juga akan belajar dari bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani. Kata
hati dalam bahasa aslinya digunakan kata לֵבָב (lebab) yang
dapat berarti inner man (batin
manusia), mind (pikiran, benak), will (keinginan, kehendak), heart (hati, perasaan). Ini menunjuk
kepada apa yang ada di dalam batin manusia, yaitu hati atau jiwa manusia (yang
di dalamnya terdapat pikiran, perasaan, dan kehendak). Jiwa atau hati ini tidak
ada yang dapat mengetahui selain orang tersebut dan Tuhan. Oleh karena itu,
betapa berbahayanya orang yang tidak pernah memperkarakan bagaimana kualitas isi
hatinya sendiri, apakah hatinya sudah tulus atau hatinya busuk.
Dalam hal ini orang fasik memiliki hati
yang meluap-luap dengan sangkaan. Kata meluap-luap dalam bahasa aslinya adalah עָ֝בְר֗וּ (‘ā·ḇə·rū)
dari kata dasar עָבַר (abar) yang secara sederhana berarti alienate
(menjauhkan, mengasingkan, memindahkan). Kata abar ini juga dapat memiliki banyak makna tergantung konteks
kalimatnya. Secara umum kata abar juga
dapat diartikan sebagai pass over (melewati/mengabaikan,
seperti arti kata paskah dalam agama Yahudi dimana malaikat Tuhan melewati
rumah-rumah milik orang Israel dan tidak membunuh anak sulungnya), through (melalui), by (melalui), pass on (berjalan
langsung, tidak berhenti). Dalam Mazmur 73 ayat 7 ini, kata abar bersifat figuratif dimana hal
tersebut digambarkan ibarat aliran air (banjir) yang langsung melalui dan melewati
apapun yang ada di depannya.
Sementara itu kata sangkaan dalam
bahasa aslinya adalah מַשְׂכִּיּ֥וֹת (maś·kî·yō·wṯ) dari kata dasar מַשְׂכִּית (maskith)
yang dapat berarti show-piece (barang/benda
yang dipamerkan), figure (patung,
gambar, sosok, tokoh), imagination
(imajinasi, bayangan, khayalan, sangkaan, fantasi), conceit (kesombongan, keangkuhan, kecongkakan). Jadi kata maskith ini dapat bermakna negatif dalam
artian adalah bayangan atau imajinasi yang membuat sombong. Dalam hal ini orang
fasik menyangka dirinya adalah sosok yang berharga dan terhormat, sehingga ia
menjadi sombong, congkak, dan angkuh. Jadi bagian kedua dari ayat ini dapat diartikan
bahwa hati orang fasik ini terus menerus menyangka bahwa dirinya adalah sosok
yang terhormat, sehingga ia menjadi sombong dan tinggi hati.
Jadi kelimpahan yang dimiliki oleh
orang fasik justru tidak menyelamatkan dirinya. Kelimpahan tersebut membuat
mata batin mereka menjadi keliru hingga menyebabkan tindakannya juga menjadi
keliru. Lebih parah lagi, hati mereka sudah membatu dan tidak dapat membedakan
apa yang baik dan yang keliru. Suara hati mereka telah tumpul sehingga mereka
tidak dapat mengerti kesalahan mereka. Mereka menganggap diri mereka selalu
benar sehingga mereka menjadi angkuh dan congkak. Tidak heran bahwa orang fasik
yang sudah sampai ke tahap ini, hampir-hampir tidak mau lagi mendengar khotbah
yang menekankan pertobatan, karena mereka merasa diri sudah paling benar,
meskipun sebenarnya mereka ternyata masih hidup dalam dosa, kejahatan, dan
kenajisan.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 73:7
73:7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap
dengan sangkaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.